7

183 28 1
                                    

Jangan lupa tap ⭐ pojok kiri guys
Sorry banyak typo

Author POV

Hari ini Vi pagi pagi sudah berangkat ke rumah orang tuanya. Ia bermaksud untuk mengunjungi orang tuanya karena semenjak menikah ia tidak pernah datang lagi kerumah itu

Saat sampai rumah ia disambut oleh Neli. Ia sangat merindukan ibunya ini.

"Ibu apa kabar?"

"Ibu baik nak. Kenapa kamu tidak pernah kesini?"tanya Neli sembari mempersilakan anaknya untuk duduk

"Maaf ya buk kalo Vi ga pernah kesini"

"Iy nak, Ibu mengerti. Sekarang kamu sudah memiliki tanggung jawab yang harus kamu penuhi"

Vi hanya membalas dengan anggukan karena apa yang dikatakan oleh ibunya adalah suatu hal yang benar

"Bapak mana, buk?"tanya Vi sambil celingukan mencari Bapaknya

"Bapak pagi pagi udah dipanggil sama Pak Ruslan buat garap sawahnya"
"Dirga mana, nak"tanya Neli karena ia tak melihat menantunya itu

"Mas Dirga dirumah buk, nanti dia nyusul kesini"jelas Vi

"Dirga gimana sama kamu? Dia nggak jahat kan?"Neli sangat menghawatirkan putrinya, karena yang ia tahu Dirga adalah orang yang dingin dan cuek

"Mas Dirga baik kok buk"Vi berkata jujur karena memang Dirga sudah lebih hangat padanya sekarang

******

Sore menjelang malam Andi pulang kerumahnya dan mendapati putrinya yang sedang tertidur pulas diatas karpet

"Kapan Vi datang kesini buk?"

"Tadi pagi"

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka dan muncullah Dirga yang baru saja selesai mandi

"Bapak kapan pulang?"sambil menyalimi punggung tangan Andi

"Baru ja nak. Nak Dirga kesini bareng Vi"

"Ga kok, pak. Saya baru datang"

"Oohh saya kira bareng Vi kesini"

"Oh ya, Vi mana buk?"tanya Dirga karena tidak melihat Vi bersama ibunya

"Vi sedang nonton tv--

"Vi sudah tidur"potong Andi karena Neli tak tahu bahwa anaknya sudah tertidur pulas

Dirga hanya ber'oh ria. Ia melihat jam tangannya yang sudah menujukkan pukul 7 malam

"Saya mau langsung bawa Vi pulang ja buk. Udah malem"

"Kamu ga mau makan dulu nak"

"Nanti saja buk di rumah"

Dirga menggendong Vi memasuki mobilnya dan melajukan mobil setelah pamit pada mertuanya

Jam sudah menujukkan pukul hampir 9 malam karena kemancetan lalu lintas

Dirga tak tega membangunkan istrinya yang sedang tertidur pulas, ia pun menggendongnya dan membawanya menuju kamar untuk dibaringkan di ranjang

Ia pun langsung bergegas keluar kamar dan bersiap untuk bertemu dengan seseorang

Vi pov

Aku melihat Mas Dirga keluar kamar dengan terburu-buru. Setelah aku mendengar deru mesin mobilnya menjauh aku bergegas keluar kamar dan mengikutinya

Sampai di sebuah kafe aku melihat Mas Dirga sedang bersama dengan seorang perempuan

Aku gak tahu itu siapa, aku masih berusaha untuk positive thinking  karena tidak terjadi apapun. Sampai sang perempuan itu mencium pipi mas dirga

Fix ini sudah keterlaluan, dan aku juga melihat Mas Dirga tak berkutik dari tempat duduknya

Air mataku jatuh begitu saja saat perempuan tersebut mencium bibir Dirga.
Aku keluar kafe tersebut dan gak tahu mau kemana. Aku lari sejauh mungkin

Lama aku berlari dan gak tahu dimana sampai sebuah sepeda motor mendekatiku. Aku berusaha untuk berlari dengan sisa tenaga yang ku miliki.. Sampai-- brukk

Rasanya aku udah ga sanggup untuk menopang tubuh ku sendiri, akhirnya aku luruh di aspal yang dingin dan udah pasrah sama takdir sampai gelap menyelimuti penglihatan. Semuanya gelap

****

Dirga pov

Hari ini adalah dimana gue akan bertemu dengan seseorang yang sangat gua rindukan. Sudah hampir 5 tahun gue ga bertemu dengannya.

Disini disebuah kafe biasa tempat kami menghabiskan hari

Kami bercanda bersama sampai sebuah kecupan menghentikan tawa kami. Lina--ya dia adalah teman semasa kecil. Ia harus pindah keluar negeri untuk melanjutkan pendidikan nya disana.

Kami melanjutkan tawa yang terasa sedikit canggung, sampai Lina mencium bibir gue dan gue mematung. Dia hanya menempelkannya sampai sebuah pintu berdenyit menghentikan aksi kami. Karena kami juga duduk tak jauh dari pintu masuk

Gue melihat kebelakang dan terlihatlah punggung seorang perempuan yang gue kenali

Vi--ya dia adalah Vi. Gue melihat dia menjauh dan sepertinya melihat semua kejadian nya. Gue berusaha mengejar dan meninggal kan Lina sendiri yang seperti nya dilanda kebingungan. Karena dia tidak tahu gue sudah menikah

Lama gue mengitari jalanan sampai larut malam. Gue sudah kalang kabut mencari Vi. Gue mencoba menelpon anak buah gue dan memerintahkan mereka mencari Vi

Jam sudah menujukkan pukul hampir 2 pagi dan belum ada kabar sama sekali. sampai ponsel gue berdering

"Tuan, nona ada disebuah rumah kosong di daerah --"

"Share lock sekarang juga"

Tuut ttuutt panggilan gue matikan sepihak. Dan segera melajukan mobil menuju tujuan yang sudah dikirimkan

*tanda (--)  artinya sebuah daerah ya guys

Aku up guys
See you next chapter 😉

Revisi : 27 Maret 2020

Stay with me (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang