[1]. Our First Meeting

822 116 66
                                    

"Kim Taeyeon!"

Taeyeon yang tengah memusatkan atensinya kepada target panahan menoleh ke belakang. Terlihat Jessica yang melambaikan tangan dari ujung lapangan.

"Taeyeon!" Jessica berseru dengan napas yang terengah-engah karena habis berlari. Jessica merupakan orang yang sangat kebal dengan sifat Taeyeon yang benar-benar seadanya. Gadis cantik itu merupakan sahabat Taeyeon meski kelasnya berbeda. Mereka berdua dekat karena satu gugus saat masa orientasi sekolah.

"Hm?" Taeyeon menoleh, berdehem pelan dan menurunkan panahnya.

"Pulang nanti antarkan aku ke Mall, ya!" seru Jessica dengan girang.

Taeyeon menghela napas, ia kembali memposisikan dirinya untuk kembali memanah. Ia memicingkan matanya menatap titik target. Saat anak panahnya mendarat tepat di titik tengah, ia kembali menoleh kepada Jessica yang sedang terpana melihat kemampuan Taeyeon yang begitu mengesankan.

"Tiffany kemana?" tanya Taeyeon, masih sibuk dengan alat panahnya. Tiffany merupakan sahabat Taeyeon yang lain, mereka mengenal karena Jessica yang memperkenalkan.

"Dia sibuk pacaran," jawab Jessica pongah. "Ayo dong! Sesekali kau harus menjadi wanita, minimal kau harus punya lipstick!"

Taeyeon bergidik, membayangi batang merah lipstick menyentuh permukaan bibirnya saja sudah membuat Taeyeon merinding. Taeyeon menggeleng, memangnya dia bukan wanita, ya?

"Aku akan mengantarmu saja." Jawabnya final.

"Asik, i love you!" Jessica berteriak girang kemudian mencium pipi Taeyeon secepat kilat dan berlari ke luar lapangan dengan cepat sampai terlihat debu berterbangan.

Taeyeon menatap arah pergi gadis itu dengan datar. Ia menggosok-gosokan pipinya dengan telapak tangan sambil merinding ketika membayangi kejadian tadi.

"Astaga," gumamnya dengan wajah masam.

Namun, ekspresi datar itu kembali lagi.

💮 💮 💮

Baekhyun mematikan ponsel setelah menyelesaikan war di permainan ponsel miliknya. Ia meregangkan tubuhnya dan menguap lebar seraya menatap teman-temannya yang masih sibuk dengan permainan. Ia bosan karena kalah.

"Kantin, yuk?" ajak pemuda Byun.

Chanyeol melirik Baekhyun sekilas dari ponselnya, jari-jari tangannya masih bermain di layar. "Memangnya kau tahu dimana letak kantin?"

Hari pertama sekolah setelah masa orientasi membuat para murid kelas satu menjadi sedikit lebih tenang karena tidak harus mengikuti aturan dari kakak kelasnya lagi. Baekhyun adalah salah satu orang yang sangat-sangat-sangat bersyukur bisa menyelesaikan hari-hari di masa orientasi yang terasa seperti neraka itu. Ia berniat mencari ilmu, bukan ajang menyia-nyiakan waktu.

"Kau tidak ingat tempatnya saat keliling sekolah kemarin?" tanya Jongdae.

"Sayangnya, aku kabur bersama Chanyeol kemarin," jawab Baekhyun santai.

"Bodoh, aku juga tidak ingat. Menuju kelas baru saja aku tersesat!" Gerutu Jongin sambil mendecak.

"Ya sudah, ayo cari. Aku masih ingat, sedikit." Tidak tahan dengan keluhan, Kyungsoo bangkit dari mejanya, diikuti teman-temannya yang lain.

Mereka berjalan di belakang mengikuti langkah Kyungsoo. Sejujurnya Kyungsoo lupa, tapi ia tidak mau menunjukkan eksistensinya. Kyungsoo orang yang sangat gengsi dan tahu malu, yang penting adalah aksi. Sisanya belakangan.

Alexithymia [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang