Syila mengolesi bibirnya dengan liptint merah,lalu mengolesi lagi wajahnya dengan bedak dan perona pipi tidak lupa syila membubuhi bulu matanya dengan mascara.rambutnya ia biarkan tergerai menutupi punggungnya.baju seragamnya sengaja ia lipat,ia memakai sepatu sneaker berwarna pink.
Syila sudah kebal dengan Omelan para guru tentang penampilannya.mereka semua hanya tak tau apa yang syila sembunyikan di balik make up-nya.
Ya.
Alasan syila memakai semua make up ini adalah untuk menutupi wajah pucatnya.ia benci di anggap lemah.tak bisa di pungkiri sakit yang syila alami bukanlah sakit biasa.
Gagal ginjal.
Penyakit itulah yang menyebabkan syila harus rutin cek up setiap minggu.bahkan mulai Minggu depan ia harus mulai cuci darah setiap dua Minggu sekali.melelahkan.syila sempat berfikir akan menyerah dan pasrah saja ketika sakitnya semakin memburuk dan lambat laun merenggut nya.tapi ia berfikir kembali melihat bagaimana perjuangan bara untuk membuatnya sembuh.
Syila keluar dari toilet perempuan dan berjalan menyusuri koridor yang telah sepi.seperti seorang model di atas catwalk,kepalanya tegak matanya fokus kedepan berjalan penuh percaya diri.tapi syila tak bisa menahan dirinya saat ia sudah sampai di koridor kelas XII IPA 3.syila berjalan mengendap-endap seperti seorang maling lalu berikutnya dia mengintip di balik kaca kelas.ia mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan itu tapi hasilnya nihil.dia tak menemukan Dirga disana.
Syila berdecak "ish Mana sih tu cowok? pengen Mandang aja susah amat."
Syila berbalik lalu ia terkejut bukan main saat mendapati seorang laki-laki berdiri tepat di belakangnya.ia buru-buru mundur sampai-sampai punggungnya membertur tembok.syila refleks meringis kesakitan.
"Sinting"lelaki itu mendesis
"Kok malah ngatain gue?"kata syila sambil memelankan suaranya.takut takut ada yang mendengarnya mengingat ini masih jam pelajaran.
Dirga memandang syila dari atas-kebawah-keatas
"Mau ke kondangan mana lo?menor amat.""Make up gue gak menor ya!"
"Turunin lipatan baju lo.gue risih liatnya."
Syila ingin membantah,tapi ini Dirga loh yang bicara.mana bisa ia membantah?
Dengan bibir yang cemberut syila pun menurunkan lipatan baju di tangannya.lalu ia mengambil selembar tisu basah di sakunya dan mulai menghapus liptint merah di bibirnya.
"Puas Lo?"
Dirga sedikit terkekeh melihat bagaimana syila dengan mudah menurut padanya.
"Tumben perhatian.biasanya dingin sedingin es."
Ekspresi Dirga langsung berubah ia sempat terdiam.meruntuki dirinya sendiri karena secara tidak langsung memperhatikan perempuan yang selama ini menurutnya aneh dan dengan susah payah ia jauhi.
"Terserah"hanya itu yang Dirga katakan sebelum melengos pergi masuk ke kelasnya.
Tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata yang menyaksikan semua itu dan mengembangkan senyumnya.
🐾🐾
"Kamu yang namanya Dirga satriasa?"tanya pak Santoso
Dirga mengangguk
Dirga masih tak mengerti kenapa ia di panggil ke ruang bk.seingatnya selama hampir tiga tahun ini ia tak pernah sekalipun mencoba melanggar tata tertib atau berbuat nakal yang tentu akan membuatnya mulai di kenal siswa lain.dirga selalu bersikap se-tertutup mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To You
Teen FictionClarissa asyila Winaya Siapa yang tidak kenal dia? Punya paras super cantik,kaya dan punya bakat dalam bidang tarik suara.itu semua sudah cukup membuat seorang Clarissa asyila Winaya menjadi salah satu perempuan most wanted bukan hanya di dalam seko...