25

1.8K 123 20
                                    

Satu Minggu berlalu setelah Sehun dan Sejeong melakukan pergulatan diranjang.
Rasanya Sejeong tak percaya karena bisa melakukannya dengan Sehun.

"Sudah satu Minggu." Kata Sehun

"Wae?."

"Sehun junior belum juga hadir."

"Kau pikir hanya dengan satu kali percobaan, semua akan berjalan lancar." Sindir Sejeong

"Apa kau baru saja memberikan kode?."

"Maksudmu?."

"Secara tidak langsung, kau membiarkan ku mencobanya lagi." kata Sehun dengan seringai nya

"Coba saja sendiri, jangan melibatkan aku."

"Bagaimana bisa aku mencobanya sendiri Sejeongie. Siapa yang akan menampung nya?." kata Sehun memelas

"Itu bukan urusan ku."

"Gomawo Sejeong."

"Kau sudah memberikan hak ku." tambahnya

Sejeong diam.

"Aku akan selalu mengingat janji mu, Sehun ah."

Sehun tersenyum.

. . .

Panggilan telepon dari unnie nya membuat Sejeong pergi ke rumah nya. Minyoung akan dilamar kekasihnya hari ini. Akhirnya mau tak mau Sehun ikut dengannya.

"Sejeongie." Panggil Minyoung ketika Sejeong dan Sehun datang

"Unnie. Aku tak percaya, secepat ini kau dilamar."

Minyoung tersenyum.

"Selamat Noona." kata Sehun

"Ah, gomawo Sehun."

"Sejeongie, terimakasih atas kehadiranmu dan suami mu." kata Seunggi

"Memang aku harus datang oppa. Ini acara lamaran unnie ku."

"Kau tahu, aku baru bisa menemui mu hari ini karena unnie mu selalu menunda acara lamaran."

"Aish, menyebalkan." kata Minyoung

Setelah dua jam, akhirnya acara selesai dengan sempurna. Sejeong lega melihat unnie nya telah dilamar.

"Unnie, selamat. Sebentar lagi aku akan melihat kau menikah." kata Sejeong memeluk unnie nya

"Gomawo Sejeongie. Aku sangat berterima kasih karena kau bisa hadir hari ini."

"Ayolah unnie, aku ini adik mu. Sudah seharusnya aku ada di sini."

"Bagaimana denganmu?." tanya Minyoung

"Wae?."

"Apa belum ada tanda tanda kehamilan?."

"Doakan saja unnie." kata Sejeong

. . .

Baru saja Sehun dan Sejeong menginjakkan kaki di rumah. Terlihat eomma Sehun sedang duduk di sofa ruang tamu ditemani dengan secangkir teh.

"Kalian sudah pulang?."

"Ne eomma." kata Sehun

"Aku akan pergi ke kamar." tambahnya

"Sejeongie, kemari." panggil eomma Sehun

"Wae eomma?."

"Bagaimana hari ini, mian eomma belum bisa hadir pada acara lamaran unnie mu."

"Ah tidak apa apa eomma. Acara nya berjalan dengan lancar."

"Syukurlah."

"Sejeongie, aku sangat beruntung karena anak ku bisa menikah dengan mu."

"Ah begitu eomma." kata Sejeong malu

"Ne. Kau bisa membuat Sehun bangkit lagi dari keterpurukan yang ia alami."

"Maksudmu?."

"Kau tahu Yoona, mantan kekasihnya. Dulu Sehun sangat bergantung pada nya."

"Sehun masih sangat labil dalam perasaan nya Sejeong. Aku mohon, jangan biarkan dia terpuruk lagi."

"Eomma, aku mungkin tidak bisa membuat nya terus merasakan kesenangan. Karena suatu hari ia juga akan merasakan sakit."

"Aku percaya pada mu Sejeongie."

. . .


Malam ini cukup membuat Sejeong merasa lelah. Ia memutuskan tidur sebelum pukul 22.00 . Tapi baru saja Sejeong ingin menutupi diri dengan selimut, tiba tiba sebuah tangan kekar membiarkan Sejeong kedinginan tanpa selimut.

"Ada apa?." tanya Sejeong kesal

"Sepertinya hari ini aku belum mendapatkan sebuah ciuman."

"Sejak kapan aku mencium mu?."

"Satu Minggu yang lalu, saat kita bercinta."

Sejeong malu.

"Kau mungkin lupa Sejeongie, karena kau terlalu menikmati sentuhan tangan ku." kata Sehun

"YAK, AKU INGAT ITU SEHUN SSI." kesal Sejeong

"Ah begitu, aku pikir kau lupa."

"Aku mengantuk, jadi jangan ganggu aku." perintah Sejeong

Tetap saja, Sehun tidak membiarkan Sejeong tidur begitu saja. Akhirnya Sehun menarik tubuh Sejeong ke atas dada nya.

"Tolong lepaskan Sehun ssi. Aku sedang tidak tertarik dengan gurau an mu."

"Aku hanya ingin memeluk istri ku, apa tidak boleh?."

"Terserah, tapi tolong lepaskan terlebih dahulu."

"Biarkan aku mencium mu dulu Sejeongie."

"Tidak. Kau sangat bau Sehun."

"MWO? BAU? AKU SUDAH MANDI SEBELUM KAU MANDI SEJEONGIE."

"Baiklah, tapi tidak perlu berteriak seperti itu Sehun." kesal Sejeong

Sehun diam.

"Kau marah?." tanya Sejeong

Sehun tetap diam.

"Kau akan tetap diam seperti itu?."

"Baiklah aku ingin tidur." tambahnya

Belum sempat Sejeong turun dari pangkuan dada Sehun.

CUP

Sehun mencium bibir Sejeong

"Tidur dengan nyenyak Sejeongie." kata Sehun


Vote dan komen gaesss
🔥🔥🔥

SEHUN SEJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang