Part 6

7 0 0
                                    

B e r b e d a dengan Raya yang hari ini ia tak langsung pulang ke rumah. Hari ini jadwal Raya untuk eskul volleyball.

Ya, volleyball memang sudah menjadi hobi Raya sejak ia duduk di Sekolah Dasar kelas 5. Aneh memang, masih SD sudah main voli ya:v.

Flashback ya:v

Jadi dulu tuh pas olahraga ada praktek passing volleyball. Nah jadi Raya tuh berlatih-berlatih terus, ternyata passing Raya lumayan enak lah kata pak guru. Jadi Raya ketagihan pengen main terus. Karena ketagihan itu, jadi ia suka.

Setelah lama-lama, denger kabar kalo bakal ada lomba volleyball tingkat SD se-kecamatan. Dan ternyata Raya kepilih untuk ikutan lomba tersebut. Jadi tuh Raya seneng banget dan terus berlatih. Akhirnya pas sampe di perlombaan SD Raya mendapatkan juara 1 se-kecamatan. Yah waktu itu memang SD Raya yang lumayan bisa bermain volinya. Nah dari itu lah Raya terus ngembangkan hobinya dari Sd, SMP, bahkan hingga SMA sekarang.

Flashback selesaiii:v

Sore itu sperti minggu-minggu lalu biasanya, ia eskul voli seperti biasa hingga pukul 5 sore. Sejak ia pertama kali masuk di sekolah ini, ia memang sudah mengikuti eskul voli. Dan ia pun lumayan sudah banyak yang kenal teman-teman yang satu eskul dengannya.

Anehnya kenapa tadi pas pelajaran itu Raya merasa ngantuk banget namun pas voli gini dia ceria banget, kek yang gada males-malesnya gitu. Gitu kalik ya kalo udah hobi.

Tepat pukul 5 sore. Pelatih voli sudah memberi instruksi untuk berkumpul, yang berarti tanda bahwa eskul hari ini telah selesai. Setelah ditutup, pelatih mempersilahkan kita semua untuk pulang ke rumah.

Saat di parkiran ia bertemu dengan si Farich yang nyebelin itu. Ya Raya tau dia juga mengikuti eskul voli.

"Eh, ada anak baru nih. Ternyata kamu bisa juga ya main voli? Hahaha.." kata Farich dengan ketawa dan sedikit mengejek.

"Ya iya lah. Kamu kira aku gatau" jawab Raya sinis.

Tanpa banyak bicara ia langsung manaiki motornya dan segera pulang. Males banget rasanya kalo dengerin si Farich ngomong.

Tiba-tiba di jalan ban sepeda motor Raya kempes sangat kempes. Raya berpikir ini bocor, mungkin karena kena terkena paku di jalan.

"Duh, gimana sih kok bisa kempes ginii. Udah jam 5 lewat lagii. Gimana inii" kata Raya yang kebingungan dan sedikit takut karena hari mulai petang.

"Eh Ray kenapa?" tiba-tiba ada Ari.

"Ehm.. ini nih ban motor aku keknya bocor" jawab Raya yang sedih.

"Hahaha, kasian banget sihh" kata Farich.

"Kamu tu ya, kalo gamau bantuin gausah ketawa gini, mending pergi aja sanah" kata Raya kesal.

"Yakin nih gamau ku bantuin?" Tanya Farich.

"Emmm. Ya gatau kamu. Lagian kamu malah ketawa, bukannya bantuin bawa ke tambal ban kek."

"Iya-iya . Dekat sini ada tambal ban kok, ayo bawa aja kesana"

Tanpa banyak bicara mereka berdua pun ke tempat tambal ban. Kata si tukang tambal ban, ia ga bisa menyelesaikan langsung sekarang juga. Soalnya sekarang ia masih ada acara. Jadi si Farich bilang kalo motor Raya dititipkan disitu aja, dan besok sepulang sekolah bisa Raya ambil.

'gila ya, terus aku pulang sama siapa cobak?' kata Raya dalam hati.

"Udah, kamu pulang sama aku aja terus besok aku jemput kamu buat berangkat ke sekolahnya. Santai aja kalik mukanya, lucu banget kalo gitu" kata Farich yang mengerti kekhawatiran Raya.

'kok tumben anak ini peduli lembut juga ngomongnya' kata hati Raya bersuara.

Tanpa banyak bicara Raya mengiyakan itu semua meskipun sedikit kesal.

Raya diantar oleh Farich sampai ke depan gerbang rumah.

Bersambung~

ENEMIES but LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang