✨Teman baru✨

371 29 2
                                    

*****

Ia akan memulai hidup barunya di sini.

"Kamar no. 204," ucap Zee sambil melihat nomor yang ada di pintu dan di kunci yang dibawanya.

Saat ia akan memasukkan kunci ke lubangnya, Zee terdiam. Jika aku langsung masuk pasti itu tidak sopan, lebih baik aku ketuk saja pintunya, pikir Zee.

Tok tok tok

Ceklek, bunyi pintu dibuka. Tak lama muncul seorang gadis bergaun merah selutut, ia tersenyum sumringah melihat kedatangan Zee di depan pintu.

"Hei, kau pasti teman sekamarku yang baru," antusias gadis tadi. Belum sempat Zeevanya menjawab, ia telah ditarik masuk ke dalam kamar. Tak lama gadis tadi kembali berteriak kegirangan.

"Aah kau cantik sekali. Perkenalkan namaku Veronica Scarleta dari klan witch," ucapnya sambil memperkenalkan diri.

Witch? Oh iya aku ingat

"Tunggu di sini sebentar, aku akan memanggil Silvia, teman sekamar kita."

"SILVIA ... DIMANA KAU?" teriak gadis yang Zeevanya ketahui bernama Veronica.

"SIL-"

"Pelankan suaramu Ve, aku disini," ucap seorang gadis bergaun hitam selutut dengan rambut sebahu. Dia muncul dari arah kamar mandi.

"Ah kau lama sekali," ucap Veronica. Zeevanya hanya diam menyaksikan itu semua. Tidak buruk, pikirnya

"Hai perkenalkan namaku Silvia Maekyllie dari klan wolf," ucap gadis tadi yang dibalas dengan anggukan pelan Zeevanya

"Siapa namamu?" ucap Silvia. Zeevanya tersadar, saking hebohnya Veronica membuat dirinya lupa untuk memperkenalkan namanya.

"Namaku Zeevanya Crystallia, kalian bisa memanggilku Zeevanya atau Zee. Aku dari klan angel," Zeevanya tersenyum manis. Kedua teman barunya tertegun, betapa cantiknya gadis ini, pikir mereka.

"Aw nama yang indah," ucap Veronica. Ia kagum dengan senyum menawan Zee, dia saja sebagai perempuan terhipnotis apalagi jika itu laki-laki, pasti mereka semua langsung terpikat dengan pesona Zeevanya.

"Terimakasih," balas Zeevanya

"Em Zee, apakah kamu mau ku ajak berkeliling kamar? Akan ku tunjukkan kamar milikmu," ucap Veronica dengan mata berbinar penuh permohonan.

Zeevanya terkekeh, "dengan senang hati Ve,"

"Ayo!" ucap Veronica penuh semangat. Ia menarik tangan kanan Zee untuk mengikuti di langkahnya.

"Hei, kenapa aku ditinggal sendirian. Aku ingin ikut," ucap Silvia sambil berlari mengejar.

"Cepatlah Sil, jangan seperti siput," balas Veronica.

Ah sepertinya mereka berdua sama seperti Reva dan Ethan, sangat suka bertengkar. Ah aku jadi rindu mereka, pikir Zeevanya

Sekarang mereka bertiga berhenti di depan pintu kamar berwarna silver,
"Nah ini kamarmu Zee, kamarku ada di tengah sedangkan kamar Silvia ada di sebelah kiri," jelas Veronica

"Baiklah, sekali lagi terimakasih," ucap Zeevanya

"Sama-sama, jika perlu bantuan panggil saja kita berdua," ucap Silvia.

"Em Zee, tentang Academy, besok kita ada kelas pagi. Jadi persiapkan dirimu, seragam milikmu sudah ada di dalam lemari," jelas Veronica. Zeevanya bersyukur mendapatkan teman sekamar yang baik dan ramah.

Zeevanya tersenyum, "sekarang istirahatlah Zee, pasti kau kelelahan," perintah Silvia. Zeevanya balas mengangguk dan mulai memasuki kamarnya.

Kamar dengan desaign kerajaan memukau pandangan Zeevanya, kamar dengan lantai marmer yang indah, 1 kamar mandi, 1 lemari silver dan 1 kasur besar menyambut kedatangannya. Ada jendela kaca besar yang menampakkan pemandangan di sekitar Academy, juga nampak hutan rimba hijau di belakang bangunan Academy. Entah mengapa Zeevanya merasa akrab saat menatap hutan tersebut.

Mengabaikan perasaan anehnya tadi, Zeevanya mulai menelusuri kamar barunya. Ia membuka lemari pakaian, ternyata disana sudah terdapat 3 baju seragam Academy dan 3 gaun pesta.

"Ah aku lelah sekali. Lebih baik aku mandi dan beristirahat," ucap Zeevanya pada dirinya sendiri.

Setelah melakukan ritual mandinya, Zeevanya pun duduk di atas kasur kamarnya. Sekarang Zeevanya memakai gaun berwarna gray selutut dipadukan dengan rambut hitam legam sepinggang yang dibiarkan terurai. Ia nampak lebih segar.

Zeevanya mulai merebahkan dirinya di atas kasur, ia tidur telentang dengan mata menatap langit-langit kamar barunya. Tak lama, kantuk menyerang. Kegelapan menjemput kesadarannya, Zeevanya pun tertidur dengan nyenyak di atas kasurnya.

*****

Diamond AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang