13

13 2 0
                                    

Aera masih tak sadarkan diri , saat ini bukan hanya sena saja yang menemani namun ada kedua orangtuanya. Kemarin sena menghubungi mereka dan mengatakan yang sebenarnya ,tentu saja orang tuanya terkejut.

"sayang , ini eomma , ada appa juga disini. Bangunlah" –eomma

"anak cantik appa ,bangun sayang" –appa aera

Perlahan namun pasti aera menunjukkan pergerakkan ,pelan namun pasti aera membuka mulai membuka matanya. Sena yang melihatnya segera memanggil dokter. Tak lama dokter pun datang , melakukan serangkaian pemeriksaan di tubuh aera.

"nona aera sudah baik-baik saja , tidak perlu khawatir lagi. Tapi berhati-hatilah dengan luka jahitan di perutnya" –dokter

"ne dokter , terima kasih" –sena

"eomma ,appa kenapa disini?" –aera

"kami khawatir sayang , bagaimana keadaanmu" –eomma aera

"baik eomma. Maafkan aera membuat eomma dan appa khawatir ,sena eonni juga maafkan aera. Sekarang aera baik-baik saja" –aera

"syukurlah ,anak appa hebat." –appa aera

"apa yang sebenarnya terjadi , bagaimana bisa?" –eomma aera

"eomma sudahlah , aera sekarang baik-baik saja." –aera

"tapi kan , kau hampir saja .. " –eomma aera

"sudah sudah , yang terpenting sekarang anak kita baik-baik saja" –appa aera

Ceklekkk ...

"aera" –suga dengan nafas terengah-engah seperti habis berlari ,berjalan menuju ranjang aera

"sayang ,syukurlah kau sudah bangun. kau baik-baik saja. bagaimana keadaanmu. Apa sakit? Dimana yang sakit?" –suga

Aera yang di todong dengan banyak pertanyaan hanya tersenyum

"ehem .." –appa aera

"eoh abeoji , annyeonghaseo. Kapan aboji dan emmonim sampai kemari?" –suga

"tadi pagi yoongi-ah" –appa suga

"abeoji , eommonim maafkan aku tak biasa menjaga aera dengan baik. Maafkan aku" –suga membungkuk

"aniya bukan salahmu , mungkin memang jalan dari tuhan seperti ini" –eomma aera

"benar kata eomma aera , jangan menyalahkan dirimu terus yoongi-ah" –appa aera

"sena sayang , kajja kita keluar. Biarkan mereka berbicara berdua" –eomma aera

"ne eomma, eonni tinggal ya sayang kan sudah ada oppamu" –sena tertawa

"ah eonni" –aera

"titip aera sebentar ne" –eomma aera

"ne eommonim" –suga

Ceklekk , pintu tertutup

"apa masih sakit?" –suga mengenggam tangan aera

"sedikit" –aera

"maafkan aku , tak bisa menjaga mu dengan baik" –suga menunduk

"jangan salahkan diri oppa terus , bukan salah oppa aku seperti ini" –aera mengelus pipi suga

"yang terpenting aku baik-baik saja sekarang" –aera tersenyum

"apa yang sebenarnya terjadi saat itu" –suga

"saat aku menyebrang ada seseorang dengan sebuah motor melaju dengan kecepatan tinggi , saat sampai di depanku dia mengurangi kecepatan kemudian menusukkan pisau di perutku. Lalu orang itu pergi begitu saja." –aera

RED THREADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang