35. I Don't Love You

995 135 86
                                    

Ternyata benar, lawan dari kata cinta bukanlah benci, melainkan tidak peduli



***





Dengan langkah gontai jiyeon membawa kakinya memasuki apartemen taeyong yang masih hening menandakan pemiliknya belum juga pulang


Hari ini terasa begitu melelahkan bagi jiyeon, mulai dari mendengar gosip di kampus, adegan tampar-tamparan dengan seolhyun, melihat pertemuan romantis ala drama jaehyun dan cinta pertamanya, dibuat emosi oleh foto krystal dan yuta, berlarian menghindari kai dan antek-anteknya, hingga berakhir di jambak oleh krystal karena apa yang ia perbuat pada gadis itu dulu



"Haaaah capeeeek" Jiyeon menghempaskan bokongnya di atas kursi santai yang ada di balkon, tempat favoritnya untuk merenung

"Capek jadi manusia, pen jadi timun aja gue, seger" Ucapnya asal


Gadis itu beranjak masuk ke dalam dan kembali lagi dengan sekaleng bir dan sebungkus rokok. Dengan lancar dinyalakan sebatang rokok dan menghisapnya dalam sebelum menghembuskan asap diikuti hembusan nafas beratnya


Sejak berpacaran dengan yuta, jiyeon berusaha untuk tak menyentuh batang penyakit itu karena yuta yang melarangnya, satu-satunya larangan yang pernah pria itu lontarkan dengan tegas selama mereka berpacaran. Yuta bukanlah tipe pacar yang rewel dengan segala larangan, tak pernah membatasi ruang pertemanan jiyeon, tak pernah mengatur jenis pakaian yang jiyeon gunakan. Rokok adalah satu-satunya larangan dari yuta. Kalau dipikir-pikir mungkin itulah alasan jiyeon bisa bertahan lama dengan yuta,gadis yang sangat mencintai kebebasan itu tak merasa terkukung dengan hubungan mereka



"Yaelah nginget mulu" Jiyeon bermonolog



Disesapnya bir untuk membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering sekaligus untuk menghangatkan tubuhnya yang masih betah duduk di balkon pukul tiga pagi yang


Semilir angin memainkan rambutnya yang tergerai dan membelai wajahnya membuat jiyeon memejamkan mata menikmati kesunyian itu, tenang namun sarat akan rasa sepi menyisakan kekosongan dalam dadanya dan menghantarkan rasa sesak yang tak ia pahami sebabnya


Hingga suara bel memecah keheningan itu, jiyeon mengernyit namun tetap berdiri menuju pintu apartemen dengan niat akan menjitak taeyong jika pria itu dengan kurang kerjaannya memencet bel



Dan, dugaannya tak sepenuhnya salah, memang taeyong sedang berdiri disana, namun dalam keadaan sudah teler dan di papah oleh johnny, tapi disna tak hanya kedua orang itu, seorang pria yang sangat jiyeon kenali juga sedang dipapah oleh satpam apartemen dalam keadaan teler, itu sang mantan, alias yuta



"John, kok bisa kayak gini?" Jiyeon bertanya heran

"Ntar gue jelasin, ambil alih si yuta gih, bawa ke dalem" Perintah johnny menerobos memapah taeyong


Jiyeon pun mengambil alih yuta dari pak satpam lalu mengucap terima kasih sebelum memapah pria itu ke dalam apartemen


"Haaah" Johnny menghempaskan tubuh taeyong ke sofa

"So? Kenapa bisa seteler ini? Ugh" Jiyeon dengan susah payah akhirnya bisa membaringkan yuta ke sofa yang berbeda dengan taeyong

"Kalo yang ini, gue gatau pasti, tapi dia sering sensi akhir-akhir ini sejak krystal deket ama doyoung, jadi maybe karna itu" Johnny menunjuk taeyong


"Dan yang ini, tadi di club jaehyun datang nyariin lo dan berakhir berantem ama yuta, liat aja noh memar di mukanya" Kini johnny menunjuk yuta


BOYFRIENDS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang