9-waktu penuh untuk para lajang

1.5K 158 10
                                    

"Selamat Alen!!!" teriak Ana begitu aku selesai sidang.

Ana memang menungguku selesai sidang bersama Tami dan Monik. Mereka teman dekatku di kampus. Tapi aku lebih sering bareng-bareng Ana karena kita 6 tahun satu asrama sampai sekarang.

Aku hanya tersenyum menyambut mereka sambil menghela nafas panjang.

"Makasiiih!! Hua!! Deg-degan banget aku di dalem woy!" rengekku membuat Ana tertawa dan Tami langsung memelukku. "Lega rasanya."

"Gapapa, yang penting beres."

"Iya alhamdulillah... Huhu mau nangis," kataku membuat Monik terkekeh.

"Masih ada pernikahan hey, rasa deg-deganmu bukan ini aja beb." sahut Tami membuatku mengerjap.

"Oh iya, sidang bikin aku lupa kalo dua pekan lagi nikah." kataku membuat yang lain bersorak.

"Yang mau nikah malah lupaaa." ledek mereka.

Aku hanya haha hehe saja.

Teman-temanku sidang nanti, mereka ikut gelombang berikutnya. Jadi kemungkinan jadwal wisudaku masih sangat lama.

Rencananya hari ini mereka mau menginap di rumahku. Hitung-hitung perayaan karena aku masih gadis katanya. Takut nanti susah main karena sudah punya suami.

"Len, kak Wonu ke sini loh." sahut Ana membuatku menatapnya.

"Oh ya? Liat di mana?"

"Di depan sekre, sama alumni yang lain, ada Kak Uyong juga. Sama siapa sih Nik?" sahut Ana lupa.

"Kak Uyong, Kak Wonu, Kak Malik, terus siapa lagi ya? Gengan dia aja anak beken." sahut Monik. "Mana ada mantan kecenganku lagi."

Ana sama Tami langsung melirik Monik dengan tatapan jahil.

"Ciee gagal move on."

"Emang gebetannya siapa?" tanyaku bodoh.

"Masa gak tau Len, kita bareng2 udah hampir 4 tahun kuliah masa gak tahu?" sahut Tami membuatku menggeleng.

"Iya kan kalian ngobrolin cowok aku mana ngerti." kataku.

"Ih iya kan Alen anak sholeh yaa..." Ledek Ana.

"Aamiin jadi anak sholeh." kataku. "Siapa emangnya gebetan Monik dulu?"

"Itu Kak Uyong." jawab Tami.

Aku melotot. "Ih aku baru tahu!" kataku membuat mereka mendengus.

"Dasar Aleeen! Eh! Eh! Gengan Kak Wonu dateng tuh!" sahut Ana heboh membuatku menoleh.

Kak Wonu dateng sama temen-temennya.

Kok deg-degan ya?? Hehehe.

"Alen! Selamat ya! Bentar lagi wisuda!" kata Kak Uyong heboh membuatku mengangguk dan tersenyum.

"Makasih Kak,"

"Lu salah kali, dia nikah dulu abis itu wisuda." sahut Kak Malik membuat Kak Uyong menepuk jidat nya. "Eh iya, bentar lagi ya Nu?" kak Uyong malah menatap kak Wonu.

Kak Wonu hanya tersenyum tipis menghiraukan kehebohan teman-temannya lalu menatapku. "Gimana? Lancar?"

"Alhamdulilah."

"Aku gak bawa hadiah, gapapa?"

Aku tertawa kecil, "Iya gapapa lah, nggak wajib ini."

"Harusnya jangan jawab gitu dek," sahut Kak Uyong. "Harusnya jawab biarin, kakak dateng aja udah lebih dari hadiah. AHAYDE!"

Diam-Diam Menikah ㅡJeon Wonwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang