Rambut yang digelung sederhana dengan make up tipis membuat seorang gadis yang sedari tadi menarik perhatian Woojin terlihat cantik, gadis itu terus tertawa untuk menanggapi lawan bicaranya. Satu buket bunga dan paperbag berisi boneka bertengger ditangannya, sepertinya itu hadiah kelulusan dari keluarga atau teman-temannya, terlihat juga dua orang wanita berambut pendek sebahu dan wanita dengan tubuh kurus namun tidak terlalu kurus yang juga sangat familiar dimata Woojin, entah ini kebetulan atau mereka cuma mirip
" Kenapa to lek ? " pertanyaan yang terdengar khawatir dari Irene mengintrupsi tatapan lekatnya pada wanita diseberang sana
" Eh gak papa ma "
" Kok diem aja dari tadi ? " merasa belum puas dengan jawaban sang anak Irene bertanya lagi seperti demikian
" Wo- woojin diem itu karena lagi mikrin habis ini kita mau makan-makan dimana " elak Woojin yang anehnya Irene malah percaya
" Eh bener tuh kita harus ngerayain hari bahagia ini dengan makan-makan " seru Daniel semangat
" Tapi abang yang nraktir ya, kan baru dapet gaji pertama " goda sang ayah, Daniel baru saja mendapat gaji pertamanya bertepatan sehari sebelum graduation day Woojin dan niat Daniel memang seperti itu memberikan gaji pertamanya untuk keluarganya
" Tenang emang Daniel yang nraktir kok "
Semua bersorak riang mendengar ucapan Daniel
" Yaudah ayo berangkat sekarang " tukas Jinyoung semangat
" Kalian duluan aja kemobil, aku mau ketoilet bentar " ujar Woojin, semuanya mengangguk dan mendahului Woojin kemobil. Woojin gak boong kok dia emang pengen ketoilet
.
.
.Ditengah perjalanan sehabis dari Toilet, tak sengaja seseorang menabrak pundak Woojin sampai Woojin hampir terjatuh
" Eh eh maaf mas maaf saya gak sengaja "
" Gak papa mbak gak papa saya yang sal-- " apakah sekarang penglihatan Woojin tidak normal lagi atau memang matanya menatap hal yang benar. Seorang gadis berambut pendek yang berdiri didepannya dengan tatapan khawatir mengingatnya pada seseorang yang pernah ia temui dimasa lampau " Daeh . . . wi "
" Hm, masnya tau nama saya ? "
" Hwi kamu lagi ngapain "
Woojin menoleh seiring ia mendengar suara lain yang datang menghampirinya, sejenak dunia terasa hening seperti tak ada satupun lagi penghuninya, semua membisu tatkala wajah wanita didepannya ini memenuhi ruang retinanya
" Ini tadi aku gak sengaja nabrak mas ini mbak "
" Ah kamu mah gak hati-hati, mas . . . masnya gak papa ? " tak ada jawaban dari Woojin, Woojin masih terpaku menatapi wajah dihadapannya sekarang " Mas " wanita ini melambaikan tangannya didepan wajah Woojin bermaksud untuk membuyarkan lamunannya " Mas "
Woojin tersadar, matanya ia kerjapkan secepat mungkin, barangkali penglihatannya memang sedang bermasalah atau ia memang harus memakai kacamata sekarang
" Masnya gak papa, maafin adik saya ya mas "
" Gue gak papa kok " Woojin kembali terdiam, semakin dilihat dari dekat wanita ini semakin mirip dengan wanita yang pernah ia kenal tempo lalu, rasanya ia tidak ingin memalingkan pandangannya barang sejengkal pun
" Hwi minta maaf sama masnya " cecar siwanita pada sang adik
" Kalian saudaraan ? " pertanyaan yang terdengar sangat konyol
" I- iya dia adik saya "
Woojin menganggukkan kepalanya dengan wajah yang masih terlihat blank " pantas wajah kalian mirip "
KAMU SEDANG MEMBACA
No Entry - 2Park ✔
FanfictionDipapan peringatan sudah jelas tertulis No Entry tapi lelaki ini tetap memaksa untuk masuk alhasil tiga hantu legend dikosan itu bebas berkeliaran lagi setelah lama terkurung diruangan tersebut - Bahasa Santai