4

72 12 2
                                    

Pagi yang sejuk ditemani sang embun di singgahsana hijaunya, tak ada sinar hangat yang selalu membangunkannya.Sang pemilik mata indah yang terpenjam itu masih setia dengan mimpinya, hingga tak sadar malam sudah berlalu.

"Tok tok tok.Assalamualaikum lea". terdengar teriakan seseorang dari luar kediaman keluarga lea.

Merasa tak ada sahutan orang itu kembali membuka suara.
"Tante,lea ada orang di rumah?"

Grusakkk clekk...

Tiba tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

"Eh waalaikumsalam,ada nak afkar. Ada perlu apa subuh2 kesini nak?" Tanya wanita paruh baya itu yang tak lain adalah mama lea sambil sesekali menguap.

"Maaf tante ini sudah jam setengah 7,dan afkar kesini mau ajak lea bareng ke sekolah"

"Eh" mama lea yang sedikit terkejut menoleh menghadap jam.

"Waduh ternyata mendung to,tante jadi kesiangan,hehehe.." mama lea tertawa kecil.

"Masuk nak,tante bangunkan lea dulu."

"Iya tan"

Afkar pun masuk kedalam kediaman lea kemudian duduk disalah satu kursi kayu di ruang tamu itu sambil melihat lihat isi rumah lea.selang beberapa menit terdengar keributan dari arah belakang.

Tuk tuk tuk gubrakk

Afkar yang melihatnya pun dibuat tercengang. bagaimana tidak,syifa yang datang dari dalam rumahnya dengan berjalan terburu buru,ah ralat berlari terburu buru hingga menabrak sebuah meja kemudian terjatuh dan menimbulkan suara yang cukup keras. Secepat kilat syifa kembali berdiri dan cengengesan kearah afkar.

"Ayo berangkat" ucapnya cepat lalu segera berjalan menuju pintu rumahnya.

Tepat di ambang pintu syifa berhenti melangkah dan diam ditempat.

"Ma syifa berangkat,Assalamualaikum" ucapnya lantang.

"Iya hati hati,waalaikumsalam" jawab sang mama dari dalam rumahnya.

"Dasar aneh" afkar terkekeh pelan sambil segera menyusul syifa untuk segera berangkat ke sekolah.

                                       ¥¥¥¥¥

Ucapan syukur tak henti hentinya terucap dari bibir mungil gadis manis berhijab itu,yang tak lain adalah syifa. Pasalnya tadi syifa sudah pasrah akan mendapat hukuman lagi karena telat,namun Allah sangat berbaik hati kepadanya.

Hari ini seisi sekolah sedang sibuk untuk persiapan peringatan ulang tahun sekolahnya. Mulai dari lomba-lomba umum hingga lomba religi,Alhasil tak ada yang memperhatikan syifa yang telat datang ke sekolah.

"Kamu sendiri?" itu suara sahabatnya killa.

"Ah iya,tadi aku kesiangan lagi" syifa tidak berbohong,memang dia sendiri tadi. sebab,syifa meminta afkar menurunkannya di pertigaan samping sekolahnya. Dengan alasan syifa tak ingin menjadi bahan omongan.

"Kamu tuh kebiasaan,masa setiap hari kerjanya kesiangan mulu,coba deh kamu pasang alarm di hp kamu" ucap killa yang sedikit kesal dengan kebiasaan buruk sahabatnya itu.

"Lain kali aku janji deh gak akan kesiangan lagi,oh iya aku kan gak punya hp" balas syifa dengan muka polosnya.

Terlihat killa menghela nafas panjang "kalo gak bisa bangun pagi ya jangan tidur larut malam dong,itu mata udah kayak mata suzana tau,hitam pekat bak malam gulita" ucapan killa sontak membuat syifa terbahak.

"Hahahahah,emang aku udah mati apa,Astaugfirullah killa" syifa merasa gemas setiap kali killa memperingatinya untuk tidak tidur larut,tentu saja sahabatnya itu tidak tau jika syifa bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari Aku,Untukmu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang