Mendung yang perlahan hadir mengikis harapan yang selama ini dengan susah payah di bangun
Gemuruh seakan turut menghadirkan petir yang berlomba lomba meluluh lantahkan
Dunia yang semula terang berubah menjadi gelap seakan tamaram yang setia menemani
Kabut yang kian menebal perlahan menghapus jejak dan harummu
Sepi sunyi yang setia memeluk seperti orang kebingungan dan hilang arah
Getaran yang dulu ada seakan melemah dan perlahan menghilang menyisahkan hampa
Tak ada secuil harapan dan cahaya yang bisa menopang kehampaan ini
Masih teringat candamu tawamu yang sempat hadir dalam benakku
Kau hadir dengan sejuta harapan dan kau pergi menyisahkan luka yang semakin hari kian mengangah