in the end

1.2K 78 1
                                    

Terimakasih kau pernah mengisi hidupku dan pergi meninggalkan luka yang sangat menyakitkan Aku pikir setelah kepergianmu semua akan baik-baik saja Aku dapat melupakan mu Tapi goresan luka semakin membesar seiring kepergian mu

••

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Yoon Yumi, gadis berusia empat tahun itu duduk seorang diri disalah satu bangku ayunan yang berada di taman bermain dekat perumahannya.

Yumi menundukan kepalanya dengan bibir yang mengerucut kedepan. Gadis kecil itu sedih, karena semua anak-anak di perumahannya selalu membully bahkan menjauhinya. Perkara spele, Yumi hanya memiliki seorang ayah sebagai orangtuanya sehingga anak-anak beranggapan Yumi adalah gadis malang yang telah dilupakan.

"Yumi!" panggil seorang pria muda menggunakan hoodie berwarna pink pastel dari arah depan pintu taman bermain, wajahnya tersenyum sembari melambaikan tangannya ke arah gadis kecil itu.

Yumi mengangkat kepalanya, senyum terbit mensirnakan raut kesediah saat melihat sosok yang ia tunggu. Setiap melihat lelaki itu, ayahnya, rasa sakit hatinya hilang begitu saja. Tergantikan dengan rasa syukur dan bahagia karena ia memiliki sosok ayah yang sangat penyayang.

Gadis kecil itu turun dan berlari kecil ke arah ayahnya berada, kedua tangannya mengembang minta dipeluk.

"Yumi-a" lelaki itu mengangkat buah hatinya kedalam gendongannya, mencium pucuk kepala gadis itu dengan sayang.

"Ayah?"

"Hmm?" balas ayahnya hanya dengan denguman.

"Aku, kita jangan pulang dulu ya? Pingin es krim,  boleh?" tanya Yumi kembali dan ayahnyapun tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

"Apa yang tidak boleh untuk putri ayah? Yumi ingin es krim? Ayah akan belikan!"

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
・・

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Sesampainya di kedai es krim, sang ayah menurunkan gadis kecil itu dari gendongannya, ia melangkah kakinya kearah kasir untuk memesan pesanan mereka. Setelah membayar lelaki itu menggandeng tangan kecil anaknya ke salah satu bangku yang ada di kedai itu.

Sang ayah melihat sang putri yang berada di depannya, ia menggelengkan kepalanya dengan kekhan kecil yang lolos saat buah hatinya hanya mengaduk-aduk cup eskrim didepannya.

"Kenapa? Yumi bilang mau es krim? Tidak suka dengan rasa yang ayah pilihkan?"

"Aku suka yah!" pekik Yumi langsung menyendok es krim miliknya.

Sang ayah kembali menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah lucu putrinya itu.

Lelaki itu terdiam, Ia kembali teringat pada sosok dia saat menatap wajah lugu Yumi.

"Ayah, menangis?"  Yumi mengulur tangannya untuk mengusap pipi ayahnya.

"Menangis?"

"Ah, ayah hanya- kontak lensa ayah kering. Yumi-a, ayah kekamar kecil dulu ya? Jangan kemana-mana? Kalau ada yang mengajak juga jangan mau, mengerti?" pinta lelaki itu dan di angguki kepala mengerti oleh Yumi. Dengan begitu lelaki itu melangkah kakinya ke arah kamar kecil.

・・

"Tidak terikakasih onty, ayahku akan segera kembali, onty bisa pergi" tolak Yumi saat seorang perempuan di depannya terus memaksa untuk menemaninya sampai ayahnya kembali.

Unpredictable [GyuHan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang