Hari itu proses KBM berjalan seperti biasanya. Aku yang tadinya pingsan terpaksa harus kembali ke kelas karena keadaan ku sudah lebih baik dan mengikuti kegiatan belajar seperti biasanya.
Seperti biasa hari Senin jadwalnya sangat padat, bahkan hari itu juga sama sekali tidak ada jamkos (jam kosong). Semua guru tertib dan tepat waktu mengajar di kelas ku. Khusus hari Senin pun di sekolahku pulang lumayan sore. Mungkin karena itulah banyak anak yang kurang suka hari Senin. Pada ngeluh deh:v
Kriing... Kriing... Kriiing...
Akhirnya bel pulang pun berbunyi. Semua siswa SMA Jaya Kusuma bersorak senang. Semua bergegas membereskan buku-buku. Dan segera pulang ke rumah."Uuh capek..." kata Raya sambil berjalan dengan lesu ke parkiran.
Saat di parkiran, Raya kesusahan untuk mengeluarkan motornya. Karena masih banyak berjajar motor² lain. Raya bingung gimana caranya biar motornya bisa keluar.
Saat ia berusaha mengeluarkan motornya. Tiba-tiba terdengar suara seseorang
"Kenapa, Ray? Boleh aku bantu?" katanya.
"Eh, iya nih susah. Hehehh.." jawab Raya.
Tanpa banyak bicara, si laki-laki itu hanya tersenyum dan segera membantu Raya mengeluarkan motornya dari parkiran.
Raichan Alvaro. Dia teman satu kelas Raya. Raichan itu pintar, rajin, kalem, baik, ganteng? Yaa lumayan lahh.. banyak juga perempuan-perempuan yang mengagumi dia.
"Makasih banyak, Rai. Aku duluan yaa" ucap Raya.
"Oh okee" jawab Raichan dengan mengacungkan jempolnya.
Setelah itu, Raya bergegas untuk pulang.
🍁🍁🍁
Sorenya sepulang sekolah, Raya sudah slesai bersihin badan. Sekarang dia hanya memainkan ponselnya membuka-buka sosial medianya.
Tiba-tiba akun ig si Farich muncul di beranda. Ternyata tanpa sadar Raya dan Farich saling follow sudah lama.
"Elahh.. si Farich ternyata udah punya cewe ya. Bentar deh, kok cewe itu mau ya sama si Farich yang sombong, songong, nyebelin jugak. Make dukun kalik ya, hahahah:v ah udah ah. Ngapain jugak aku mikirin dia" ucap Raya yang ngomong sendiri di kamarnya.
🍁🍁🍁
Keesokannya di sekolah, KBM telah mulai. Saat ini di kelas sedang belajar Matematika. Gurunya berhalangan hadir untuk mengajar. Murid X-MIPA.1 bersorak senang. Namun, buat Raya sih sama aja, karena guru itu memberikan tugas dan harus di selesaikan hari itu juga.
Raya sudah hampir selesai mengerjakan soalnya. Ia mengerjakan soal yg terakhir sedikit kesulitan. Ia tidak paham. Tepat di samping tempat duduk Raya itu Raichan. Raichan yg melihat Raya bingung itu segera menghampiri Raya dan duduk di tempat Nasya.
"Kenapa, Ray? Ada masalah mengerjakannya?" suara Raichan itu mengagetkan Raya yang sedang fokus mengerjakan.
"Eh Raichan, sejak kapan disini. Terus Nasya dimana?" jawab Raya dan matanya kebingungan mencari keberadaan Nasya.
Ntah kemana tiba-tiba si Nasya hilang. Ternyata si Nasya sedang mengobrol dengan teman lain. Soalnya sejak tdi ia mengajak aku ngobrol sambil mengerjakan tugasnya, tapi aku jawabnya singkat. Karena aku lebih fokus mengerjakannya. Sedangkan si Nasya sudah mengerjakan semua soal-soal itu.
"Kamu tu lucu ya. Nasya yang ga ada dari tadi malah baru sadar sekarang. Segitu fokusnya ngerjakan soalnya" kata Raichan yang sedikit tertawa.
"Heheh, iya sih" jawab Raya.
"Kenapa, Ray? Ada yang tidak paham? Sini aku bantu" kata Raichan dan ia langsung mendekat ke Raya dan melihat soal yang Raya kerjakan. Kemudian ia segera menjelaskan dengan pelan.
Raya yang saat itu didekati oleh Raichan perasaannya ga karuan, ia gugup. Jantungnya ntah kenapa tiba-tiba lebih cepat berdetak. Mungkin karena ia sebelumnya belum pernah berdekatan sedekat ini, apa lagi dengan laki-laki. Raya berusaha fokus mendengarkan penjelasan dari Raichan. Dan perlahan ia memahami soal itu.
"Gimana? Sudah paham, Ray?" tanya Raichan dengan menatap dekat Raya yang di sampingnya itu.
"Hm.. eh, iya. Sudah kok. Hm... Makasih ya" jawab Raya yang sedikit gugup.
Akhirnya soal itu terselesaikan dengan bantuan Raichan. Kemudian sejenak di antara mereka diam, terasa ada kecanggungan.
"Cieh.. ada apa nih. Kok deket-dekatan" kata Nasya dengan sedikit tertawa.
Yaa tiba-tiba si Nasya datang. Namun syukur si Nasya datang memecahkan keadaan itu.
"Apaan sih Nasya. Lagi ngerjakan tugas bareng aja" kata Raya.
Raichan hanya tersenyum mendengarkan Nasya itu.
"Khem khemm.. ngerjakan tugas ato apa, hahaha."
Kemudian Raichan menjawab dengan santai karena tidak tega melihat Raya yang sudah sedikit cemberut karena perkataan Nasya itu, "ngga kok. Bener lagi ngerjakan tugas, Nasy."
"Nah tuh Raichan bilang apa" sambung Raya.
"Iyadeh iya, biasa aja kalik, Ray" kata Nasya.
Setelah itu, bel istirahat berbunyi. Raya dan Nasya segera membereskan buku-buku diatas mejanya. Dan ia segera ke kantin untuk mengisi perutnya.
Bersambung~