[10]. Baekhyun's Story

655 108 71
                                    

"Huahahaha!"

Tawa Baekhyun pecah saat melihat Geo-seok berkelahi dengan Taek-il sesuai dengan irama lagu Knock-Knock milik TWICE di Televisi. Baekhyun dan Taeyeon tengah menonton film Start Up, sebuah cerita tentang perjalanan seorang pemuda mencari jati diri yang diselingi dengan unsur humor.

"Benar juga, gerakan bagian reff cocok sekali untuk menghajar orang," Baekhyun tertawa terbahak-bahak, sedangkan Taeyeon hanya menatap datar ke arah televisi sambil mengunyah kacang.

Film berakhir bersamaan habisnya kacang yang ditaruh di piring. Baekhyun meregangkan tubuhnya, melirik Taeyeon yang sedang bersandar pada pinggir kasur.

"Filmnya seru, 'kan?" tanya Baekhyun ceria.

"Hm," Taeyeon bergumam.

"Terima kasih sudah menemaniku seharian ini," Baekhyun tersenyum lebar. "Aku senang!"

Taeyeon mengangguk. "Kalau begitu antarkan aku pulang,"

"Tidak mau, aku masih ingin bersama Tetey," ucap Baekhyun dengan manja. Taeyeon yang mendengarnya hanya memasang wajah datar meski sudah berangan untuk melempar Baekhyun ke angkasa.

"Mau nonton apa lagi?" Baekhyun merebahkan diri di paha Taeyeon, ia menyadari bahwa gadisnya ini tetap cantik meski dilihat dari berbagai angle.

"Aku tidak suka film," jawab Taeyeon.

Mata Baekhyun mendadak sayu, "Begitu ya, lalu apa yang kau suka?"

"Menjauh darimu,"

Baekhyun tertawa kencang, Taeyeon menatap Baekhyun datar saat melihat respon lelaki itu yang tidak terduga.

Keadaan hening seketika, suara jam di atas nakas terdengar samar-samar. Taeyeon melirik Baekhyun yang kini tengah memejamkan mata dengan deru napas yang teratur.

"Aku tidak akan meninggalkanmu,"

"Hah?"

Baekhyun membuka matanya, posisinya kini menghadap ke arah perut Taeyeon. "Karena aku tahu rasanya ditinggalkan berkali-kali,"

"Aku suka sendirian,"

"Kau ada denganku sekarang, Taeyeon," Baekhyun mendorong dahi Taeyeon ke belakang dengan telunjuknya. "Kau berucap tanpa dipikirkan terlebih dahulu, padahal hatimu tidak begitu,"

Taeyeon menepis tangan Baekhyun dengan kasar, "Sok tahu! Hatiku sudah lama mati,"

Baekhyun tersenyum tipis, "Itu tugasku sekarang, memperbaikimu. Menghidupkan hatimu yang sudah lama mati."

Taeyeon terdiam menatap pergerakan Baekhyun yang beralih duduk disampingnya.

"Sejak kecil aku selalu ditinggal sendirian. Kedua orang tuaku sibuk sampai kukira aku adalah anak yatim piatu karena bertemu dengan mereka bisa kuhitung dengan jari. Aku diurus oleh perawatku sampai umur sepuluh tahun sebelum akhirnya aku ditinggal karena beliau meninggal dunia,"

Lelaki itu mengambil napas panjang, Taeyeon masih terdiam menunggu Baekhyun melanjutkan.

"Orang tuaku pulang setelah tahu kabar itu, tapi mereka hanya singgah sebelum akhirnya pergi meninggalkanku lagi. Aku frustrasi karena tak memiliki siapapun, teman pun tak ada. Padahal aku hanya ingin berbagi dengan seseorang mengenai hari-hariku atau cerita lucuku saat memberi pupuk pada pagar besi," Baekhyun terkekeh kecil meski tatapannya kosong.

Taeyeon tahu bahwa lelaki itu sedih, tapi ia tak tahu harus melakukan apa. Jadi gadis itu hanya diam mendengarkan.

"Oh iya, waktu pulang sekolah aku bertemu Mongryeong. Saat itu ia sekarat, jadi aku memutuskan merawatnya. Aku bersyukur berkatnya aku tidak kesepian lagi karena Mongryeong mendengarkanku bercerita, menggonggong saat rumah sepi, dan membangunkanku dengan jilatannya,"

Alexithymia [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang