THE FIRST MEETING

34 3 2
                                    

Zhilla menginjakkan kakinya untuk memasuki sekolah barunya. Sudah sebulan sejak kedatangannya ke kota ini, tapi baru hari ini dia memasuki sekolah barunya sebagai siswa baru walaupun kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan sejak dua minggu yang lalu. Bukan karna dia tidak mau menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, tapi karna penyakit lamanya yang tiba-tiba kambuh saat ia menjalani Masa Orientasi Siswa beberapa hari yang lalu. Zhilla merasa sedikit asing di sekolah ini. Dia hanya mengenal beberapa orang saja di sekolah ini, itu karna hanya dialah satu-satunya siswa yang berasal dari luar kota bahkan bisa dibilang dia berasal dari sebuah kota kecil di ujung negeri ini. Itulah sebabnya dia sangat asing dengan suasana baru di tempatnya bersekolah sekarang.

 Itulah sebabnya dia sangat asing dengan suasana baru di tempatnya bersekolah sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Zhilla sedang berada di ruang bimbingan konseling di sekolah ini. Salah satu guru disana memberikan pengarahan dan penjelasan bahkan juga sedikit menginterogasi Zhilla. Dan dengan santainya Zhilla menjawabnya dengan singkat, padat dan jelas. Tak lama kemudian bel tanda pelajaran dimulai pun berbunyi. Sang guru yang daritadi sibuk menjelaskan kepada Zhilla tentang ketentuan di sekolah itupun akhirnya mengantarkan Zhilla menuju kelasnya. Cukup jauh memang jarak dari ruangan itu dengan kelas Zhilla. Di sepanjang jalan menuju kelasnya, Zhilla diperhatikan oleh beberapa siswa disana karna kelas mereka belum didatangi oleh guru pengajar, ada yang memandangnya dengan aneh hingga merendahkan Zhilla. Tapi Zhilla tidak terlalu memperdulikannya, dia tetap berjalan mengikuti kemana gurunya itu pergi. Hingga akhirnya mereka sampai di salah satu kelas yang berada diujung koridor, disanalah kelas Zhilla berada. Sang guru menyuruh Zhilla untuk memperkenalkan dirinya di depan kelasnya

"Selamat pagi, perkenalkan saya Zhilla", ucap Zhilla memperkenalkan dirinya singkat. Tak berapa lama kemudian, guru pengajarpun datang, dan Zhilla dipersilahkan untuk duduk di salah satu bangku yang memang kosong di kelas itu.

Begitulah hari pertamanya di sekolah baru

##################################################################

Siswa baru di tahun pertama memang diwajibkan untuk mengikuti salah satu eskul yang ada di sekolah ini. Tapi tidak dengan Zhilla. Di sekolahnya yang dulu, ia tidak harus mengikuti eskul dan ia hanya bergabung dengan salah satu street dance grup yang ada di wilayah tempat tinggalnya. Saat menerima formulir pendaftaran eskul, Zhilla hanya terdiam dan tidak mengisi formulir itu. Zhilla memang sangat menyukai dance bahkan ia dan timnya pernah memenangkan berbagai perlombaan yang sering diadakan di wilayah tempat tinggalnya dulu. Ya, bisa dibilang dia cukup terkenal saat itu.

"Furika Shane", gumam Zhilla. Nama yang ia sebutkan adalah pelatih dance terbaik di kota barunya sekarang. Jangan tanya ia mendapat info itu dari siapa, jelas pelatihnya dulu di kota sebelumnyalah yang memberinya nama itu bahkan kontaknya juga. 'Bagaimana mungkin bisa menemukan orang di kota seluas ini?', tanyanya dalam hati. Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan singkat. Dari pelatih lamanya
"It's a good news, Furika Shane adalah pelatih dance di sekolah barumu", begitulah isi pesannya. "Bingo", ucap Zhilla

Extraordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang