negen

4.7K 494 26
                                    

Btw ini chap terakhir sebelum aku hiat
Iya ges aku mau hiat.. udah mau UN huhu
Klo sempet kuusahain update!
-------------------------------------------------△△△

Sorry for typo(s)

"A-ah, sebenarnya kami baru saling mengenal kemarin lusa" entah kenapa nada suara Jeno justru terlihat gugup.

Apa karena yang didepannya ini adalah Paman yang menjadi wali jaemin saat ini? OH GILA!!

"Kau.. menyukai Jaemin kan?" Sahutan Johhny membuat mata Jeno membulat sempurna dan Doyoung yang mendelik kearah nya.

Tipikal Johnny, langsung ke inti.

"A-ah i-itu" sial Jeno bungkam!
Senyum kecil tersungging di bibir Johnny

"Tak apa, kau boleh menyukai nya nak, kau hanya perlu menjaganya, kulihat dia juga nyaman berada di dekatmu, jadi selagi Jaemin menginginkannya aku tak bisa melarang, tapi jika kau membuat Jaemin ku menangis sekali saja, kau akan habis" kekeh Johnny

Walau dengan kekehan, Jeno tahu kalimat terakhir Johnny tidak main-main.

"B-baik!"
.

.

.

Johnny mendudukkan dirinya disamping Jaemin yang tengah terlelap, di pipi anak itu masih tertinggal jejak air mata.

Baru saja ia dan Doyoung selesai membicarakan hal penting. Ya, perihal kepindahan mereka ke Korea dan keputusan mereka menetap di desa ini, di rumah ini.

Untuk menjaga Jaemin mereka yang rapuh.

"Maafkan aku Yut, aku tidak bisa menjaganya.. seharusnya kau tidak meninggalkannya bersamaku, aku takut aku tidak bisa membahagiakannya. Tapi Tenanglah Yut, aku akan berusaha. Mulai sekarang aku dan Doyoung memutuskan tinggal disini. Menjaga malaikat kecilmu"

Johnny tersenyum kecil melihat kerutan kecil di dahi Jaemin, pertanda sebentar lagi anak itu akan bangun dari tidurnya.

"Eungh" benar saja, sedetik kemudian mata lentik itu terbuka, menampilkan netra coklat yang tampak redup sinarnya.

"Sudah saatnya makan malam Sleeping Beauty" goda Johnny, menarik pelan selimut sang keponakan dan menyodorkan segelas air yang langsung diteguk Jaemin.

Lalu berdiri, ingin keluar, diikuti Jaemin yang berdiri di belakangnya.

"Uh, u-uncle" suara lirih Jaemin menghentikan langkah Johnny yang akan keluar dari kamar.

"M-maafkan Jaemin, tadi siang Jaemin membentak Uncle.. Jaemin tidak bermaksud, bisikan itu datang lagi.. Orang yang mengganggu Jaeminnie, hiks" isak Jaemin

Membuat Johnny menarik sang keponakan ke pelukan hangatnya, Jaeminnya yang rapuh.

"Tak apa, maafkan paman juga Jaemin," untuk beberapa saat Johnny dan Jaemin berpelukan dengan Johnny yang menggoyangkan badan mereka ke kanan dan ke kiri, mengayun pelan.

"Ayo, Aunty sudah menyiapkan makanan" Johnny menggendong Jaemin ala koala dan menuruni anak tangga.

"Astaga manjanya keponakan Aunty" kekeh Doyoung, membuat Jaemin menyembunyikan wajah di ceruk leher Johnny.

"Aaaa!! Unclee!! Kenapa ada Uncle Jenn~" rengek Jaemin dengan muka sukses memerah ketika melihat Jeno yang duduk di meja makan dengan menatapnya intens.

"Hai Nana" sapa Jeno, menampilkan eyesmile miliknya.
"Aaaa~ turuunn" rengek Jaemin malu,

"Tidak usah malu begitu, bukannya biasanya kau suka di gendong koala seperti itu?" Goda Johnny

"AAAHH~ UNCLE JOHNNN~"



Tbc
Maaf baru chap awal udah konflik
Aku suka ber konflik2 dahulu, bermesraan kemudian
Ehehehe :D
Jangan lelah nunggu ff ini update ya kawan :(

TbcMaaf baru chap awal udah konflikAku suka ber konflik2 dahulu, bermesraan kemudianEhehehe :DJangan lelah nunggu ff ini update ya kawan :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                          Babaaaiii ♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                          Babaaaiii ♡♡♡

↑YOUTH↓ «Nomin» Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang