W: Different World

150 21 31
                                    

Authortzenniesense

Genre: Sci-Fic

Cast:
Taeyong Lee (NCT)
Woozi Lee (SVT)
Hoshi Kwon (SVT)

Supporting Cast:
Jeno Lee (NCT)
Amy Lee (Ailee)
Jiheon Baek (fromis_9)

Supporting Cast:✍ Jeno Lee (NCT)✍ Amy Lee (Ailee)✍ Jiheon Baek (fromis_9)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ingat damainya kehidupan di masa lalu. Tersenyum simpul jika bertemu seseorang ataupun menertawakan lelucon dari temanku. Terlintas pula bayang-bayang diriku yang tengah menguap di kelas kimia, sampai seorang guru tua menegurku.

Aku masih berada di planet yang sama dengan kejadian saat itu, bumi.

Namun, aku ada di belahan bumi mana? Di sini sangat sunyi, bahkan jika kau melangkah pelan dari kejauhan langkahmu akan terdengar olehku.

***

Aku mengekori wanita cantik melintasi lorong serba putih tanpa sepatah kata. Bau bahan kimia menyeruak dari balik pintu ruangan-ruangan steril yang ada.

Memuakkan.

Wanita itu, profesor gila, sepertinya memiliki obsesi dengan pria tampan sepertiku. Mungkin sudah satu bulan lamanya aku dikurung dalam sebuah ruangan dan hanya bertatap muka dengannya. Dia berhenti di depan sebuah pintu kaca, pandangannya menerawang ke dalam.

"Apa yang dia lakukan di sini?" gumamnya. Lalu membuka pintu itu, membuatku penasaran dan ikut masuk ke dalam.

"Ji. Ah, maksudku, Zi."

Di dalam hanya ada seorang pemuda berkulit putih pucat yang berdiri membelakangi kami. Pemuda itu menatap sebuah tabung berisi cairan hijau. Dan tubuh ...

"Tunggu, apa itu tubuh manusia?" celetukku, membuat pemuda yang dipanggil "Zi" itu membalikkan tubunya.

Profesor gila itu terkikik. Ia memandang dan menepuk bahuku. "Iya, Taeyong Lee. Dia telah berada di dalam sana setahun ini, sampai sekarang masih hidup. Hebat, bukan?." Nada bicara terdengar sangat bangga.

Ia menunjuk pemuda di sana dan berujar, "Dia Woozi Lee, si sinar-x."

"Lalu, siapa gadis itu?" tanyaku menunjuk seorang gadis yang terlelap di dalam tabung berisi cairan hijau itu. Naked, hanya dibalut oleh selang-selang yang melilit dan menusuk tubuhnya.

"Adikku."

Bukan. Bukan profesor gila itu yang menjawab, melainkan si Woozi yang menjawab pertanyaanku.

Jujur, aku sedikit takut pada aura yang keluar darinya. Sangat menindas.

"Iya, dia bungsu kami. Jiheon Baek."

"Yang benar adalah Jiheon Lee," ralat Woozi. Lalu, kembali menatap ke arah tabung.

Dari pengamatan singkat ini, aku yakin seratus persen hubungan persaudaraan mereka sedikit—atau sangat—renggang. Dimulai saat profesor gila ini meralat panggilan untuk Woozi.

Mutan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang