Brother Pt. 2

3.4K 223 14
                                    

' Kami sudah melakukan yang terbaik , tapi kondisi pasien terus menurun'

Harusnya tak seperti ini, harusnya adiknya tak perlu menderita sakit yang begitu berat, harusnya Namjoon lebih dewasa dalam memilih pilihan, harusnya ia tak meninggalkan sang adik demi egonya sendiri.

Harusnya, semuanya bisa baik - baik saja.

Yah..

Harusnya, ia tengah tertawa bersama dengan adiknya. Bukan malah melihat adiknya terbaring di ranjang persakitan itu.


--



Hari ini, tepat dua minggu sang adik dirawat , dan selama itu pula, Adiknya belum membuka mata.

Namjoon pun dengan setia berada disamping adiknya, menunggu adiknya memanggil namanya lagi.

" Hey, Taehyungie! Apa disana sangat menyenangkan, sampai kamu gak mau buka mata dan ketemu Kakak?"

" Apa disana, sangat indah sampai kamu lupa untuk kembali kepada Kakak dan ibu?"

" Apa kamu akan menyerah begitu cepat?"

Tangan hangatnya terus menggenggam tangan sang Adik yg terbebas dari infus. Mengelusnya perlahan, memberikan kata - kata yang akan menuntun adiknya kembali dari alam bawah sadar.

" Kakak minta maaf, kakak salah, tidak seharusnya kakak menyalahkanmu. Maaf __ maafkan aku Dek"

Namjon menangis begitu lirih, menyadari betapa kekanak - kanakan nya dia waktu itu. Berteriak pada sang adik, berkata bahwa adiknya penyebab sang Ayah pergi.
Tanpa tau, bahwa Adiknya juga terluka, lebih dari pada dirinya.

Kemarin ibunya menangis di hadapan Namjon, mengatakan ia tak mau kehilangan lagi.
Dan detik itu juga Namjoon merasa telah  menjadi orang paling egois didunia, karena lebih mementingkan sakit hatinya, dari pada keadaan ibu dan Adiknya.

" Maaf... Hikss. Maafkan aku"

____
Sementara diluar ruangan, tepat di celah jendela kaca , Ibunya menangis melihat anak sulungnya begitu rapuh seperti saat ini.

" Tuhan, tolong bahagiakan keluarga kecilku yang tersisa"










_____






3 hari berikutnya..


" Namjoon, adikmu sudah sadar".....



Namjoon berlari bak orang kesetanan. Suara hentakan kakinya mengiringi perjalanannya menyusuri koridor sepi rumah sakit.

" TAEHYUNG...!!!"
Pintu itu ia buka dengan satu gebrakan. Membuat sang ibu dan seseorang yang sudah sadar sedari tadi menoleh padanya.
Mata anak itu beradu pada manik kelam yang tersirat akan rasa rindu yang berat milik Namjoon.
Hingga detik kemudian. Hangat suara itu menyapa Namjoon dengan senyuman.

" Hai kakak"

.......





' ku akui Taehyung anak yang kuat, ia masih mau berjuang.. Tapi bukan berarti ada kemajuan, justru ada hal yang harus selalu kita waspadai, kapan saja Taehyung bisa tumbang dan akan susah untuk kembali pada kita"


Sedari tadi Namjoon masih nampak canggung, ia hanya melihat sang adik tengah memakan buah yang sisuapkan oleh sang ibu.

" Sudah bu, aku kenyang~"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAD STORY [ KIM TAEHYUNG] book2. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang