✨ 2

731 125 30
                                    

Seperti malam malam sebelum nya, haechan hanya menatap bulan dengan sinar temaramnya di atas cakrawala yang membentang luar biasa luas.

Dia melihat bintang jatuh. Melesat cepat dengan ekor yang bercahaya. Haechan berpikir, bagaimana keadaan orang tuanya di sisi dunia yang lain? Akankah mereka baik baik saja? Akankah mereka merindukan haechan seperti haechan merindukannya?

Banyak pertanyaan yang terlintas di benak haechan. Namun yang paling ingin dia tahu adalah...

Akankah orang tuanya bahagia?

Dan haechan menyenandungkan sebuah lagu yang selalu ia nyanyikan saat menjelang tidur

"...It's just another night
And I'm staring at the moon
I saw a shooting star
And thought of you
I sang a lullaby
By the waterside and knew
If you were here
I'd sing to you
You're on the other side
As the skyline splits in two
Miles away from seeing you..."

Haechan menghapus air mata yang mengalir secara perlahan di pipinya. Ia merindukan senandung lembut sang ibu yang selalu menyanyikan lagu untuknya ketika menjelang tidur.

Namun kenyataannya Hari yang harus ia lalui masih lah panjang. Teramat sangat panjang. Tanpa kehadiran orang tuanya

***


Haechan mengayuh sepeda nya dengan tergesa gesa. Peluh sudah membanjiri kemeja biru miliknya dan mengalir di sela rambutnya yang terlindung di bawah topi.

Salahkan saja ibu angkatnya yang seenaknya melakukan banyak hal untuk dirinya dan anak kesayangannya yang manja.

Meminta sarapan yang terlalu beragam dan bergonta ganti pilihan karena lidahnya yang tidak merasa cocok.

Karena terburu buru haechan bahkan tidak menyadari jika ada mobil yang melintas di hadapannya dan haechan membanting setir kearah kanan hingga...

BRAK!

... Menabrak pohon besar yang berdiri kokoh di pinggir jalan.

Well, haechan berada di persimpangan jalan komplek perumahan yang berhadapan langsung dengan jalan raya.

Bisa di bilang... Jalan pintas?

Karena jika lewat portal depan haechan akan di depak langsung oleh security di pos penjaga.

Katanya mengganggu ketertiban umum







Haechan terjatuh dengan keranjang kayu yang lumayan berat yang berisi botol susu yang sudah pecah beberapa buah.

Haechan meringis kesakitan. Kakinya terantuk tepi trotoar lalu tertindih keranjang kayu dan badannya menghantam trotoar dengan keras. Membuat haechan dalam posisi memalukan tapi juga menyakitkan

Beruntung mobil itu mau berhenti. Haechan mengamati dari balik lindungan topi miliknya seraya meringis kesakitan

"Kau baik baik saja? Mari ku bantu.."

Astaga, suara pria ini jantan sekali batin haechan merana.

Haechan mendongak dengan ekspresi wajah konyol saat pria itu tersenyum seraya mengulurkan tangannya.

Jika saja haechan tahu, pria ini tidak akan sudi memberikan sedikit lengkungan pada bibirnya yang sudah terlanjur kaku untuk tersenyum— bagi orang lain

"A-ah terima kas—Argh!"

Haechan menerima uluran tangan pria itu. Namun sayang,saat mencoba berdiri kakinya yang tertindih sepeda tadi rasanya sangat menyakitkan dan Haechan dengan urat malu yang sudah putus berteriak nyaring.

✨The Fault In Our Stars✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang