Verrat

144 22 10
                                    

Authorhazelnutbrick

Genre: Fanfiction, Sci-Fi

Cast:
Joo Kyulkyung (ex-PRISTIN/IOI) as Stein/Kyulkyung
Kim Mingyu (SVT) as Blanc/Mingyu
and other fictional casts

Disclaimer: AU

Direktur Brake kembali mengamuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Direktur Brake kembali mengamuk. Laboratorium yang sudah sepi itu bertambah senyap karena kemarahan dan aura dingin yang dipancarkan direktur. Beberapa gelas berisi cairan terlihat berceceran di lantai, semua kepala di laboratorium menunduk kecuali sang direktur. Nafasnya masih terengah-engah karena amarah yang memuncak.

"Direktur, kami akan menemukan dimana mutan itu berada," ucap salah seorang petugas yang memakai jas laboratorium takut-takut. Kepalanya yang hampir botak, menyisakan rambut di sisi kanan dan sisi kiri kepalanya, penggambaran seorang profesor di film-film layar lebar. Usianya tambah lebih tua dibanding dengan petugas yang lain. Tubuhnya pendek dan dagunya nyaris tidak kelihatan.

Direktur Brake melirik tajam pria laboratorium itu. Telujuknya mengarah pada lelaki yang sekarang menunduk takut itu dan dengan tegas direktur berkata, "Kau! Berani sekali melepaskan Stein dan Blanc. Bagaimana kau bisa mempertanggung jawabkan ini sebagai pemimpin laboratorium? Aku harap kau bersumpah dengan kepalamu, Driff!"

Pemimpin laboratorium yang dipanggil Driff melirik takut-takut. Tidak jelas dirinya harus berbuat apa. Kehilangan dua mutan sekaligus merupakan tamparan yang cukup besar. Semalam, sebelum kejadian ini berlangsung, Driff sendiri yang memastikan pintu dalam tabung terkunci dengan sistem eye scanning. Namun pagi tadi, pintu tabung terbuka lebar dan dua penghuninya menghilang.

Tentu saja petugas kalang kabut mencari dimana keberadaan mutan yang selama ini mereka jaga dengan apik.

"Aku sudah memasang chip multiguna yang menempel pada belakang telinga mereka. Dalam kurun waktu kurang dari enam jam, kami akan bisa menemukan mereka."

Brake melihat Driff sangsi. "Kau yakin waktu enam jam?"

Driff segera menganggukkan kepalanya dengan cepat. Setelah itu Brake keluar laboratorium tanpa berkata apa-apa lagi. Menyisakan napas lega para penghuni laboratorium.

"Profesor, apakah kita dapat menemukannya dalam waktu enam jam? Suhu di tubuh mereka upnormal, kami tidak begitu yakin akan keutuhan chip itu," kata seorang petugas laki-laki dengan badan kerempeng. Wajahnya terlihat lelah, sama lelahnya dengan petugas yang lain.

Driff melirik tajam pada laki-laki itu. "Tutup mulutmu! Kau mau kita semua mati dan dijadikan ganti mutan mereka yang hilang?" teriak Driff kesal.

Sebenarnya Driff juga kurang yakin dengan asumsinya. Kedua mutan itu memiliki modifikasi gen dengan suhu tubuh di atas normal. Stein, mutan yang memiliki penglihatan infrared, persis seperti ular. Pada malam hari, penglihatan Stein akan lebih baik dan kuat sepuluh kali dibanding dengan infrared buatan. Suhu tubuh Stein panas. Jika sedang menahan emosi, maka panas tubuhnya dapat meluluhkan seluruh isi Gua Gletser Vatnajokull di Islandia. Stein berhasil mereka dapatkan dan dimodifikasi gen lima tahun yang lalu. Selain percobaan yang hampir meledakkan isi laboratorium, Stein ditempatkan pada tabung dengan suhu udara mencapai ribuan minus derajat celcius. Mereka membekukan Stein dan menjaga agar moodnya tetap stabil selama masa percobaan.

Mutan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang