06

48 6 0
                                    

Hosh! Hosh!

Ariel dan Eve menyeka keringat mereka. Meskipun terengah-engah, tapi mereka tetap berlatih keras untuk mengikuti kompetisi nanti. Nama mereka sudah terdaftar. Mereka juga ingin menunjukkan bahwa tinju juga bisa menyaingi pertandingan MMA.

"Capek?" Ariel menoleh pada Eve dan tersenyum, "Lo sendiri?"

Eve tersenyum, "Mau coba sparing sama gue?"

Ariel mengangguk, "Ayo! Lagian udah lama gue ga nguji kemampuan lo kan?"

Keduanya naik ke ring pribadi rumah mereka. Ariel dan Eve sama-sama memakai sarung tangan tinju mereka. Setelah itu, mereka pun bersiap di posisi dan mengambil kuda-kuda.

Kedua kakak beradik itu pun kemudian saling melempar tinju mereka. Keduanya tampak serius dan saling melemparkan tatapan tajam dan tinju mereka. Mereka serius ingin menunjukkan seni bela diri tinju pada pertandingan nanti.

BUK! BUAK!

"Aaarrrggghhhh!!" Ariel mengerang setelah terkena satu pukulan telak ke perutnya.

Eve tersenyum miring, lalu berkata, "Baru gitu aja udah kesakitan lo?"

Ariel menatap tajam pada Eve, "Bacot anjing!"

Ariel menerjang Eve dengan pukulan jab yang tepat mengenai hidung dari Eve. Pukulan tersebut langsung membuat Eve memegang hidungnya.

"Lo rasain noh!" Ariel kembali menerjang Eve dengan pukulan hook-nya kali ini.

Eve tidak mampu menangkis pukulan tersebut. Alhasil, Eve pun jatuh berlutut setelah terkena pukulan maut dari Ariel.

"Lo masih perlu banyak belajar, junior!" Ucap Ariel dengan nada sombongnya.

Eve mengusap darah di hidungnya, kemudian berdiri dan memberikan senyuman mematikannya pada Ariel. Ariel meneguk ludahnya saat dia melihat tatapan membunuh dari Eve.

Eve mengubah kuda-kudanya menjadi kuda-kuda Wing Chun.

"Bukan hanya tinju yang gue kuasai." Ucap Eve santai.

Ariel tersentak saat satu pukulan telak kembali mendarat di perutnya. Darah segar dimuntahkan dari mulutnya. Kali ini, Eve benar-benar tidak memberi Ariel istirahat. Dengan hanya mengandalkan pukulan, jurus Wing Chun yang dikeluarkan Eve sangat sempurna.

BUAK!

Satu pukulan telak ke dada Ariel membuat Ariel langsung jatuh tersungkur. Dadanya terasa seperti ditusuk oleh seribu jarum.

Eve menghampiri Ariel yang tengah memegang dadanya yang terasa sakit itu. Dia pun menjulurkan tangannya. Melihat itu, Ariel menerima uluran tangan Eve. Eve menarik Ariel buat berdiri lalu berkata, "Makasih udah jadi lawan sparing gue."

Ariel tersenyum, "Gue ga nyangka lo bisa nguasain jurus Wing Chun." Ariel menjeda kalimatnya, "Belajar sama siapa lo?"

"Belajar sama Jessica Vania." Eve berkata seraya mengikat rambutnya.

"Jessica Vania?" Ariel membulatkan matanya, "Guru Wing Chun terkenal itu?"

Eve mengangguk, "Lo kenal dia kak?"

Ariel menghela nafasnya, "Bukan cuma kenal." Ariel berjalan menghampiri handuknya, "Dia adalah sahabat gue."

"Dia sahabat lo?" Eve tertawa terbahak, "Lo ga usah ngarang deh kak."

Ariel memutar malas bola matanya, "Ih dibilangin juga. Ga percaya amat lo."

Setelah itu mereka berdua pun keluar dari ruang latihan mereka sambil masih melanjutkan obrolan mereka.

The Fighting AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang