Jangan lupa bintang sama komennya ehe 😴
Levi's POV
"Woi bro, kantin skuy!" ucap Devian dengan tidak santuy-nya
Gw pun hanya memutar bola mata malas dengan muka datar andalan gw.
"Yaelah, lu daritadi gak ada ekspresi lain apa?"
"Oke, kantin." Gw menjawab dengan acuh tak acuh.
"Nahh, gitu dong. Sekalian gw mau kenalin lu sama temen-temen yang lain."
Gw hanya mengangguk malas,
•••
"Leaaaaaa yuhuuuuuuu!"
Seorang gadis berlari menghampiri temannya yang sedang duduk sambil memakan baksonya. Semua mata tertuju padanya termasuk Gw sama temennya Devian.
"Lu tuh bisa gak sih, sehari aja jangan malu-maluin. Plis deh!" ucap seorang gadis yang sedang memakan baksonya.
"Tau lu, malu-maluin aja!"
"Sumpah bukan temen aku!"
Gadis yang heboh tadi kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin.
"Hehe, monmaap semuanya,"
"Dah, duduk aja. Daripada makin malu-maluin."
Sedangkan di meja gw, temen-temen Devian yang belom gw kenal lanjut nge-ghibah sambil makan.
"Woi Dev, nih anak siapa?" tanya salah satu temannya Devian sambil menunjuk kearah gw bingung.
Devian berhenti memakan dan menepuk pelan jidatnya, "Eh iya lupa. Kenalin nih, namanya Levi Darma Alexandre. Bule pertama sekaligus teman sebangku gw."
"Oh, kenalin nama gw Adeleo Dirgantara. Yang disebelah gw nih my twins, Adelio Dirgantara. Gw kelas XII Bahasa 3, kalo Lio kelas XII IPA 2." Ujar cowok yang berambut hitam sambil menunjuk cowok yang gw ketahui kembarannya.
"Kenalin juga, gw Reza Jonathan. Orang yang paling cakep disini, kelas XII IPS 1. Disebelah gw itu Ivan Douglas. Sekelas sama Lio, anak OSIS dan yang paling kalem disini." Kata Reza yang berada di sebelah gw
"Bacot lo narsis." Kata Ivan kasar.
"Sebenarnya ada satu lagi, namanya Frans Victor. Temen sekelas kita tapi dianya izin." Ucap Devian yang masih menyantap baksonya.
"Salken, Levi Darma Alexandre."
"Eh van, dia keknya kembaran lu yang nyasar," Kata Reza ke Ivan sambil meminum es tehnya.
"Terserah lo."
Gw hanya diam sambil menyimak obrolan mereka. Mata gw beralih menatap kearah cewek berambut hitam panjang diurai.
Ada rasa famillier saat gw menatap tuh cewek, dia mirip sama si Alba. Ada rasa rindu di hati gw yang selama ini selalu menghantui gw saat pindah ke Amerika.
Jangan lupain Alba..
Vivin janji gak bakal lupain Alba kesayangan Vivin.
Kenangan itu selalu berputar di pikiran gw bagaikan kaset rusak. Tak mau ambil pusing, gw menyantap bakso yang ada dihadapan sampai habis.
•••
"Eh, Lea, Lu tau kan berita hot se-SMA Nusba hari ini?"
"Berita apaan?" kata cewek yang berambut panjang yang sedang menghabiskan minumannya,
"Ih, kok lu gatau sih? Jadi, disini ada anak baru, bule pula. Dia tuh kelas XII IPS 2, katanya pindahan dari Amerika." Ucap salah satu temannya
"Orangnya sekarang ada disebelah meja kita, tepatnya disebelah lu!" kata cewek yang tadi buat heboh sambil ngegas dan nunjuk kearah meja kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Past's Lover [HIATUS]
Teen Fiction"Promise me, jangan lupain aku. No matter what happens." "I don't wanna left you here..." "I'll always be in your heart. Don't worry." _ Apakah mungkin untuk di usia mereka, bisa merasakan apa itu cinta? Memang terdengar aneh, tapi itulah yang ter...