[6]. Rain, Umbrella, and Jacket

566 105 119
                                    

Baekhyun melangkah menjauh dari titik Taeyeon berdiri secepat mungkin, menepuk-nepuk dadanya guna menetralkan detak jantungnya yang mendadak berpacu cepat.

Ia mengingat bagaimana saat Taeyeon memakinya, saat Taeyeon hampir tertabrak bis, dan berakhir Taeyeon yang memandang matanya membuat Baekhyun merasa hampir gila.

"Astaga, kenapa jadi kepikiran?" gumamnya.

Baekhyun membuka ponselnya dan menyalakan fitur kamera. Menyisir surai rambutnya dan berpose pada lensa kamera. "Tetap tampan sih, apakah aku tetap tampan seperti ini tadi?"

"Tampan?"

Baekhyun otomatis menegapkan badan saat mendengar sebuah suara menyahut. Ia menatap Jiyong yang saat ini tengah menyandarkan badan di tembok sekolah, entah sedang apa.

Baekhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Lebih tampan seonbae, hehe."

Jiyong terkekeh pelan. "Kau membolos klub?"

Baekhyun panik seketika, dengan terburu-buru mengecek jadwal kegiatannya di ponsel dan menekan ikon agenda.

"Aku yakin tidak ada kegiatan klub hari ini---tuh kan benar!" seru Baekhyun heboh sendiri.

"Oke, baguslah." Jiyong mengangguk. "Kenapa kembali ke sekolah?"

"Benar juga. Aku kenapa, ya?"

Jiyong menepuk dahinya pelan, tak habis pikir dengan tingkah adik kelasnya yang selalu aneh bin ajaib itu. "Kau tidak pulang? Burung-burung terbangnya sedang rendah saat ini."

"Burung mana?"

"Bukan itu maksudku," Jiyong mengusap wajahnya kasar. "Burung yang terbangnya rendah menandakan akan hujan. Kalau kau bukan adik kelasku, mungkin kau sudah terkapar di jalan raya,"

"Jahat sekali seonbae ini," Baekhyun mendengus. "Taeyeon bawa payung tidak, ya?"

"Hah apa?" Jiyong melongo.

"Bukan apa-apa, aku pamit dulu," Baekhyun tersenyum simpul dan membungkukkan badannya. Ia melambaikan tangan sambil berjalan menjauh.

💮💮💮

"Kenapa kembali lagi?"

Taeyeon sudah merengut saat melihat Baekhyun berjalan ke arahnya meski masih jauh beberapa langkah dari halte. Kejadian barusan masih membekas pada dirinya, terlebih Baekhyun dengan berani memperlakukannya seperti itu.

Baekhyun mengindahkan gerutuan gadis pendek itu dan duduk di sebelahnya. Berpura-pura tak mendengar sembari memainkan ponsel dengan gaya keren, padahal dalam hati ia berusaha mati-matian agar tidak meledak.

Sesuai prediksi, hujan mulai jatuh dari langit bersamaan dengan kedatangan bis. Taeyeon dan Baekhyun dengan tergesa berebut untuk masuk duluan.

"Kenapa duduk disini?"

Taeyeon merengut kembali saat pemuda Byun itu duduk di bangku sebelahnya, menutup akses jalan keluar dari tempat duduknya.

"Karena tidak ada aturan harus duduk disana," Baekhyun menyahut dengan tenang, rasanya Taeyeon ingin mencabik-cabik lelaki itu sekarang.

"Terserah," Taeyeon memutar bola matanya.

Ada keheningan yang cukup lama di antara mereka, kecuali gemerisik suara hujan dari luar bis.

"She's my sunshine in the rain,"

Taeyeon menoleh kepada Baekhyun yang tengah menyenderkan kepalanya pada kursi sambil memejamkan mata. Telinganya tersumbat oleh earphone berwarna merah, rupanya ia tengah mendengarkan lagu.

Alexithymia [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang