BUK! BAK! BAK!
Terdengar sebuah samsak dipukul oleh seorang gadis. Gadis itu berlatih sangat keras. Karena dia bertekad untuk mengalahkan Viny, sang ratu petarung MMA yang tahun lalu berhasil membuatnya masuk rumah sakit.
"Shani," Gadis yang dipanggil Shani pun menghentikan kegiatannya dan menatap pelatihnya, "Kau sudah berlatih selama 7 jam."
Shani menggeleng, "Masih belum cukup, pelatih."
"Apa yang kau harapkan dari latihanmu ini?"
Shani menghentikan pukulannya pada samsak yang ada di hadapannya. Keringatnya sudah mengalir sangat deras. Bahkan lantai tempatnya berdiri pun sekarang telah basah oleh keringatnya. Shani menatap pelatihnya seraya berkata, "Aku mau mengalahkan si ratu MMA itu."
"Viny?" Sang pelatih menggeleng, "Kau tidak bisa mengalahkannya meski kau berlatih keras sekalipun."
Shani mendengus, "Pelatih meremehkanku?"
"Bukan itu maksudku."
"Trus?"
"Ingat kejadian tahun lalu saat kau dibuatnya terbaring di ICU."
Shani terdiam. Kejadian tahun lalu, adalah kekalahan paling memalukan dalam hidupnya selama menjadi petarung MMA. Saat itu, adalah pertandingan final. Padahal dia sudah berusaha keras. Tapi, si ratu petarung itu memang sangat sulit untuk dikalahkan.
Shani menggeleng, "Aku tahun ini akan berbeda dari tahun lalu!"
Sang pelatih menghela nafasnya, lalu menyerahkan selebaran di tangannya pada Shani, "Tadi pas aku pulang dari minimarket, aku menemukan selebaran yang tertempel di dinding TC kita."
Shani mengalihkan pandangannya pada selebaran di tangan pelatihnya, lalu dia merebut selebaran itu dan membacanya. Dirinya tersenyum setelah membaca isi dari selebaran itu.
"Si ratu petarung itu mengadakan pertandingan resmi? Cih! Ini saat yang tepat bagiku untuk mengalahkannya." Batin Shani.
"Daftarkan aku di pertandingan ini, pelatih." Shani menyerahkan kembali selebaran itu pada sang pelatih, "Aku akan menunjukkan kemampuanku tahun ini pada si ratu petarung itu!"
"Kau yakin?" Shani mengangguk menjawab pertanyaan sang pelatih.
Sang pelatih sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Jika Shani sudah berkata demikian, maka dia sudah sungguh-sungguh.
***
Kediaman Shania Gracia...
Tampak seorang gadis juga tengah berlatih tanding dengan sang pelatih di atas ring. Sebagai dirut dari SG Corp, Gracia tentu mempunyai rumah yang besar dan mewah juga memiliki ring tinju pribadi di rumahnya. Tak hanya itu, perusahaan Gracia juga acap kali menjadi sponsor pertandingan MMA.
BUAK!
Satu tendangan telak dari Gracia mengakhiri latihan tanding dengan pelatihnya. Gracia pun membuka pelindung kepala serta sarung tangannya. Setelah itu, dia pun turun dari ring dan menghampiri botol minum yang ada di meja.
Dia membuka botol minum tersebut dan meneguk habis air di dalamnya. Setelah itu, dia menyeka keringatnya dengan ujung lengan kiri dari bajunya.
"Kau berkembang pesat dari tahun lalu." Gracia menatap sang pelatih dan tersenyum padanya.
"Aku bertekad untuk menjadi nomor ratu petarung MMA menggantikan Viny." Ucap Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fighting Angels
FanfictionViny, seorang ratu petarung MMA yang sudah tampil di atas ring selama 11 tahun mencari penggantinya. Dia berencana untuk pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya itu. Lalu, dia pun mengadakan pertandingan resmi yang bertarung melawan petaru...