Hai.
Well, seharusnya ini tak perlu. Tapi setelah entah bagaimana aku salah bicara dan Jimin serta Hoseok menanggapinya serius, jadilah kami siapkan satu hal. Berikan surprise. Pada Taehyung dan Jeongguk, karena kalau tidak salah, di tanggal ini, sekian tahun lalu mereka jalan bersisian dan menghadap kami berlima. Yeah, announce sesuatu yang sudah ditebak dari jauh sebelumnya.
Mumpung kami dilarang ke luar dorm, termasuk kalian, hoi, stay home. Jangan buat susah orang lain.
Dan semalaman kami terjaga setelah movie marathon bersama. Pastilah dua maknae kami masih pulas. Entah apa yang mereka lakukan selepas kami berpisah di ruang tengah pukul 3–kuharap bukan aktivitas yang—um, akibatkan Taehyung sulit berjalan.
Seokjin-hyung yang kubangunkan pertama kali, itu permintaannya. Dia bilang ingin masak besar. Hasil belanjaan dikatakan persediaan seminggu, padahal kuyakin akan habis siang ini. Banyaknya kurang ajar. Dia mengambil apa pun yang bisa diraih—aw! Iya maaf, hyung!
Lalu Namjoon. Tugasnya hari ini, menyiapkan meja makan dan ruang tengah. Bebersih. Seokjin-hyung tak mengizinkan lagi dia di dapur. Masih trauma karena Namjoon terpeleset kuah sup.
Kenapa kuah supnya ada di lantai dan tercecer? Entah.
Disusul Hoseok, partner bebersih Namjoon. Lalu Jimin. Tugasnya paling mudah. Pastikan Taehyung dan Jeongguk tidak keluar kamar sama sekali. Eh. Kutarik. Itu sulit. Kalaupun mereka ke luar kamar, mereka tak boleh tahu-menahu tentang rencana kami.
Sebentar. Tanduk Seokjin-hyung mulai muncul karena aku telat potong bawang bombaynya.
(Sekarang aku bicara sambil memasak. Hebat 'kan?)
Persiapan ruang makan hampir selesai. Namjoon dan Hoseok memang tim klop, haha, seharusnya mereka lebih sering dipasangkan. Jimin masih patroli. Dan Seokjin-hyung hampir selesai dengan hidangan utama.
Barusan ada telepon dari Sejin-hyung perihal jadwal. Tak penting, sih, toh ujungnya akan dilakukan teleconference juga. Haha.
Oh! Sejin-hyung juga diundang, but it seems, dia mau habiskan waktu dengan keluarganya dulu.
Oke. Sekarang penataan meja—ow, shit, sepertinya dua puppy kami mulai terbangun. Jimin kelimpungan, dan ... ugh, bau masakan Seokjin-hyung terlalu wangi!
"Tidak, Taetae! Seokjin-hyung cuma lagi masak sarapan buat kita!" Itu Jimin, pasti dia sedang tarik Taehyung agar kembali ke kamar. "Ayo ajak Jeongguk gaming ya? Ya?!"
"Jimin apa sih, ini udah siang. Tuh! Jam sebelas! Sarapan apa, sih?" Mampuslah sudah. Kalau Taehyung merajuk, aku mundur. Sumpah, Guys, aku sarankan mundur. Karena, rengekan Taehyung itu terpercaya bisa bangunkan singa yang—
"Ini ada apa?"
Oke, Jimin, good luck. Bahkan Hoseok sekarang diam seribu kalimat.
"Gukkie! Ini. Aku nggak tau Jimin kenapa. Aku cuma mau ambil air di kulkas ...."
Fix. Pawang Taehyung yang baru bangun dan kesayangannya diusik benar-benar masalah.
"Oi, Guk, barusan Sejin-hyung—"
"Sebentar, Joon-hyung, aku ambil minum sebentar." Jeongguk bilang, abai dengan muka pucat Jimin dan pastikan Taehyung tak merajuk lagi. "Tunggu di dalam ya, aku sebentar."
Taehyung menganggukkan kepala, lantas melengos kembali ke kamar. Terpekik sedikit waktu Yeontan menerjangnya. "Tannie! Ayo, laper ya kamu?"
Target Satu aman, sekarang tinggal Target Dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Love is All Around • KOOKV
Fanfictionjeongguk dan taehyung; lewat mata kelima kakak-kakaknya. ' kookv. ' interview mode? dunno, just imagine the five of them sitting in a room and spill us the tea. ' only fiction! beberapa peristiwa mungkin ada kesamaan dengan real life tapi this is pu...