3 - KEPINGAN HATI

125 30 27
                                    

"AHHH!! SEMUA KACAU!! NARA TIDAK BOLEH BERHENTI! HARUS! HARUS BISA! INGAT ORANG KAMPUNG YANG PASTI JUGA KANGEN SAMA KENAN! NARA PASTI BISA BAWA KENAN PULANG! GIMANA PUN CARANYA! KALAU BISA NARA CURI MASUKIN KE KARUNG GONI!"




Aku rindu - Hanin Dhiya 🎧





Hari pun berganti bulan jadi tahu ooh

Masih tetap ku pertahankan (pertahankan)

Janji yang terucap antara kau dan aku untuk selamanya

Lantunan musik di telinga Nara masih terus saja berputar. Keadaan seketika hening tatkala Nara masih memfokuskan pandangan nya.

Teriakan-teriakan menggema di sepanjang lapangan disusul dengan Nara yang masih berdiri ditempat memegang erat sebelah rok nya.

Takkan berubah perasaanku pada dirimu meskipun kita jauh

Takkan berkurang kerinduan ini, cepatlah pulang
Aku menunggumu, sungguh aku rindu kamu

Jangan nakal kau di sana, ingat aku di sini uuh

Suara bising ditambah nada yang masih memutar mengantar Nara kedalam memori beberapa tahun yang lalu.

"Kata Mama Kenan, setelah SMP kita akan SMA. Nanti Nara dateng aja ketempat Kenan kalo Kenan gak pulang.. Tapi Kenan janji bakal pulang kok!"

Nara semakin erat meremas ujung rok nya. Dengan tekat yang kuat serta didorong rindu yang dalam, Nara meyakinkan diri untuk bangkit melewati beberapa siswa yang menatap nya aneh. Pertandingan akan dimulai dalam hitungan beberapa detik lagi, tapi mengapa cewe ini berdiri meninggalkan lapangan?

"Nar!! Dia Kenan! Cowo yang paling banyak digandrungi ciwi-ciwi satu sekolah. Bahaya kalo lo---" An mengedarkan pandangan nya saat tak mendapati Nara disebelah nya. Ia menoleh kearah Pelita yang masih sibuk.

"Nara mana Ta!"

Pelita juga ikut mencari. Pandangan nya tertuju pada seorang gadis yang saat ini menabrak paksa gerombolan siswi cheers.

"LOH ITU NARA KAN!!! NGAPAIN TU ANAK KESANA?!!" An menggigit kuku nya, takut bercampur penasaran bercampur satu. Ia tau bahwa pesona Kenan dapat membutakan siapa pun. Tapi gak gini juga kali Ra!!! Kan bisa berabe!

"Nara itu kan? Ngapain dia?" tanya Pelita yang juga ikut penasaran.

"Gue ga tau pinter! Kalo gue tau mana mungkin gue kasih dia kesana!"

"Ya lo sih gak jagain dia, uda tau dia anak baru,"

An menatap Pelita dengan alis yang menukik tajam. "LO JUGA KEMANA AJA!"

"Gue ngerjain tugas!"

An menggeleng heran. "Lo emang gatau tempat!"

Seorang cewe disebelah An menepuk pelan bahu An. "Dia siapa? Kok berani amat?"

An hanya menggeleng. Berupaya untuk tak ikut campur terlalu dalam.

***

Nara menabrak paksa sekelompok cheers yang siap menjalankan tugas nya.

"Ih apaan sih lo!" bentak salah satu nya. Nara terkejut, refleks meminta maaf. "Maaf banget," ucapnya lalu pergi kearah dua kelompok yang kali ini siap memulai pertandingan.

KENAN atau AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang