dua

109 7 0
                                    

Teriakan kegirangan siswa SMA Gentara mengema diseluruh koridor sekolah pasalnya bel tanda istirahat pertama selesai dibunyikan. Banyak juga siswa yang langsung nyelonong kekantin agar tak kehabisan bangku disana.

"Baik,nanti saya lanjut lagi. Silakan yang mau istirahat. Saya permisi" ucapan dingin Rendy pun senyap ketika dia dan beberapa rekannya-kak David dan kak Agus- keluar dari kelas 10 IPA 2.

Suara bising terdengar setelah kak Rendy dan temennya pamit undur diri dari kelas.

"Kekantik gak?"tanya Catalia sembari memasukan bolpein kokoro nya ke tempat pensil.

"Iya. Ayok lah" catalia hanya geleng-geleng kepala karena teman barunya ini suka narik-narik tangan orang.

Saat perjalanan kekantin, Angela dan Catalia tak sengaja menabrak seseorang didepan perpustakaan.

"Sorry" ucapan maaf lirih Angela terdengar namun empu yang dimintai maaf itu hanya menatapnya dingin.

"Kalo jalan make mata" balas dingin pria itu dan berjalan mendahului Angela dan Catalia.
Lelaki itu memiliki rambut hitam,kulit putih,bibir sedikit tebal,juga pastinya tinggi.

Mereka segera menuju kantin tanpa mempedulikan pria misterius itu.
"Ish nyebelin banget sih tu cowok" gerutu Angela setelah mereka sampai dikantin.

"Sabar elah,Ngel. Baru PMS kali tuh cowok" canda Catalia sambil sesekali menelusuri bangku yang tersisa namun tidak ada satupun bangku yang tersisa.

"Yah bangkunya udah gak ada yang kosong lagi nih,cat. Gimana dong?" Angela menatap Catalia yang masih melihat-lihat adakah bangku untuk mereka berdua.

Setelah mengedarkan pandangannya keseluruh kantin,Catalia melihat bangku kosong yang sepertinya terpencil dari bangku yang lain. Tempatnya yang berada dipojok dekat sampah.

"Ngel,kesana aja yuk. Daripada disini kita kayak orang ilang aja" tarik Catalia menuju bangku itu. Menurutnya bangku ini lumayan daripada harus berdiri dan melihat orang-orang ngrumpi sambil makan.

━ ━━━━ ━ ━━━━ ━ ━ ━━━━ ━ ━━━━

"Bro,kantin yok" ajak David mengajak Rendy yang sibuk dengan handphonenya.
"Sama Agus aja sana. Gue sibuk." Ujar dingin Rendy namun dapat dimaklumi.

"Yaelah ,Ren. Kayak gak tau Agus aja. Jam segini dia ambil kesempatan tidur di UKS. Gue traktir deh" David tak henti-henti membujuk Rendy agar mau menemaninya ke kantin.
"Hm" Rendy yang semula menatap layar handphonenya sekarang berdiri sambil membenarkan letak sabuknya.

"Nah gini,ciri-ciri orang yang doyan gratisan" Rendy yang malas mendengarkan ocehan David segera keluar Ruangan osis. David yang merasa tidak dihargai hanya menghela nafas sabar.

Begitu sampai kantin suasana disana sangat ramai. Siswa siswi berbicara keras-keras tak jelas. Ada yang ngosip lucinta luna, ada yang sedang ketawa ketiwi gegara nonton film komedi ada juga yang teriak teriak gak jelas gegara sedang nontonin drama korea. Rendy menatap David tajam seolah mengatakan bahwa dia ingin segera kembali ke ruangan osis. Menurutnya,sepi lebih baik daripada keramaian.

David yang seolah mengerti maksud tatapan tajam itu segera mencari bangku yang sekiranya bisa ia dan sohibnya duduki itu. Matanya pun menemukan bangku yang diisi oleh 2 gadis yang sedang memakan bakso.

"Yok ikut gue." David menarik tangan Rendy menuju bangku kedua gadis itu.

"Boleh gabung gak?" Tanya David dengan nada sok manisnya itu. Catalia dan Angela yang melihatnya pun saling pandang sebentar hingga akhirnya mengangguk.
Rendy dan Agus duduk di bangku depan catalia dan Angela.

"Ren,gue pesenin bakso dulu. Jan kemana-mana" pamit Agus sambil mendirikan badannya dan segera menuju stan kantin bakso urat wak Ade. Bakso urat Wak Ade menjadi salah satu jajanan di SMA Gentara yang wajib dicoba. Cita rasa dan tekstur kenyal bakso inilah yang menjadi favorit.

Setelah Agus pergi,nampak suasana hening menghampiri bangku mereka. Tidak ada yang bersuara hanya bunyi dentuman kaca yang Catalia dan Angela lakukan.
Angela yang tidak suka suasana sepi begini memutuskan untuk memulai percakapan.

"Kak Rendy," panggil Angela gugup. Lantaran sedari tadi ketua osis itu hanya diam.
"Besok agendanya apa?" Lanjut Angela.
"MOS" ucapan dingin Rendy membuat Angela dan Catalia sedikit kesal.
Catalia yang sepertinya paling kesal dengan ucapan Rendy.

"Bukan nanya dalam rangka apa agenda besok tapi besok kegiatan MOS apa yang dilakukan" kata Catalia. Ucapan Catalia itu mendapat respon tatapan dingin dan ruak Rendy yang menatapnya tajam. Catalia juga membalas tatapan itu. 7 detik kemudian Catalia memutuskan kontak mata dengan senior yang berada didepannya. Angela hanya bisa diam termenung melihat kejadian singkat yang baru saja terjadi.
























Hai guys yang udah baca cerita gabutku. Makasih yang udah sempetin waktu buat baca cerita ambaradul yang aku buat. Janlupa voment ya

My Strong BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang