Chapter 5

275 33 1
                                    





Taeyeon POV

Ke mana lelaki ini? Apa dia tuli tidak mendengar bel masuk? Apa dia bolos? Aish, sungguh, kenapa aku memedulikan dia? . Lagi pula aku bisa tidur dengan tenang jika lelaki itu tidak ada disini.


Taeyeon POV End




Sedangkan di kelas lain, pelajaran sedang berlangsung tetapi perempuan bermarga Kim itu tidak peduli.

"Aku sudah mengerti pelajaran ini," ucap perempuan itu yang kemudian memasang headphone-nya dan memejamkan mata sembari menyadarkan punggung ke kursi.

Sementara di sudut lain seorang lelaki merekam aktivitas perempuan itu di dalam selembar kertas. Ia menggambar perempuan yang sedang memakai headphone itu dengan sangat mendetail sehingga terlihat begitu damai.

"Kim Dahyun," panggil seseorang yang tidak di pedulikan oleh sang pemilik nama. Sepertinya perempuan itu mengeraskan volume musiknya sehingga hanya suara musik yang dapat ia dengarkan.

Tak dapat sahutan dari orang yang dipanggilnya itu, orang yang berposisi sebagai guru itu menghampiri meja seorang perempuan yang bernama Kim Dahyun.

Srek!

Guru itu menarik headphone perempuan itu dan membuat sang pemilik terkejut.

"KIM DAHYUN!"

"Iya, Bu?"

"Cepat kerjakan soal di depan!" perintahnya. Semua siswa cukup terkejut karena soal yang berada di papan sama sekali belum diajarkan oleh guru mereka.

Kini Dahyun berada di depan mengerjakan soal itu dengan santai. Soal pertama sudah selesai. Guru itu cukup terkesan atas pengetahuan Dahyun di materi ini. Kini dia beralih ke soal kedua, namun kemudian berhenti.

"Bu," panggil Dahyun.

"Hm?"

"Jika saya tidak bisa mengerjakan soal ini, apa saya akan dikeluarkan dari kelas?"

Guru itu mengangguk lalu Dahyun meletakan spidolnya dan mulai membungkukkan badan.

Saat sudah menegakkan diri Dahyun mulai berucap, "Saya tidak bisa mengerjakannya, Bu, jadi saya akan keluar." Perkataan Dahyun langsung membuat semoga orang di sana terkejut. Gadis itu sungguh nekat dan tidak takut. Semua mata melihat ke pergerakan Dahyun yang berjalan meninggalkan kelas.

"Padahal soal kedua lebih mudah daripada soal pertama, perempuan itu hanya beralasan supaya bisa keluar dari kelasku."

"Mungkin dia bosan," lirih salah satu murid.

"Apa? Apa katamu tadi?" tanya Miss Min.

"Tidak ada, Bu," kata murid itu ciut.

"Siapa yang bisa mengerjakan soal berikutnya?"

Seorang lelaki mengangkat tangannya.

"Kau Jungkook?"

"Bukan itu, Bu, saya ingin izin ke toilet."

Love In Youth [Selesai] (TAHAP REVISI - TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang