Part 1

269 28 6
                                    


Marigold Part 1

     Jung Soo masih menutup matanya rapat lenguhan kesakitan para pengikutnya dan bayangan Min Gi yang sedang sekarat membuatanya berharap semoga Tae Hyung segera mencabut nyawanya. Suara derap langkah segerombolan prajurit mendekat sanat dekat membuat Jung Soo membuka matanya kembali melihat seorang kepala tahanan membuka pintu penjara.


     "Yang Mulia ingin berbicara dengan Anda." Kata kepala tahanan itu datar lalu menyeret Jung Soo keluar dari selnya.

     

     Jung Soo diseret tanpa bertanya dan tanpa perlawanan seperti seorang pesakitan, atau memang dia sudah menjadi seorang pesakitan. Melewati beberapa lorong lalu sesorang membukakan sebuah pintu di ruangan paling ujung. Jung Soo tau ruang apa itu, itu adalah ruangan yang biasanya ia gunakan untuk berunding dengan anak buahnya dulu. Ruangan yang biasanya ia gunakan untuk menimbang hukuman apa yang pantas untuk penghianat negara. Tapi lihatlah sekarang, siapa yang akan menerima hukumanya disana.


     Sosok Tae Hyung nampak tenang duduk di bali meja besar dan kursi kebesaran yang biasanya ia duduki. Sambil menyeruput secangkir teh lalu mata pemuda itu meliriknya seketika sebuah seringaian muncul di sudut bibir Tae Hyung.


     "Selamat malam Pamanku tersayang..." sapanya dengan senyum yang sangat jelas mengejek.


     "Apa yang kau inginkan sekarang?" Tanya Jung Soo tajam membuat Tae Hyung semakin bahagia dan membuat Jung Soo semakin mendidih. "Apakah dendamu belum cukup? Kau sudah mendapatkan semuanya, membunuh semua orang yang tidak ada hubunganya dengan ini. Bahkan seorang wanita yang telah mengorbankan hidupnya untukmu! Apa kau masih belum puas?!" tambah Jung Soo.


     "Kata seorang yang sudah membunuh ayah dari wanita itu dan telah membunuh semua orang yang ingin menolong bocah berusia sepuluh tahun, bahkan jika yang menolongnya adalah nenek tua renta yang tidak punya kekuatan sama sekali." Jawab Taehyung dengan santainya.

     Tae Hyung memberi isyarat pada prajuritnya untuk membuat Jung Soo berlutut di hadapanya. Prajurit tersebut langsung memenuhi permintaan Taehyung dia menendang lutut Jung Soo cukup keras membuat lelaki itu meringis dan langsung berlutut di hadapanya.

     "Nah benar seharusnya seperti ini posisimu Paman. Kau bukan siapa-siapa di Silla, kau hanya lelaki yang beruntung karena bibiku menikahimu. Seorang lelaki yang derajadnya diangkat oleh seorang wanita bisa apa? Selama ini kau bersembunyi di ketiak wanita. Tidak bibiku, tidak Min Gi lelaki paling pengecut di Silla. Sebuah batu yang dihiasi emas, dikeliling dengan emas berharap batu itu juga menjadi emas. Tapi batu tetaplah batu, hanya untuk dilempar, hanya untuk digunakan sebagai senjata, hanya untuk pondasi. Tidak akan pernah menjadi emas, tidak akan pernah di puja, di tempatkan di posisi paling tinnggi di atas bangunan."

     

     Tae Hyung mensejajarkan wajahnya dengan Tae Hyung. "Ayahku...." matanya menatap tajam ke mata Jung Soo tapi jelas sekali luka yang mendalam tergores disana. "Mempercayaimu lebih dari saudaranya sendiri, mengangkat derajatmu, mempercayakan kebahagiaan adik wanitanya padamu. Pernahkah kau bayangkan seberapa kau merendehkan dirimu sendiri demi kursi besar itu? Jika kau fikir aku gila akan kekuasaan! Jika kau fikir aku rela menyerahkan hidupku demi kursi itu demi ibuku aku tidak sudi! Jika kau mau kau bisa memintanya padaku paman, kau bisa duduk disana dan aku akan mendukungmu tapi apa yang kau lakukan?"

(SUN Flower ll) MarigoldWhere stories live. Discover now