Sesuai permintaan Woojin tadi malam, hari ini pencarian jasad Jihoon beserta kedua saudarinya dilakukan, semua penghuni termasuk kedua saudara Woojin ikut mencari dibantu oleh pihak kepolisian dan dua ekor anjing pelacak, titik awal pencarian dilakukan disekitar hutan dibelakang kosan pak Wawan, karena menurut Woojin spot tersebut masih masuk dalam wilayah rumah yang Jihoon tempati dulu. Woojin beserta kedua saudaranya masih mencoba menelusuri wilayah tersebut, sesekali mereka mencoba menggali tanah dan membuka semak-semak
Anjing pelacak terus mengendusi hal-hal mencurigakan yang ada disana beserta polisi yang juga ikut melacak dengan mesin detektor
" Apa sudah ada titik terang pak ? " polisi yang ditanyai Woojin itu menggeleng
" Sejauh ini masih belum ada hal yang menjurus kesana, mungkin karena kejadian pembunuhan ini terjadi sudah sangat lama jadi kita sulit untuk mendapatkan sisa-sisa jasad gadis-gadis itu "
Benar, kejadian itu memang sudah cukup lama dan bahkan sudah lama sekali sampai-sampai tak ada satu pun yang tersisa dari jasad Jihoon
Pencarian dilanjutkan hingga tengah malam, masih belum ada titik terang, mereka belum bisa menemukan jasad Jihoon dan kedua saudarinya
" Sepertinya pencarian ini tidak bisa kita lanjutkan lagi " cecar salah satu polisi
" Tapi kenapa pak ? " Woojin seketika menghentikan langkahnya saat mendengar penuturan dari polisi itu kepada pak Wawan " saya yakin kita bisa nemuin jasad Jihoon "
" Pencarian ini terlalu sulit untuk dilakukan, kejadian pembunuhan itu sudah berlangsung selama beratus-ratus tahun dan kemungkinan besar jasad dan bahkan tulang belulangnya pun sudah hilang karena tergerus tanah " jelas si polisi panjang lebar
" Tapi pak, saya yakin jasad Jihoon masih ada sampai sekarang walaupun setidaknya cuma kesisa tulang "
" Jin udahlah, kita gak bisa maksain buat nyari jasad Jihoon, karena ini emang beneran sulit " ucap Daniel untuk menenang kan adiknya
" Abang gak tau gimana rasanya jadi dia, dia dibunuh secara keji terus mayatnya dibuang gitu aja dan gak pernah dikubur secara layak " penuturan Woojin yang hampir terisak membuat pertahanan Daniel sepertinya akan runtuh, ia sangat mengenal Woojin, sebelumnya Woojin belum pernah merasakan cinta dari lawan jenisnya, harinya cuma dihabiskan buat belajar dan bermain bersama Rana. Daniel bisa ngerasain gimana rasanya jadi Woojin " kasian Jihoon bang, Jihoon itu cewek yang baik tapi kenapa antek-antek Belanda itu ngebunuh cewek sebaik dia " lolos sudah pertahan Woojin dan tidak perduli lagi bagaimana tatapan penghuni kos lain yang menyaksikan ia menangis untuk yang kedua kalinya dalam 21 tahun ia hidup
Daniel mencoba menepuk bahu bidang sang adik mencoba untuk memberikan secercah semangat, bahkan tanpa mereka ketahui pak Wawan yang terkenal humoris pun tak bisa melawan airmatanya
Pencarian diputuskan untuk berhenti dan akan dilanjutkan pada esok hari, penghuni kos lain sudah kembali kekamar masing-masing begitu pula dengan para polisi dan yang tersisa disana hanya Woojin saja karena ia menolak ajakan Daniel untuk kembali kekamar dengan alasan ia ingin sendiri dulu
" Hoon aku tau kamu pasti nyaksiin ini kan, aku mohon munculin wujud kamu sekarang " pinta Woojin disela isak tangisnya
Sebuah angin bertiup kencang tak lama setelah Woojin berucap
Sosok Jihoon muncul dihadapan Woojin, sosok itu tak semenyeramkan sebelumnya, Jihoon terlihat cantik dengan jubah putihnya dengan rambut yang tergerai lembut, seulas senyum terpapar di bibir gadis itu " makasih "
Woojin mendongak menatap wujud cantik dihadapannya, Woojin tersenyum " Hoon maafin aku karena aku gak bisa nemuin jasad kamu "
Lagi-lagi Jihoon tersenyum, tak ada sedikit pun gurat kekesalan diwajahnya " gak papa, kamu liat disudut sana " tunjuk Jihoon kearah barat dari lokasinya berpijak, Woojin mengikuti arah yang telah ditunjuk Jihoon " disana jasad aku dibuang " benar Woojin belum mencoba berjalan kearah sana " jasad ku dan kedua saudariku dibuang dibalik pohon besar itu "
KAMU SEDANG MEMBACA
No Entry - 2Park ✔
FanfictionDipapan peringatan sudah jelas tertulis No Entry tapi lelaki ini tetap memaksa untuk masuk alhasil tiga hantu legend dikosan itu bebas berkeliaran lagi setelah lama terkurung diruangan tersebut - Bahasa Santai