the Leader

10K 832 34
                                    

Seharusnya mereka tidak menempatkan aku di urutan pertama. Salahkan Jimin—dia yang menawarkan diri ambil undian atas namaku.

Oke, well. Mari mulai?

Karena aku leader, dan—hm—mendapat kesialan dengan nomor undian satu, maka aku harus jabarkan hari-hari pertama mereka bertemu.

Mereka; maksudnya Jeongguk dan Taehyung. Bintang utama kali ini.

Haha.

Termuda di grup, quite handful if I'm being honest, dan ... well, di waktu-waktu tertentu, aku bersyukur mengenal mereka. Ketika di awal karier semuanya belum begitu jelas, jadwal latihan yang panjang, dan ribuan komentar jelek begitu kami akhirnya debut, saksikan mereka—dan Jimin, ah, dia bakal marah kalau tidak kusertakan di garis maknae—ramaikan dorm, setidaknya menjadi obat.

Jeongguk itu ... hm, bagaimana aku bilang. Tertutup? Tidak sedikit; dia sangat, sangat tertutup. Tak akan mandi sampai kami semua tidur. Bayangkan Jeongguk muda harus tahan air dingin di tengah malam. Aku sendiri mungkin sudah hilang kesadaran begitu menyentuh kasur waktu itu. 

Sampai pada suatu hari kami dikagetkan dengan teriakan nyaring di satu malam. Agak tolol, sebenarnya. Tak pernah kami beritahukan pada media karena bisa-bisa kami dihujat, haha.

Awalnya Seokjin-hyung yang buru-buru membangunkan kami.

Dorm kami dulu kecil, cuma ada dua ruangan; satu untuk kamar tidur dan satunya untuk lemari gabungan. Dengan gudang, bahkan. Hell, kami menjejalkan tiga pasang tempat tidur tingkat dan satu buah single bed untuk Jeonggukkie. Hoseok pernah terpeleset waktu hendak naik, menimpa Yoongi-hyung yang setengah mengantuk.

Oke, kembali.

Teriakannya berasal dari kamar mandi. Aku sudah curiga. Pasti Jeongguk. Tak mungkin yang lain.

Aku dan Seokjin-hyung yang keluar lebih dulu, disusul Hoseok dan Yoongi-hyung, lalu Jimin. Belum ada yang sadar kalau Taehyung pun alpa presensinya.

Haha. Ini bagian memalukannya.

Jeongguk muda itu kepalang inosen, matanya bulat dan seluruh inci tubuhnya berteriak harus dilindungi. The world is too big for him; dia harus terjun di dunia ini pada umurnya yang masih remaja. Jeongguk muda berdiri dengan wajah merah, mata membelalak, sementara Taehyung—masih kenakan baju, untungnya—merapat ke wastafel dengan sebatang sikat gigi.

"A-aku cuma ingin menyikat gigi, hyung," lirih Taehyung pelan, kentara merasa bersalah. Namun kemudian, senyum lebarnya mengambil alih kala menangkap keadaan Jeongguk dan wajah kamu berlima yang menuntut jawaban. Menolehkan kepala ke arah Jeongguk yang masih menempel ke dinding, Taehyung menggaruk belakang kepala. "Aku kira kamu sudah terbiasa, tapi ternyata belum. Maaf, ya? Aku akan sikat gigiku nanti waktu kamu selesai."

Dengan kalimat itu, Taehyung memberi senyum lebar pada kami, lantas melengos ke luar.

Kami berlima berpandangan. Bingung. Hingga Yoongi-hyung menggumamkan sesuatu tentang membuang waktu tidur.

Selepas peristiwa teriakan, kukira hubungan keduanya renggang. Well, aku salah?

Jeongguk benar-benar mengekori Taehyung ke mana pun. Selepas latihan; di kantin saat makan siang; bahkan waktu Taehyung ditugaskan belanja bulanan dengan Seokjin-hyung, Jeongguk menawarkan diri ikut membantu. Alasannya karena ia pikir bawaan belanja kali ini akan banyak, mengingat kami akan menghadapi musim dingin dalam waktu dekat.

Dan setelahnya, tidak ada yang aneh dengan pemandangan itu. Jeongguk dan Taehyung. Satu paket. Akan terlihat bersama di mana pun. Main game, mengusili member lain, dan ketika akhirnya waktu debut. Kapan pun Jeongguk harus tinggal untuk sesi tambahan, Taehyung akan menunggu.

"Tidak ingin Jeonggukkie hilang saat di jalan pulang." Begitu alasannya; mampu buat Sejin-hyung luluh juga. Aku heran. Akalnya banyak kalau tentang aegyo.

Ah, ya, dan tak ada lagi mandi air dingin untuk Jeongguk, sepertinya. Karena ia sudah mulai terbiasa ikut undian soal siapa yang dapat giliran mandi paling pertama.

Urutan satu hingga lima aman. Air panasnya masih tersedia. Dan layaknya Yoongi-hyung, setiap inci tubuh Jeongguk agaknya diselimuti keberuntungan. Tinggalkan Taehyung yang kadang merajuk karena dapat urutan keenam, bahkan terakhir.

Jeongguk hanya tertawa. Sampaikan janji tak akan gunakan air terlalu banyak. Dan kami akan disuguhi senyum lebar Taehyung kemudian.

Meski begitu, dinamikanya tak akan berubah.

Taehyung akan tetap jadi nakhoda kapal, dan Jeongguk akan setia mengikutinya ke mana pun.

[]

[✓] Love is All Around • KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang