Siyeon 🌻

1K 85 7
                                    


Sekarang Siyeon lagi di lift menuju rooftop, dia sengaja sendiri biar masalahnya gak ada yang tau.

 Sekarang Siyeon lagi di lift menuju rooftop, dia sengaja sendiri biar masalahnya  gak ada yang tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siyeon duduk di salah satu bangku putih sambil meremin kedua matanya.

"Ternyata kamu gak kaya dulu ya Jen." Kata Siyeon yang kini tengah menatap bintang-bintang di langit.

Siyeon melamun, memori nya bersama orang yang di sayanginya kini tengah berputar bergantian di otaknya, seakan-akan masa lalu menariknya lebih dalam.

Tetapi otaknya kembali teringat oleh kejadian tadi siang, melihat Jeno dan Shuhua yang begitu dekat, -sedekat dirinya dan Jeno dulu.

Tes.

Satu tetesan air mata mendarat di pipi mulus Siyeon.

"Engga aku gak boleh nangis. Shuhua emang baik, dan kamu pantes sama dia." tegas Siyeon sambil mengusap cepat air mata di pipinya.

"Aku kira kita bisa natap bintang ini sama-sama lagi," batin Siyeon, kemudian lanjut memejamkan matanya.

"Siyeon,"

Siyeon membuka matanya lalu menengok ke belakang.

"Eh Jen? Kok belom tidur?" Tanya Siyeon canggung.

Jeno berjalan ke arah Siyeon,
"Masih jam 7 kali, emang gue kaya lo apa? suka tidur jam segini," kata Jeno sambil duduk di sebelah Siyeon.

Jeno sama Siyeon diem-dieman, sama-sama canggung.

"Yeon, gimana bang Chanyeol? Sehat?" Tanya Jeno.

"Baik kok, kadang-kadang suka nanyain kam-- eh lo setiap abis main basket." Ucap Siyeon yang hampir keceplosan bilang 'kamu'.

"Hahaha, gapapa, panggil aja 'kamu' kalo udah kebiasa," jawab Jeno sambil ketawa.

Siyeon ngebales sama senyuman.

"Dulu, kamu yang suruh aku buat panggil kita aku-kamu Jen," batin Siyeon.

Keduanya diem-dieman lagi sampe handphone milik Siyeon bunyi.

"Halo?" Kata Siyeon.

"Buruan balik! Lo kira di rooftop tempat berak apa?" Titah Lia di telepon.

"Bisa gak sehariii aja topiknya jangan soal berak? Geleuh tau ga?!" Balas Siyeon kesel, Jeno malah ngakak.

"Makanya, balik! Di culik kalongwewe baru tau rasa lo,"

"Iye ah, bacot lu." Kata Siyeon mengakhiri telepon, lalu beranjak dari kursi.

"Jen, gue balik duluan ya, si curut bawel banget." Pamit Siyeon.

"Eh bentar Yeon," Tahan Jeno.

"Kenapa?"

Jeno senyum,
"Gua sama Shuhua gak ada apa-apa kok."

SewinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang