04

93 9 0
                                    

Hari ini aku berangkat sekolah sendiri ____ oh aku sampai lupa memberi tahu kalian aku hidup hanya dengan ibuku, ayahku? Ntahlah ibu tidak pernah memberi tahuku tapi yang pasti aku bukan anak yang lahir di luar nikah catat itu.

Hanya saja kali ini aku tidak langsung berhenti di sekolah aku lebih dulu berhenti di halte.

Aku berniat berangkat bersama samantha, sebelumnya aku sudah bertanya pada samantha apa aku dan dia bisa berangkat bersama? dia bilang bisa hanya saja aku harus berhenti di halte karena samantha akan turun di sana.

Untung mang heri sudah jadi langganan ku jadi aku bisa meminta tolong pada mang heri untuk mengantar kan ku halte.

"Neng yakin mau turun di sini" ujar mang heri hati-hati takut menyinggung sandra

"Iyah mang soalnya saya mau berangkat bareng teman saya" sandra memahami kecemasan mang heri yang mendasar

"Oh jadi gitu! Oh yah neng kalau temen neng belum datang-datang juga neng pergi aja duluan ke sekolah" perintah mang heri

"Iyah mang" patuh sandra

"Dari sini neng tinggal lurus_kalau sudah sampai tikungan neng nyebrang nah itu sekolah neng" jelas mang heri panjang lebar

"Iyah mang terimakasih yah, aku ingat ko" sandra berterima kasih pada mang heri yang benar-benar memperhatikannya

"Ya sudah mamang pergi dulu yah" ujar mang heri

"Iya mang" balas sandra

Mang heri berlalu meninggalkan ku, Aku terus menunggu kedatangan samantha di halte bis, kalau tidak salah sebentar lagi pasti samantha datang.

Terdengar suara bis berhenti tepat di depan ku, Banyak orang mulai keluar dari dalam bis.

Aku termenung sejenak "ko samantha tidak datang-datang sih" ujar ku

"Hai sandra" sapa seseorang

"Samantha?" Tanya sandra hati-hati takut diri nya salah orang

"Iyah ini aku"

"Syukurlah kamu sudah sampai aku kira tadi kamu tidak akan datang" sandra menghela nafas lega tidak sia-sia ia menunggu samantha di sini

"Iyah maaf pasti kamu nunggu aku lama yah" sesal samantha tidak enak

"Eh enggak ko" sandra berusaha mencairkan suasana

"Ya sudah ayo kita berangkat" ujar samantha sembari menarik tangan ku.

Kami pun menuju sekolah jarak nya tidak terlalu jauh dari tempat kami berada sekarang.

Akhirnya kami pun sampai
Kami mulai memasuki halaman sekolah.

"Udah sampai yah" ujar ku

"Iyah nih udah sampai"

Kami mulai memasuki koridor sekolah, belum terlalu banyak orang di sana.

"Nah itu kelas kita" ujar samantha

Samantha membantu ku duduk di kursi dia benar baik pada ku, perlahan sifat Samantha juga berubah mnejadi lebih terbuka.

"Sandra" ujar Samantha

"Iyah kenapa?" Jawabku

"Kayak nya ka deril suka deh sama kamu" seru samantha tiba-tiba

"Gak usah mengada-ngada deh, lagian kenapa bisa kamu bicara begitu?" aku mulai kebingungan

"Yang aku lihat kemarin itu kayak nya dia suka sama kamu"

"Masa sih" tanya ku masih tidak percaya

"iyah" jawab samantha

"Emang aku cantik?" cetus ku dalam hati

"Iyah kamu cantik ko" ujar samantha terus terang.

Aduh sampe lupa kalau Samantha itu bisa denger suara hati orang, aku baru tau baru-baru ini kalau ternyata Samantha memiliki kelebihan yaitu bisa mendengar suara hati orang lain.

Kalau begini berarti aku gak bisa nge-dumel apalagi jelek-jelekin orang di dekat Samantha.

"Malu aku, eh bicara kita ko jadi baku lagi sih!" Aku berusaha mengalihkan pembicaraan

"Tapi memang benar ko kamu memang cantik, Eh Iyah-yah ak.....gue baru sadar"

"Udah jangan ngomongin itu lagi gue kan jadi malu"

"Sans aja kali"

"Awalnya doang pendiem makin kemari malah makin stress!!" Hardi ku dalam hati

Lagian mau dalem hati ataupun langsung sama aja Samantha pasti denger.

"Lagian kan waktu itu gue udah bilang gue itu gak biasa sama orang baru tapi kalau udah kenal mah beda cerita" jawab Samantha

Bener juga sih kebanyakan kan emang gitu awalnya doang pendiem pas udah kenal mah segala keburukan nya pasti di keluarin, tingkat malunya minus, percaya dirinya plus-plus salah satu contoh temen kaga punya akhlak emang.

Mata Batin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang