Pertemuan Senja dengan Angkasa membuat Senja, tahu arti menanti asa di ujung warsa. Pertemuan yang bahkan tidak pernah bisa di nalar oleh logika. Hanya gara-gara balasan sms, yang harusnya masuk ke gawai teman kerja tetapi,malah masuk ke gawai Senja. Itulah awal perkenalan mereka berdua hingga semakin dekat
Hari ini Angkasa mengirim pesan, mengajak Senja untuk pulang bersama. Yang langsung Senja iyakan. Kebetulan hari ini, papanya tidak menjemput seperti biasa karena, mereka pulang jam 3 sore sedangkan, papanya belum pulang jam segitu.
Sambil bercanda bersama temannya, Senja melewati sekumpulan laki-laki yang berada di luar restroom. Yah, di tempat kerja Senja restroom tersedia untuk laki-laki dan perempuan. Tanpa sengaja, masker untuk menutup wajahnya terjatuh, terdengar tawa berderai dari kumpulan mereka.
"Sengaja yah dek? jatuhin biar kayak di sinetron gitu?" celetuk salah satu lelaki di sana.
Senja hanya bisa bersemu merah menanggapi celetukan itu, dan segera mengambil masker tersebut. Segera berlalu dari sana dengan wajah yang sudah memerah menahan malu.
Teman yang melihat peristiwa itu tersenyum meledek Senja, hingga Angkasa tiba di depannya, menawarkan untuk segera pulang bersama.
Dengan segera Senja berpamitan kepada temannya, dan naik ke motor yang dikendarai oleh Angkasa.
Waktu semakin berlalu, mereka sudah saling mengenal selama 3 bulan. Angkasa tiba-tiba memutuskan resign dari tempat kerja. Tanpa pesan, dia menghilang dari kehidupan Senja.
Senja merasakan perasaan kehilangan dan juga perih di hati. Tetapi, hidup harus tetap berlanjut kan. Mungkin luka ini akan tetap ada. Namun, seiring waktu berjalan, Senja yakin akan ada orang yang membasuh luka tersebut, yang di sebabkan oleh Angkasa.
••••
Hari ini Senja dikejutkan oleh kabar duka, orang tuanya meninggal dalam kecelakaan beruntun. Hidup Senja pun menjadi tidak karuan, Alya sang sahabat dengan penuh kasih sayang, tetap mendekap Senja dalam balutan persahabatan yang begitu hangat.Dunia Senja pun runtuh, gelap dan kosong. Tidak ada gairah, semuanya terasa hampa.
Dalam keheningan malam, Senja berharap semuanya hanya sekedar mimpi buruk. Namun, kini Senja telah menyadari bahwa, semua yang terjadi sudah menjadi suratan dari-Nya.Senja berharap dengan kejadian ini, dirinya bisa melanjutkan kembali kehidupannya. Seperti, mentari yang tetap bersinar, menyinari semesta alam.