Oh, wow. Sepertinya aku sedang beruntung mendapat segmen ini, hahaha! Aku suka menceritakan hal yang bahagia! Ah. Get ready because Jay will spill the tea, yo!
Jadi, seperti yang sudah diceritakan Seokjin-hyung, yeah, Jeon Jeongguk is indeed whipped. The whipped-est. Jika menyangkut Taehyung, anak itu rela mengorbankan sesuatu.
Sekali lagi.
Depan dan belakang kamera akan ada tombol tersembunyi yang seolah jika ditekan, modenya akan berubah. Satu atau dua kali mungkin dia kelepasan, aku yakin. You're not so smooth, Brother.
Kulanjutkan dari bagian Seokjin-hyung yang mendapati mereka berdua sedang menonton drama. Sebenarnya, aku ada di sana. Baru saja pulang dari latihan tambahan bersama Jiminie, tapi bocah ini sudah keburu berlalu ke kamar kamar. Benar kata hyung. Kupikir mataku baru ketambahan minus? Atau silindris. Atau mungkin ada ranting pohon menyangkut. Aduh.
Damn—he's so fucking gentle, I tell you—aw! Iya, iya hyung maaf! Aku refleks mengumpat. Iya. Oke, ayo kembali.
Pap! Pap! Pap!
Aku tak paham apa yang mereka bicarakan sebelumnya, tapi sungguh aku bertaruh pipi Taehyung memerah. Iya. Seperti tomat yang digunakan Seokjin-hyung untuk membuat jus dan menyiksa kami semua, hehe. Dan Jeongguk? Man, aku hampir mengira jiwanya baru saja keluar meninggalkan raganya.
He's literally frozen in place. Don't start when Taehyung finally leaned in—wow. Jeongguk you smooth snake—dia berhasil membalikkan suasana. Menangkup wajah Taehyung dengan lembut. Aku bisa menilai dari bagaimana ujung jemari Jeongguk mengusap permukaan kulit Taehyung. Seolah Taehyung kami adalah sesuatu yang perlu extra care in handling; well, he is, actually.
Dan Taehyung, he's crying. Softly.
Jeon panik pada awalnya, bertanya apakah dia melakukan kesalahan. Tapi, tidak. Taehyung hanya tersenyum dan mengalungkan lengannya di leher Jeongguk.
I bet y'all gonna cry if you were in my position that day, iya, termasuk kamu, Joon.
Jeongguk mengangkat Taehyung ke pangkuannya, mudah, karena memang anak itu tak berbobot apa-apa. Guys, dia buat lukisan abstrak ini di punggung Taehyung, menggumamkan sesuatu entah apa, aku tak dengar. Dan Taehyung beberapa kali anggukkan kepalanya sambil terus menumpahkan emosi; sesenggukan.
Mereka bertahan cukup lama, hingga akhirnya Taehyung merengek ingin tidur. Tak salah sih, mungkin sudah pukul tiga waktu itu dan untunglah kita masih diberikan day off esok harinya.
Ah! Dan ini bagian paling fantastis!
You're gonna love it!
Jadi, jadi, aku sudah bilang kan kalau Taehyung sama sekali tak berbobot apa-apa, haha!
Jeon Smooth Jeongguk gunakan hal itu untuk menggendong Taehyung dengan mudah. Dan tidak seperti gendong biasa—wohoooo! Bridal style! You hear me?
Dan wajah Taehyung makin merah. Aw!
(Yoongi-hyung, berhenti cubit aku jika gemas!)
Mereka pergi ke kamar Jeongguk, karena pasti Namjoon tak akan tega memarahi mereka, kan? Iya, aku tahu. Namjoon ketiduran lagi di studio dan berakhir menginap di sana. Dan tak mungkin juga mereka tidur berdempetan di kamar kami, iya, kan?
And then, off they go! Aku masih berdiam di tempat karena—hell, tidak ada drama mana pun yang bisa menyaingi mereka. Ugh. Lalu aku berpikir kisah cinta Romeo dan Juliet, atau Cinderella, semua lewat! Walaupun memang tidak ada yang pernah bisa kalahkan cerita Rapunzel kesayanganku, sih!
—
Jeongguk dan Taehyung dalam hubungan itu cheesy, tapi sungguh, kamu akan memiliki rasa hangat ini setiap kali perhatikan mereka.
Guys, it's a secret, but I think Tae has a muscle kink. Especially Jeongguk's!
Sebentar.
Sebenarnya aku tak tahu pastinya, karena Taehyung pasti akan protes ketakutan kalau Jeongguk mulai menggulung lengan baju dan mengerahkan mode kompetitifnya. Di sisi lain, ekspresi Taehyung akan memerah setiap kali Jeongguk tanpa sadar menariknya mendekat; menggendong tubuhnya di sela candaan; bahkan saat tak sengaja mendorongnya.
Jimin dan aku pernah menginterogasi Taehyung untuk ini, dan dia speechless. Haha. Waktu itu, kami sudah pindah ke dorm baru. Karena aku dan Jimin masih teman sekamar, kami atur rencana di malam sebelumnya. Hah. Dan kebetulan, Jeon akan pergi bersama teman-temannya, rencana mulus.
Hingga akhirnya aku dan Jimin lupa waktu. Kami terus dorong Taehyung untuk spill the coffee, yo!
Tapi kami belum beruntung. Raut wajah Taehyung tiba-tiba berubah. Dia merengek, ugh, Taehyung kami yang gemas. Tolol saja, aku dan Jimin tak menyadari kehadiran Jeon Berengsek Jeongguk di pintu.
Dan Taehyung mengangkat tangannya. Dan ... man, Jeongguk tak berkata apa-apa, hanya mendekat dan angkat tubuh Taehyung semudah pindahkan bantal sofa. Tanyakan harinya, meminta maaf karena pulang telat, dan janji akan dessert yang ia bawakan; cheesecake dengan stroberi kesukaan Taehyung.
Aku dan Jimin?
Sibuk saling cakar karena—BERENGSEK AKU BELUM PERNAH LIHAT JEONGGUK BERUBAH MENJADI GENTLEMAN? AW! IYA MAAF HYUNG AKU EMOSI!
Oke, kembali. (Aku ingin balas dendam pada kalian, aku akan minta pada PD-nim agar diperbolehkan membuat koreografi di comeback berikutnya. Ha.)
Kita sampai di penghujung segmen, huh, padahal aku presiden klub Jeongguk dan Taehyung. Waktu sependek ini tak akan cukup.
Tapi, serius, keduanya pintar mengatur jarak di depan kamera. Well, Taehyung, terutama, karena Jeongguk masih kadang kelewat jelas tunjukkan mata berbinarnya. Aku pernah menonton interview di mana Jeongguk literally lost in Tae's presence? Whoa. Whipped boy culture.
Hubungan mereka masih terbilang muda, well, walaupun honeymoon phase belum lewat, tapi kuharap, jika nanti waktunya tiba, kalian akan rasakan apa yang kurasakan.
I'm not saying that what they have is a kind relationship goals or this is the right definition of pure love. Because each couple is unique in their own way.
Aku hanya bisa bilang—please cherish each other? DAN JANGAN LELAH BERLAKU CHEESY DI DEPANKU, OKE? AKU CINTA KALIAN!
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Love is All Around • KOOKV
Fanfictionjeongguk dan taehyung; lewat mata kelima kakak-kakaknya. ' kookv. ' interview mode? dunno, just imagine the five of them sitting in a room and spill us the tea. ' only fiction! beberapa peristiwa mungkin ada kesamaan dengan real life tapi this is pu...