part 18

9.5K 306 0
                                    

Helen sangat terkejut karena Zahra melindunginya, Helen yang melihat tangan Zahra berdarah teriak dan membuat para tamu menghapirinya. Irwan dengan cepat menghampirinya, karena Irwan sangat mengkhawatirkan keadaan istrinya. Irwan sampai disana, Irwan terkejut karena Zahra menjadi sandra dari kekasih Helen, mantan istrinya.

"akhirnya kamu datang juga, Irwan" ujar Anton dengan senyum sinis

"lepaskan istri saya" ujar Irwan penuh penekanan. Irwan sangat khawatir karena wajah Zahra yang semakin pucat dan darah yang terus mengalir dari tangannya

"targetmu aku Anton, bukan Zahra" ujar Helen menangis, Helen menyadari selama ini dia salah karena selalu ingin mencelakai Zahra karena hasutan dari Anton

flashback

"kita tenang saja, kita bisa menggunakan Helen untuk membalas dendam kita terhadap Irwan" ujar Anton

"loe gila, gunain cewek loe sebagai seorang penjahat" ujar Damar

"loe nggak perlu khawatir, lagian itu akan lebih menguntungkan kita, daripada kita sendiri yang turun tangan" ujar Anton

"loe gila, loe ingat dia lagi hamil anak loe. Loe tega bikin ibu dari anak loe jadi seorang penjahat" ujar Damar

"gue nggak perduli" ujar Anton. Dan yah Helen mendengar semua apa yang dibicarakan mereka semua. Helen berniat memberitahu semuanya kepada Irwan, tetapi sayang Anton mengetahui keberadaannya dan mengejar Helen untuk tidak membocorkan semuanya kepada Irwan. Helen berhasil kabur dan Anton membuntuti Helen kemana Helen pergi.

flash on

Hisyam mengepalkan kedua tangannya melihat keadaan Zahra yang sangat mengkhawatirkan. Zahra hanya bisa berdoa dan menangis. Zahra berharap semoga buah hatinya bisa bertahan.

"Bunda mohon, bertahan sayang" batin Zahra dan menyentuh perutnya yang terasa nyeri. Pandangan semua orang jatuh pada tangan Zahra yang menyentuh perut buncitnya. Ketika Hisyam hendak melangkah ditahan oleh Dimas

"loe jangan gegabah" bisik Dimas

"loe nggak lihat keadaan Zahra, hah" ujar Hisyam emosi

"kakak" ujar Zahra dengan tegar, sontak membuat Hisyam menoleh

"Zahra tidak apa-apa, kak" ujar Zahra, menyadari Fandy berada dibelakang Anton membuat Hisyam bersiap untuk membekuk Anton, tidak hanya Hisyam, Irwan dan yang lain sudah siap untuk membekuk Anton. Fandy memukul Anton dari belakang dan membuat Anton mendorong tubuh Zahra dan melawan Fandy. Dengan sigap Hisyam memeluk tubuh Zahra supaya tidak jatuh, dan betapa terkejutnya Hisyam merasakan tubuh Zahra yang sudah tidak sadarkan diri. Dengan sigap Hisyam membawa Zahra kerumah sakit dengan di ikuti oleh keluarga besarnya. Tetapi sayang Anton berhasil melarikan diri ketika Fandy terkejut melihat keadaan Zahra. Abi Ali memerintahkan semua bodyguardnya menangkap Anton. Dalam perjalanan Hisyam hanya bisa memeluk tubuh Zahra yang dingin dan berdoa semoga Zahra dan kandungannya selamat.

"cepat!" bentak Hisyam

"baik mas" ujar supir pribadi Hisyam

"dek, bertahan sayang" ujar Hisyam menangis. Tidak membutuhkan waktu lama mobil Hisyam sampai dirumah sakit. Dengan cepat Hisyam membawa Zahra masuk kedalam

"Dr. Alana" teriak Hisyam, dengan cepat menghampiri Hisyam

"Ya Allah, Zahra" ujar Alana khawatir

"tolong Al" ujar Hisyam menangis dan menidurkan Zahra diatas brankar

"kita bawa ke UGD" ujar Alana dengan membawa Zahra masuk ke UGD

"maaf Dr. Hisyam, anda tidak boleh masuk" ujar salah satu suster

Jujur Aku Tak SanggupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang