03

46 4 2
                                    


"Namanya juga sayang, mau dia ngeselin ya tetep sayang"

🍃🍃🍃

"Maa... kaos kakiku mana?"teriak fira saat ayah dan mamanya ada di dapur

"Di laci bawah lemari sya"teriak mamanya yang tak kalah keras sambil menyiapkan bekal

Setelah mendengar komando dari mamanya, Fira berlalu ke laci bawah lemari, tapi nihil fira tak menemukan kaos kaki tersebut. Setelah 3 menit mngacak-acak laci, fira akhirnya berteriak lagi

"Ma kok nggak ada sih, katanya di laci lemari" teriak fira di depan pintu kamarnya, dengan nada kesal. ya karena rumahnya bertingkat mengharuskan Fira berteriak setiap harinya.

"Ada kok tadi mama taruh disitu"jawab mamanya halus tapi terdengar oleh fira

"Tapi nggak ada ma"masih dengan nada kesal dan teriak

"Awas aja mama cariin di sana nggak ada"ancam mamanya sambil menaiki tangga

"Coba aja mama cari sendiri"kata Fira manantang mamanya

"Kalo ada gimana?"tanya mamanya sambil membuka laci

"Fira bakal berubah jadi anak yang baik hati dan ti..." dengan kalimat yang menggantung Fira tak percaya bahwa ibunya telah menemukan kaos kakinya, dengan mulut terbuka dan mata melotot Fira terus memandangi kaos kaki tersebut

Batin fira berkata
"Tadi aja aku cariin malah ngumpet pas mama yang nyari malah nggak ngumpet, gitu ya kamu. Kan kalo gini keliatan banget bodohnya di depan mama. Apalagi ini kejadiannya kayak di ig lagi"

"Makannya kalo nyari tuh pake mata terus nggak usah main hp fira" nasihat mamanya

"Iya ma hehehehe" cengirnya dengan batin terus berkata 'Bodoh banget deh aku'

Ya itulah kejadian saat-saat Fira malu dengan dirinya sendiri pukul 06.00 yang lalu, sekarang fira sedang menuju ke sekolah dengan papanya pukul 06.25.

"Kalo aku terlambat kan nggak lucu pa, masa cuman gara-gara kaos kaki aku terlambat masuk sekolah di hari pertama, kan kesel" omelannya pada diri sendiri, yang bisa didengar sang papa. Saat tak ada jawaban dari sang papa, Fira pun memperkecil suaranya, dia tau kalo dia di kacangin

Kasian..

"Pah nanti Fira kabarin ya kalo pulang"
Fira membuka suara dengan papanya lagi yang sedang menyetir, saat gedung sekolah mulai terlihat

"Iya, hati-hati ya, cari temen yang baik, nanti ke ruang kepala sekolah dulu baru ke kelas, terus.." kalimat ayahnya menggantung

"Terus makanannya dijaga, jangan makan yang aneh-aneh minumnya yang banyak, bekalnya dimakan ya fir" serobot Fira melanjutkan kalimat papanya yang selalu di katakan setiap pagi.

"Pinter deh anak papa" jawab papanya sambil tertawa dan mengelus rambut
anak tunggalnya ini. Dan mobilnya pun berhenti tepat di depan gerbang sekolah yang baru

"Hati-hati ya pah, Fira berangkat assalamualaikum" sambil salam kepada papanya

"Iya, waalaikumsalam"jawab papanya lalu menjalankan mobil dengan kecepatan normal menuju kantor.

"Semoga sekolahnya lancar aamiin" batinnya

"Assalamualaikum pak satpam, bisa anterin saya ke ruang kepala sekolah?"tanya nya pada pak satpam sekolah SMA Angkasa

"Oh, anak baru ya? bisa kok neng ayo" jawabnya ramah, lalu berjalan terlebih dahulu

"Ok pak"jawabnya bersemangat

Sambil berjalan menuju ruang kepsek, aku dan pak satpam mengobrol masalah bully, tempat angker, sekolah lama, istrinya pak satpam. Iya pak satpamnya curhat istrinya, emang si aneh tapi kalo gak gini ya gak bakal akrab sama orangnya hehehe.

"Pak ada anak bertengkar pak" tiba-tiba ada murid menarik pak satpam, alhasil aku disuruh tanya murid sini.

"Kamu anak baru ya?"

"Eh iya, bisa tolong anterin ke ruang kepsek?"

"Tapi ada syaratnya dulu. ya gak temen-temen" ucap orang itu sambil menaik turunkan alisnya

🍃🍃🍃

Quotesnya kadang gak nyambung sama cerita, pokoknya sesuai yang dialami author pas ngedit cerita heheh.

See you next chapter
Salam sayang

Nadivaqilah

GIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang