00:00 Who am I ?

44 15 0
                                    

                        
                                  10 November 2003

Sebuah alarm di bukunya berbunyi, menandakan Ia harus mengerjakan tugas di alam lain. Ia bergegas terbang menuju portal dimensi waktu.

Dilihatnya seorang perempuan paruh baya berlari tanpa mempedulikan lalu lalang sekitar. Hembusan angin malam tak mampu menghentikan langkahnya. Perempuan tersebut berhenti di sebuah toko obat. Setelah apa yang dicarinya didapat, perempuan itu bergegas keluar. Dibawanya bungkusan itu dengan raut was was.

Tidak seperti tadi, perempuan paruh baya tersebut berjalan seperti kucing namun dengan raut was was.

Setibanya dirumah, perempuan tersebut menaruh bungkusan yang tadi dibelinya diatas nakas.

"Mama..? bawa apa?"

Lelaki kecil terbangun dari tidurnya dengan wajah sayup.

"Sayang, mama buat minuman dulu ya"

Perempuan yang dipanggil mama tersebut beranjak dari tempatnya menuju nakas untuk membuat minum.

Maafkan mama sayang.

Perempuan tersebut menyodorkan satu gelas minuman kepada putranya. "Kita minum bareng ya"

Lelaki kecil itu hanya mengangguk dan tersenyum tanpa bertanya. Setengah dari isi gelas sudah mereka minum secara bersama.

Hening. Hanya terdengar tegukan dan suara hewan malam.

Beberapa saat setelah meminum, perempuan paruh baya tersebut jatuh tergeletak dengan tubuh kejang. Si anak terkejut dan bingung harus bagaimana. Ia hanya bisa menangis memandangi mamanya yang kejang diatas lantai.

"Ka..mu se.. harus.. nya juga ke.. jang seper.. tiku! Ki.. ta har..us mati bersama.."

Diucapnya lirik dan terbata-bata disela kejangnya.

Lelaki kecil itu semakin takut dengan ucapan mamanya. Ia memundurkan diri dengan tubuh bergetar hebat. Ia menangis tersedu-sedu sambil memeluk kakinya.

"Kamu tidak usah takut. Ada aku disini"

Dilihatnya seseorang mendekat didalam kegelapan sembari berbicara. Seorang gadis yang cantik dengan senyum seindah kuncup bunga.

"Kakak siapa?"

"Mari aku antar bertemu dengan keluargamu."

Tanpa menjawab pertanyakan lelaki kecil itu, Ia menggandeng tangan mungilnya yang masih menyisakan tangis.


Sekarang belum waktunya kamu mati.


                             ♡♡♡

(Vote + comment)


Who am I?

Alfina_chim


Ig. Alfina_nchim
Ig. Duniafina


  
Sayangi nyawamu!

About TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang