Part 8 [Flashback]

201 35 9
                                    


Perlahan Reyno mencoba mengingat kejadian sebelum kecelakaan tersebut. Dadanya sesak mengingat hari itu adalah hari bahagia abang tersayangnya. Tapi dia mencoba bersyukur masih diberi kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahannya.

"Pagi itu di tengah perjalanan, tiba-tiba hujan deras saya sudah mencoba santai tidak ingin membuat abang saya panik dikarenakan takut kami akan terlambat di acara akadnya,"

Salsa masih menggenggam jemari Reyno tapi kini terasa mulai ada sedikit gemetar pasti karena kondisi Reyno yang belum sembuh total harus mengingat kejadian mengerikan tersebut.

"Are you oke beib?" Tanya Salsa khawatir.

"Gapapa beib, aku lanjut ceritanya yaa," kini Reyno meyakinkan Salsa bahwa dirinya baik-baik saja dengan anggukan kepalanya.

Salsa hanya menghela nafas beratnya. Rasanya ingin berontak dan memarahi petugas kepolisian ini. Setelah berhari-hari dia harus sabar menunggu Kekasihnya ini sadar dari Koma, baru saja membuka mata dini hari pagi ini sudah di interogasi layaknya orang sehat.

"Saya meminta Abang menghubungi rombongan mobil yang dibelakang, agar tetap hati-hati tapi disaat bersamaan tiba-tiba saja focus saya terbuyarkan oleh sosok seseorang yang sangat saya kenal sedang berada dipinggir jalan berdiri sendiri menggunakan payung,"

Semua mata teman-teman Reyno langsung memandang serius ke wajahnya, penasaran dengan cerita Reyno.

"Lalu entah ada angin apa saya mengerem mendadak di derasnya hujan dengan kecepatan yang lumayan tinggi saat itu dan ternyata baru saya merasakan ban mobil saya juga kurang angin saat itu dan tiba-tiba saja mobil terbalik ke depan dan yang saya ingat Abang saya teriak istighfar sebelum saya juga ilang kesadaran," runtuh juga kekuatan Reyno untuk menceritakan kejadian tersebut.

Reyno langsung memeluk Salsa seketika, saat ini dia butuh seseorang yang mampu menenangkan trauma mengingat kejadian mengerikan itu. Salsa hanya terpaku taklama membalas pelukan Reyno yang masih penasaran dengan cerita Reyno.

Petugas kepolisian tersebut iba juga akhirnya melihat keadaan Reyno yang terlihat memburuk.

"Tolong Panggil dokter, badan Reyno menggigil,"

Salsa merasakan kondisi Reyno yang memburuk meski sudah dalam pelukannya.

"Tekan tombol itu Jeck," Ferdy yang paham kondisi darurat saat ini mengingat tombol panggilan darurat di samping tempat tidur pasien.

Jaka yang berada di dekat tombol tersebut lalu menekan beberapa kali sampai beberapa saat kemudian ada perawat yang masuk.

"Permisi saya periksa pasien dulu yaa yang lain harap menunggu diluar," sepertinya perawat tersebut sudah paham akan apa yang terjadi pada Reyno.

Reyno dicek denyut nadinya dan kemudian mengecek suhu tubuhnya dengan termometer canggih yang sepertinya selalu dibawa dikantong perawat tersebut.

"Semua masih tahap normal, nanti saya kasih vitamin sesuai anjuran dokter, dia hanya mengalami sedikit tekanan jangan dibuat stres dan lebih baik yang berkunjung dibatasi yaa," jelas perawat ke Salsa  setelah memeriksa Reyno dengan pertolongan pertama.

"Bisa gak sus, itu petugas kepolisian yang di luar itu diusir, mereka yang menyebabkan Reyno begini," ucap Salsa sudah sangat geram.

"Aku gapapa beib," sergah Reyno melihat kepanikan kekasihnya.

"Gak papa gimana, lihat kamu bikin kita semua panik cukuplah Rey, aku gak mau ambil resiko yang berhubungan sama kesehatan kamu, kamu pengen liat aku menderita kayak Kak Hana !!" Salsa lepas kontrol hampir saja membuat kejutan yang sudah pasti Reyno belum siap mendengarnya.

Hati TertatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang