2. (Duduk di sampingmu)

2.9K 231 5
                                    

KARAKTER MILIK MASASHI KISHIMOTO-SAMA

*

*

*

Sakura tak menyangka jika liburan kali ini ia akan ketiban durian. Maksudnya mendapat keberuntungan begitu.

Di sampingnya Sasuke duduk. Wajah pucatnya tersembunyi di balik kupluk jaket tebalnya yang berwarna biru tua. Telinganya tersumpal earphone dan matanya tertutup semenjak awal perjalanan menuju tempat wisata.

Gadis bermanik emerald itu tak berhenti menyentuh dadanya yang terasa akan meledak akibat debaran jantung yang cepat. Digigitnya bibir merah mudanya yang dipoles tipis dengan lip gloss.

  "Ah, aku tidak bisa tidur dengan tenang," bisik Sakura.

  "Suut, suut!"

Suara itu mengalihkan perhatian Sakura dari jantungnya. Ia menoleh ke samping dan mendapati Ino yang tengah tersenyum lebar. Menaik-turunkan alisnya seakan menggoda Sakura.

  "Jantungmu berdebar, hm?" tanya gadis bersurai pirang itu.

Sakura menggeleng. Menyembunyikan semburat merah di pipinya yang sudah menjalar ke telinga.

  "Ah, senangnya bisa duduk dengan sang pujaan," ujar Ino lagi diiringi kikikan menggoda.

Plak

  "Aduh!" pekik Ino ketika seseorang memukul kepalanya."Kak Deidara!"

  "Diamlah, Kuning!" ucap Deidara dengan tatapan tajam. Dia adalah tetangga Ino yang disuruh menjaga Ino. Rambutnya berwarna kuning. Ya, beginilah. Kuning teriak kuning.

  "Kau itu yang kuning! Lagi pula kenapa kau ikut, sih? Menganggu saja!" sinis Ino.

  "Aku butuh uang untuk seniku," jawab Deidara.

  "Hah? Seni? Maksudmu tanah liat buruk rupa itu? Menjijikkan!" Ino membuat gestur muntah hal itu membuat tawa Sakura meledak dan Deidara yang kian bersungut-sungut.

"Diamlah!" bentak Sasuke yang merasa terganggu. Pria itu melepas earphonenya dan menatap tajam Sakura. "Kau pindahlah!"

  "Tapi..."

  "Kubilang pindah!" Semakin tajam saja Sasuke menatap Sakura.

  "Heh, Uchiha! Kau itu siapa? Mengusir sembarangan saja," sahut Deidara. Pria yang 4 tahun lebih tua dibanding Ino itu mencibir dari kursinya.

  "Tidak perlu ikut campur, banci!"

  "Kau bilang apa? Banci?! Perlukah kutunjukkan burungku padamu, huh?" Deidara berdiri dari duduknya. Dasar tak tahu malu.

Ino menggeleng malu ketika teman-temannya mulai memperhatikan bangkunya.

  "Mana biar kulihat!" Sasuke menantang.

Sakura yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara, "Sasuke-kun, sudahlah. Kau tidak malu?"

  "Diamlah, menyebalkan," desis Sasuke.

  "Ma-af."

  "Kak Dei, duduklah!" Ino menarik Deidara untuk duduk kemudian ia membisikkan sesuatu pada pria itu.

Satu jam berlalu. Panitia liburan yang diisi oleh Hinata, Tenten dan Temari mulai membagi makanan dan minuman pada teman-temannya.

Sakura berterima kasih pada Temari saat wanita yang menjadi seniornya itu memberikannya roti berisi coklat dan air minum.

  "Emm, Temari-san. Aku mau bertanya," ucap Sakura dengan gugup. Ia melirik ke sekitarnya. Setelah dirasa aman, gadis dengan surai merah muda itu mendekatkan dirinya kepada Temari dan berbisik, "Shikamaru menitipkan ini untukmu."

LOVE FOREVER (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang