"Kalian ini...harus di bilangin berapa kali sih?"bu Sisil memulai " saya kan sudah bilang berulang kali,kalau pake baju itu yang bener, jangan di linting!..punya dasi itu pake..pake rok itu jangan yang kependekan!.ke sekolah itu jangan pake liptint!.disini di larang pake liptint apalagi mascara..kalo rambutnya panjang itu kalo bisa diikat!. terus jangan pake sepatu berwarna-warni..kalian itu udah kelas tiga loh..masih mau gini terus? Kalian tau kan?kalau Nilai itu gak menjamin kalian lulus..syukur syukur kalau nilai kalian tinggi. Sedangkan ini?nilai gak seberapa.dan ingat, yang paling penting itu perilaku kalian selama bersekolah..kalau kalian gini terus,nanti sekolah juga yang di anggap gagal mendidik kalian.padahal kita pihak sekolah juga berusaha mendidik kalian dengan benar."Wendy mencondongkan tubuhnya ke arah syila lalu berbisik "amiin.." membuat syila dengan susah payah menahan tawanya.
Syila menatap meja depan Bu Sisil yang terdapat titik titik air ludah Bu sisil.sekarang giliran syila yang mencondongkan tubuhnya ke arah Wendy,lalu berbisik "hujan lokal pffft" keduanya menahan tawa,tak mendengarkan ceramahan panjang lebar Bu Sisil.
"HEH!.malah bercanda.kalian tidak mendengarkan saya"
Wendy dan syila terkejut
"denger Bu,udah hapal malahan orang setiap minggu ibu ngomongin yang itu-itu aja."jawab Wendy ringan"Lalu kenapa kalian tidak pernah menurut apa yang saya katakan"
Mereka berdua kembali diam.bukan diam berfikir,tapi diam karena sudah lelah.
"Karna kalian tidak pernah menurut.saya akan menghukum kalian."
Syila dan Wendy bersiap untuk beranjak."Oke. lapangan basket kan bu? waktunya satu jam kan?" Tanpa menunggu jawaban, merekapun berbalik.
"HEH HEH HEH! bukan itu. kalian duduk di sini!"
"Hah? bukan itu Bu? terus apa?" wendy menggaruk tengkuknya bingung.
"Bersihin toilet? bersihin ruang guru? atau bersihin apa? " syila nereaksi sama dengan wendy.
"Gak usah banyak bertanya! Duduk. di sini. cepat!"Bu Sisil menunjuk sofa bernuansa monokrom yang berada di sudut ruangan.
Syila dan Wendy pun menurut tanpa perlawanan. mereka keheranan, karena biasanya setiap minggu mereka pasti mendapat hukuman sepesial. bersih-bersih.
Tak lama pintu ruang BK terbuka. menampakkan dua sosok laki-laki yang satu di antaranya memakai kacamata tebal.
Mata syila melebar.
Napa dia bisa masuk BK? apa dia bikin masalah? bukannya dia tertutup banget ya? gak mungkin lah dia bikin masalah. orang dia idup di aja sembunyi-sembunyi.
"Silahkan masuk nak" Bu Sisil tersenyum, mempersilahkan dua laki-laki itu masuk dan duduk di sofa tepat di hadapan syila dan Wendy. sedangkan Bu Sisil duduk di sofa tengah.
"Kalian anak pindahan kan? Nama kamu siapa?"tanya Bu Sisil pada si lelaki yang tidak memakai kacamata.
"Ah..nama saya bintang bu. saya siswa pindahan satu Minggu yang lalu. kelas X-II IPA 2"jawab si cowok berkacamata.
Bu Sisil mengangguk-nganggukkan kepalanya tanda mengerti. lalu ia mulai bertanya lagi "kalau kamu? Baru berapa hari pindah?" Tanya Bu Sisil pada lelaki berkaca mata tebal.
Segitu tertutupnya kah ni pangeran?..sampe sampe guru aja nggak ngenalin..
"Saya bukan siswa pindahan Bu. Saya dari kelas sepuluh sekolah di sini." jawabnya.
"Bukan siswa pindahan?"kening Bu Sisil mengerut "siapa nama kamu?"tanya nya lagi
"Dirga satriasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Run To You
Teen FictionClarissa asyila Winaya Siapa yang tidak kenal dia? Punya paras super cantik,kaya dan punya bakat dalam bidang tarik suara.itu semua sudah cukup membuat seorang Clarissa asyila Winaya menjadi salah satu perempuan most wanted bukan hanya di dalam seko...