✨ 6

470 87 1
                                    

"Siapa kalian?! Kenapa ada di rumahku?!"




Sena dan ibunya mematung. Lalu dengan perlahan berbalik badan dan menatap wanita paruh baya yang berpenampilan elegant yang mengukir raut wajah tidak ramah.

"Ah... I-itu..." Sang ibu terbata, tidak tahu harus menjawab apa.

Lalu pintu gerbang terbuka perlahan. Menampilkan seorang wanita yang sedang hamil. Terlihat dari perutnya yang membuncit.

"Ibu, ada apa?"

Suara itu membuat sena dan ibunya terkejut. Ternyata dia bukanlah haechan. Dari belakang memang terlihat mirip namun nyatanya bukan.

"Orang ini mengintip rumah kita jaeminaa... Mereka mau mencuri!" tuding wanita paruh baya itu.

Wanita yang sedang hamil itu— jaemin, menatap mereka penuh tanya.

"Benarkah? Cepat telfon paman kim ibu! Ini tidak bisa di biarkan!"

Wanita paruh baya itu mengangguk pasti lalu mendial seseorang lewat ponselnya.

Sedangkan sena dan ibunya saling bertukar kode melalui kontak mata. Mulai berhitung dalam hati.

Sena dan ibunya saling mengangguk lalu...






"YAAA!! JANGAN KABUR KALIAN PENGINTAI!!"





***





"Pelan pelan sayang..."

Mark dengan perlahan membantu haechan turun dari mobilnya. Sesekali ringisan terdengar dari bibir haechan.

"Mau ku gendong?" tawar mark seraya merengkuh pinggang haechan agar gadis itu tidak jatuh terjerembab ke tanah.

"Kalau kau menggendongku terus, kapan aku bisa berjalan dengan benar mark lee ku sayang hmm?" ujar haechan yang mengundang kekehan gemas dari mark.

"Kalau kau tidak mau berjalan aku rela kok menggendongmu kemana saja" mark mengerling jahil.

Haechan tertawa pelan membuat matanya melengkung lucu.

"Big no, ada peluang pelecehan seksual yang terbuka lebar jika aku membiarkannya"

Mark membenamkan wajahnya di leher haechan guna menyamarkan tawanya. Lalu menatap haechan dengan wajah konyol karena menahan tawa.

"Kita kan sudah bertunangan, jadi tidak masalah kan melakukannya? Lagipula aku akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi padamu" mark berujar enteng. Mengundang pukulan ringan di dadanya.

"Mati saja sana kau mesum!" haechan menyalak galak.

Haechan merengut. Sedari tadi berjalan kenapa tidak kunjung sampai bahkan di teras depan pun belum sampai.

Apa karena kondisi kakinya yang tidak sepenuhnya normal?

Atau karena mansion milik mark lee ini terlalu luas untuk di jelajahi?

Entahlah, hanya tuhan yang tahu.

Well, jalan menuju mansion mark ini cukup panjang. Dari rumah sakit ke sini harus melewati komplek perumahan mewah yang panjang itu. lalu melewati gedung pusat perbelanjaan dan jajaran restoran yang ada di sepanjang jalan. Melewati jalan menanjak dan baru sampai lah ke mansion milik mark lee.

"Kau lelah?" mark menoleh kearah haechan yang menyeka keringat di dahinya.

"Tidak, hanya kepanasan sa—KYAA!!"

Haechan meremat pundak mark ketika dengan tiba-tiba mark menggendongnya bridal.

Mark tertawa menggelegar ketika ia mempercepat laju langkahnya— lari, dan itu membuat haechan berteriak histeris sambil menjambak rambut ala bintang iklan milik mark.

✨The Fault In Our Stars✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang