our ego

1K 82 5
                                    

one month later ...

Jeonghan, lelaki itu membersihkan sekeliling apartement untuk sekedar membuang rasa bosan. Sudah sebulan ia terkurung dalam apartement tidak banyak hal yang bisa ia lakukan.

Saat kakinya ingin melangkah ke arah dapur tetapi suara di ambang pintu menghentikannya dan membalik badannya untuk melihat sosok lelaki tinggi disana.

"Eoh? Kau mampir?"

"Tidak ingin pulang. Bisnis ayah sedang kacau" kata Mingyu dengan raut wajah yang lelah.

"Jeonghan?"

"Ya, ada apa Mingyu-ssi?"

"Aku lapar, bikinkan aku makan" perintah lelaki itu dan Jeonghan menganggukan kepalanya; patuh.

"Jeonghan!" panggil Mingyu lagi membuat Jeonghan menoleh dan menatap Mingyu kembali.

"Ada apa lagi?" tanya Jeonghan dengan senyum yang tidak pernah luntur dari wajahnya.

"Aku ingin sesuatu yang pedas hari ini"

"Baiklah aku akan memasak sesuatu yang pedas untukmu, Mingyu-ssi!"

Mingyu, lelaki itu hanya menatap punggung Jeonghan yang semakin jauh dari pandangannya dengan tatapan bingung.

Setelah memasak beberapa menu pedas dan juga semangkuk nasi putih, Jeonghan menata makanan tersebut di atas meja dengan rapih.

"Mingyu-ssi? Makanannya sudah siap, ingin makan sekarang?" tanya Jeonghan menghampiri Mingyu yang kini duduk di sofa rung tengah, sedang menonton televisi.

"Mingyu menganggukan kepalanya singkat, iapun mematikan televisi tersebut dan bangkit dari sofa menuju arah ruang makan.

Mingyu duduk di salah satu bangku di meja makan dan menatap menu yang ada di hadapannya, Semua menu dengan rasa pedas seperti keinginannya.

"Kau tidak makan?" tanya Mingyu menatap Jeonghan yang sedang mengambil gelas dan menuangkan minum untuknya.

"Kau saja dulu, aku belum membersihkan apartemen, kau juga akan menginap bukan? Aku harus mengganti sprei kamar untukmu tidur"  kata Jeonghan sembari menyodorkan gelas ke arah Mingyu.

"Jeonghan? Boleh aku minta tolong lagi?" tanya Mingyu menatap Jeonghan yang hendak meninggalkan ruang makan.

"Tentu apa?" tanya Jeonghan dengan senyum yang tidak pernah luntur.

"Siapkan air hangat, aku ingin mandi setelah ini"

"Tentu"

"Kau terlalu baik" lirih Mingyu setelah kepergian Jeonghan, tak lama senyum merekah di wajah tampannya, masakan Jeonghan memang yang terbaik.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

・・

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Jeonghan mengistirahatkan dirinya di sofa ruang tengah setelah menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Ia menyalahkan televisi dan menonton drama yang sedang tayang, tangannya terulur untuk memijat kakinya yang terasa pegal.

"Kenapa?" tanya Mingyu yang baru saja keluar dari kamar, dengan handuk di tangan untuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.

"Ah? Ini? Hanya pegal" Jeonghan menurunkan kakinya yang tadi ia naikan ke atas sofa. Merasa tidak sopan dengan tuan rumahn

"Sudah makan?" tanya Mingyu sembari mendudukan dirinya di samping Jeonghan.

"Belum nanti saja, Apa ada yang kau perlukan lagi Mingyu-ssi?" tanya Jeonghan menatap lelaki di sebelahnya.

Unpredictable [GyuHan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang