00.05

161 17 5
                                    

Si bunga mawar yang tumbuh cantik meski penuh duri.

Itulah Kim Jisoo.

.

Sejak kecil Jisoo terbiasa sendiri, hanya berteman dengan boneka lusuh pemberian Kim Taehyung.

Di saat Kim Taehyung dipuji dan dibanjiri hadiah, Jisoo hanya memandangnya dalam diam.
Sedih itu pasti.

Tapi Iri?
Tidak, Jisoo tidak iri.

Semua hanya memandang Kim Taehyung, dia menarik, ceria, menggemaskan, tampan sekaligus lucu, sedang Jisoo tidak punya siapapun yang bisa memujinya.
Gadis itu seperti tersisih.

Seandainya saja ia menghilang.
Mungkin itu lebih baik.

Hingga menjadi kebiasaan Jisoo akan menangis di kamar nya yang gelap, ia tidak mengerti mengapa ia tidak dianggap.
Bahkan Taehyung yang merupakan kakaknya pun tidak menyukainya.

Hingga ia berharap berada di dunia yang lain saja.

Sejak kesepian itu mengerogoti jiwanya, membuat ia terseret ke dunia lain.
Dalam tidurnya.

"Kim Jisoo." panggil seseorang, Jisoo berbalik dan menemukan kakaknya melambai ke arahnya dengan tersenyum.
"Ayo main denganku." kata Taehyung.

Yang ternyata bukan Taehyung yang sama.
Di dalam dunia mimpi, Jisoo bertemu dengan kakaknya yang lain.

Awalnya ia tidak tahu dengan baik, namun lama kelamaan ia paham Taehyung dan V itu berbeda.

V nama Taehyung yang lain.

.

A World

Taehyung pulang kerumahnya, ia mendatangi kamar Jisoo yang lama, serba Merah.
Jisoo si penyuka Mawar.

Taehyung menatap figora besar potret dirinya yang Wisuda.
Kebanyakan yang dipajang Jisoo justru foto Taehyung.

"Karena aku bangga punya kakak sepertimu." jawab Jisoo setiap Tae bertanya mengapa adiknya malah suka memajang fotonya.

Taehyung duduk di ranjang Jisoo, mengambil Buku Harian Jisoo.
Berisi bagaimana kisah Jisoo dan V, Jisoo menceritakan bagaimana V selalu baik dan mengutamakan dia namun V selalu berkata Taehyung itu kakak yang baik.

Taehyung tersenyum menyadari dulu ia terlalu jahat, menyisihkan Jisoo karena tidak ada yang menyukai Jisoo.
Namun, Jisoo tidak pernah membenci Taehyung.

"Kakak?" Jisoo terkejut mendapati kakaknya datang ke kamarnya.
Niatnya ia kesini mau mengambil buku hariannya untuk ia berikan pada Yoongi yang kepo.

"Hay, ini milikmu." kata Taehyung sambil memberikan buku Jisoo.
"Kamu sedang sedih? raut wajahmu terlihat muram." kata Jisoo khawatir.

Taehyung tertegun.
Gadis ini, kembarannya yang selalu ia abaikan tumbuh dengan sangat baik tanpa membencinya.

"Aku hanya lelah." kata Taehyung.
"Apa Seokjin menyakitimu? biar aku hajar dia kalau berani bikin kamu sedih." kata Jisoo kesal. Ia tidak suka melihat raut sedih di wajah Taehyung.
"Bukan kok, hubungan kami baik." kata Taehyung berpura-pura.

"Aku benci kalau kamu membelanya, awas saja kalau dia buat kamu terluka." kata Jisoo kesal.
Taehyung memeluk Jisoo.
"Aku selalu baik kalau kamu sekhawatir ini padaku." kata Taehyung.
Jisoo hanya menepuk punggung Taehyung.

Kepribadian mereka kontras.
Yang tumbuh penuh luka justru dewasa dengan baik, memiliki Yoongi yang begitu bucin.
Beruntung kan Kim Jisoo.

Berbanding dengan Taehyung yang tumbuh penuh bahagia justru kini memiliki suami yang masih terikat penyesalan.

Paralel World (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang