05

204 14 3
                                    

Tiba-tiba

"Je mau hyung bantuin?" tanya changbin
"Astaga hyung bikin jeje kaget saja, bisa kan sebelum masuk ketuk pintu dahulu?" ucap jeongin yang sempat terkejut karena changbin
"Kamu sendiri terlalu sibuk jadi tidak sadar kalau hyung mengetuk pintu dan tidak ada jawaban yasudah hyung masuk" ucap changbin sambil duduk di sofa kamar jeongin
"Dasar pendek bisa nya mengganggu mood saja" gerutu nya dan masih tetap membereskan barang-barang yang harus dibawa ke apartemen
Tiba-tiba

Tes... Tes... Tes...

Darah keluar dari hidung jeongin dan changbin yang duduk tak jauh dari jeongin langsung menghampiri jeongin dan membawa nya ke kasur
"Astaga je kamu kecapean? Kenapa tidak istirahat dulu sih?" ucap changbin panik dia langsung mengambil tissue di atas nakas dan langsung membersihkan darah dari hidung jeongin
"Hidup jeje hanya menyusahkan orang ya hyung?" tanya jeongin pada changbin
"Tidak je jangan pernah berpikir seperti itu lebih baik kamu fokus sama pengobatan kamu obat jangan lupa diminum" jawab changbin sambil membersihkan darah
"Tapi percuma hyung sudah 3 tahun jeje menjalani pengobatan dan hasil nya apa? Tidak ada kan hyung? " tanya nya pada changbin dan mata nya sudah berkaca-kaca menahan air mata nya
"Menangislah je hyung tau ini berat tapi mau bagaimana lagi? Ini takdir je yang harus jeje lakukan adalah berjuang untuk orang-orang yang jeje sayang itu bahagia" ucap changbin dan langsung memeluk jeongin setelah selesai membersihkan darah dari hidung jeongin
Tangis jeongin pun pecah dia benar-benar rapuh karena penyakitnya dan dia beruntung punya sepupu seperti changbin walau dingin ketika disekolah
"Jeje istirahat oke? Semua nya biar hyung yang membereskannya" ucap changbin sambil mengelus pipinya jeongin
"Hyung terimakasih karena hyung mau menjaga jeongin" ucap jeongin
"Sudahlah tidur biar besok bisa sekolah tapi jangan ikut olahraga karena nanti kamu mimisan lagi good night adiknya hyung" ucap changbin sambil mengelus rambut jeongin
"Baik hyung good night too hyung" ucap jeongin dan langsung memejamkan matanya
Changbin tersenyum ya dia tersenyum hanya kepada orang yang dia sayang bahkan teman-teman nya pun jarang melihat dia tersenyum
"Hyung selalu berdoa agar kamu sehat kembali je, hanya kamu dan orang tua kamu yang hyung punya hyung tidak mau kehilangan orang yang hyung sayang cukup appa dan eomma hyung walau hyung masih belum menerima nya" ucap changbin sambil mengelus rambut jeongin
Tak terasa air mata changbin lolos begitu saja ya ini memang bukan yg pertama kalinya terakhir dia menangis setelah pulang dari pemakaman orang tua nya
"Hyung kekamar dulu hari sudah mulai larut nanti eomma kamu marah, jika melihat hyung masih belum tidur" ucap changbin dan langsung pergi ke kamar nya sendiri

Keesokan harinya

Jeongin mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menetralkan cahaya lampu kamarnya yang masuk kedalam matanya. Ia duduk terlebih dahulu dan melihat jam yang berada di nakas
"Huh sepertinya jeje bangun nya terlalu pagi deh mau tidur lagi takut nanti terlambat yasudah lah mending jeje mandi saja" gumamnya dan beranjak pergi dari tempat tidur nya namun langkahnya terhenti pada beberapa tumpukan kotak
"Siapa yang membereskan barang-barang jeje?" tanyanya pada dirinya sendiri
"Apa mungkin changbin hyung ya? Eum... Mending jeje mandi saja biar fresh" sambungnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi
30 menit berlalu kini jeongin telah selesai dengan mandinya dan sekarang dia segera menuju lemari pakaian dan langsung memakai baju olahraga nya karena pelajaran pertama hari ini adalah olahraga dan dia akan membawa baju ganti dan akan ganti setelah selesai pelajaran olahraga
"Semua nya sudah selesai jeje harus ngapain ya?" gumamnya sambil berfikir
"Mending bangunin changbin hyung saja kan dia lumayan susah dibangunin itu kata eomma sih" ucapnya sambil terkekeh pelan
Jeongin langsung pergi ke arah kamar changbin yang berada di samping kamarnya sendiri. Setelah sampai jeongin pun mengetuk pintu kamar changbin beberapa kali namun tidak ada jawaban dari dalam akhirnya jeongin mencoba membuka pintu kamar changbin yang kebetulan tidak terkunci disana jeongin sudah bisa melihat keadaan kamar changbin yang berantakan dan bernuansa gelap. Jeongin berjalan perlahan menuju tempat tidur changbin dan langsung mendudukkan dirinya disamping changbin
"Hyung bangun ini sudah hampir jam 6 pagi" ucapnya lembut dan berusaha membangunkan changbin
"5 menit lagi je" jawab changbin dan menggeliat pelan sambil memeluk guling
"Hyung bangun cepatlah atau jeje berangkat sekolah sendirian biar hyung dimarahi sama eomma" ancam nya, changbin yang mendengar itu langsung panik dan segera mendudukkan dirinya untuk meregangkan otot-otot tubuh nya
"Iya iya ini hyung bangun je" jawab changbin sambil mengucek matanya karena masih mengantuk
"Sana mandi bau tau hyung" usir nya
"Yasudah kamu juga sana keluar dari kamar hyung" jawab changbin sambil beranjak dari tempat tidur
"Biasa saja kali dasar pendek" gerutunya sambil berjalan keluar dari kamar changbin dan langsung menutup pintu kamar changbin
"Dasar rubah gurun bisa nya menghina saja" kesal changbin
30 menit berlalu kini changbin sudah rapi dengan baju olahraga nya dan tidak lupa dia juga sudah menyiapkan baju gantinya setelah selesai olahraga. Dia langsung keluar dari kamarnya dan bergegas pergi ke arah ruang makan disana sudah lengkap hanya tinggal dirinya saja
"Pagi changbin" sapa eomma nya lebih tepatnya eommanya jeongin dia disuruh memanggilnya eomma
"Pagi juga eomma" jawabnya
"Ayo kita sarapan biar tidak terlambat, oh iya changbin jeongin appa akan memindahkan barang-barang kalian yang sudah di dikemas ke apartemen kalian. jadi pulang sekolah kalian berdua tidak repot-repot harus memindahkan nya" jelas appa nya
"Terimakasih appa" ucap mereka berbarengan
Setelahnya suasana tiba-tiba hening hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu
10 menit berlalu kini mereka sudah selesai sarapan
"Appa eomma kita berangkat sekolah dulu" pamitnya
"Hati-hati dijalan changbin jangan buru-buru bawa mobilnya jagain jeje juga" ucap eommanya
"Siap eomma" jawab changbin setelahnya mereka pergi kesekolah
"Sayang aku berangkat kerja dulu hati-hati dirumah" ucap suaminya
"Iya kamu juga hati-hati dijalan" jawab istri nya
"Aku berangkat dulu sayang love you" ucap suaminya sambil mencium keningnya

Disekolah

Changbin baru saja sampai di kelas nya sebelumnya dia mampir ke kelas nya jeongin dia hanya ingin mengantarkan nya sampai di depan kelasnya setelahnya dia akan balik ke kelas dia sendiri. Changbin baru saja mendudukkan dirinya di kursi paling belakang namun sudah ada yang datang dan ikut duduk disampingnya
"Pagi changbin" sapa orang itu
"Apa lagi sih lu?" tanya changbin pada orang itu
"Lu masih saja dekat dengan lelaki rubah itu apa lu mau orang yang berada di dekat lu itu pergi untuk selama nya?" orang itu bukannya menjawab tapi malah bertanya balik pada changbin
"Sekali lagi gue tanya mau lu apa NA JAEMIN?!" tanya changbin sambil meninggikan suara nya karena sudah tersulut emosi pada orang itu yang diketahui bernama na jaemin
Tiba-tiba teman-teman changbin datang dan langsung mengajak nya pergi dari kelas
"Percuma saja bin lu bentak dia juga itu tidak akan membuatnya takut" ucap temannya yang berkulit putih itu
"Benar yang dikatakan chan dia tidak akan takut malah akan semakin menggila" timpal teman nya yang berbibir tebal itu

Kring... Kring...

Bel masuk sudah berbunyi kini kelas 10-A dan 10-B berkumpul dilapangan dengan dibimbing oleh beberapa anak dari kelas 11-A. Sebelum pelajaran dimulai mereka diabsen terlebih dahulu setelah selesai mengabsen mereka masuk ke materi yang kebetulan sekarang adalah tentang basket dan kaka pembimbing itu atau bisa disebut jeno dan teman-teman nya meminta anak-anak kelas 10-A dan B berkumpul lalu dia menjelaskan semua materinya setelah selesai dia meminta kita untuk memasukkan bola basket ke dalam ring sebanyak-banyaknya lalu akan dimasukin kedalam buku nilai tapi sebelumnya akan dibagi menjadi dua sesuai kelas nya jeno, mark, dan jaehyun mengajar di kelas 10-A sedangkan kai, chanyeol dan sehun mengajar di kelas 10-B
"Je hyung mohon kamu jangan ikut ya nanti hyung bilang kalo kamu sakit" ucap changbin dan mendapat gelengan dari jeongin
"ini hanya melempar basket ke dalam ring hyung jeongin bisa kok dan ini juga tidak akan membuat jeje kecapean" ucapnya
"Baiklah tapi hati-hati" ucap changbin dan langsung balik ke barisan
Kini giliran jaemin memasukkan bola basket kedalam ring namun dia sengaja melempar nya ke arah jeongin dan berpura-pura lemparan nya gagal dan tidak sengaja terkena jeongin.
Jeongin yang sedang berdiri menunggu giliran nya tiba-tiba terkejut karena teriakan changbin
"JEONGIN AWAS!!!..." teriak changbin tapi belum sempat jeongin menghindar bola basket itu sudah mengenai kepala jeongin. teman-teman jeongin yang sedang duduk karena mereka sudah selesai melempar bola nya pun ikut terkejut karena teriakan changbin yang meneriakkan nama jeongin
"JEONGIN!!" teriak semua teman-teman nya begitupun teman-teman changbin mereka langsung menghampiri jeongin yang sedang memegangi kepalanya tiba-tiba darah keluar dari hidungnya
"Je ayo ke UKS" panik changbin
"Jeje tidak apa-apa hyung" ucapnya sambil tersenyum dan seketika pengelihatan nya tiba-tiba gelap. Jeongin pingsan dan changbin yang melihat itu langsung mengendong ala bridal style dan membawanya ke UKS























.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf kalo jelek atau masih ada yg kurang masih belajar author nya

.
.
.
.
.

Jgn lupa tinggalkan jejak:")

Leukemia (hyunjeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang