Prolog

88 14 1
                                    

Seseorang sedang asyik bergelut di dalam selimut tebalnya, apalagi cuaca pagi yang dingin karna hujan semalam semakin mendukung tidur nyenyaknya. Siapa lagi kalau bukan Queena Arsyla Putri Wiratama. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 06.11 yang artinya ia harus bangun untuk melakukan kegiatan mosnya.

"Queena bangun dek!!" Ucap Daniel, sambil terus mengetok pintu kamar queena

Yap, Daniel Arsya Putra Wiratama. Dia adalah kakak dari Queena. Jarak umur mereka hanya terpaut beberapa tahun saja. Daniel sekarang baru semester kedua, ia kuliah di Prancis mengambil jurusan bisnis.

Skip

"Woy anjir bangun napa!!" Teriak daniel semakin keras.

"Enggh iya udah bangun kok ini" balas Queena dengan serak suara khas orang bangun

Lalu Queena meraba jam yang berada di atas nakas samping kasurnya, dan

"What the, ABANG!!!! Kok ga bangunin Queena dari tadi sih!" Teriak queena histeris karna meliat jam sudah menunjukkan pukul 06.31 . Queena lalu berlari menuju kamar mandi.

Daniel yang mendengar teriakan adiknya pun hanya bisa tertawa seraya menggerutu,

"Syukurin, suruh siapa tidurnya kayak kebo"

Tak butuh waktu lama, Queena sudah siap dengan penampilan Nerdnya. Hanya dengan seragam yang kebesaran dan kacamata lalu rambut diikat menjadi dua.

"Selesai." Gumam Queena dengan senyum yang merekah.

Queena menuruni tangga dengan tergesa gesa sambil berteriak,

"Good morning semuanya!!" Pekik Queena membuat Daniel dan kedua orang tuanya menutup telinga.

"Kebiasaan banget deh, ayo buruan sarapan nanti kamu telat sayang" ucap Nela -bunda Queena dan Daniel-

"Gak deh bun, Queena udah telat banget ini. Nanti aja disekolah ya Bun"

"Lo yakin dengan penampilan baru lo itu dek?" Tanya Daniel dengan hati hati.

"Yakin banget bang, udah tenang aja!" Ucap Queena meyakini sang kakak.

"Mau ayah antar nak?" Ucap Tirta -ayah Queena dan Daniel-

"Emm gausah deh yah, aku berangkat sendiri aja." Ucapnya sambil menyalami tangan ayah, bunda, daniel bergantian

"Yaudh Queena berangkat ya Yah, Bun, Bang! Assalamualaikum" teriaknya sambil menuju pintu utama.

Lalu Queena menuju garasi mengambil sepedanya, setelah itu ia melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.52 yang artinya 13 menit lagi gerbang sekolahnya akan di tutup. Memang peraturan di SMA Antonio jam masuknya pukul 07.15 .

Dengan terburu buru Queena mengayuh sepedanya menuju sekolah yang memang jaraknya tidak terlalu jauh dengan rumahnya. Ia terus mengayuh sepedanya dengan sekuat tenaga hingga akhirnya ia sampai di depan gerbang sekolah barunya. Ia melihat jam menunjukkan pukul 07.12 . Lalu ia melajukan sepedanya menuju parkiran dan langsung memarkirkan sepedanya.

Lalu ia berlari menuju lapangan tempat murid murid baru berbaris, karna semenit lagi acara Mos akan dimulai. Queena baris di paling belakang, ia banyak di lirik oleh siswa siswi yang berbaris di dekatnya. Namun ia tak menggubrisnya. Akhirnya jam menunjukkan pukul 07.15, acara mos pun dimulai. Diawali dengan sambutan hangat dari kepala sekolah dan ketua yayasan, dan dilanjutkan oleh para osis SMA Antonio.

"Kepada Ketua Osis dipersilahkan maju" ucap salah satu wanita yang diketahui adalah anggota osis.

Ketua osis pun maju, membuat para siswi riuh seketika. Queena yang mempunyai badan yang mungil dan baris dibarisan paling belakang membuat ia tidak bisa melihat apa yang terjadi. melihat keadaan mulai ricuh pun, Queena menjadi bingung dan bertanya kepada salah satu siswi didekatnya,

"Emm itu ada apa ya, kenapa semuanya pada heboh gitu?" Tanyanya hati hati,

"Oh itu ketos kita ganteng banget anjir" balas wanita disebelahnya dengan semangat 45!

"Ah mana sih, bodo amatlah!" Gumam Queena yang tak didengar oleh siapa pun.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, waktu istirahat pun telah tiba, semua peserta mos langsung bersorak ria. Ada yang menuju kantin, dan ada pula yang duduk di pinggir lapangan sambil berkenalan satu sama lain. Namun pilihan Queena jatuh pada kantin, karna sedari tadi cacing cacing diperutnya sudah berdemo minta diberi asupan. Lalu dengan langkah cepat Queena berjalan menuju kantin yang berada tak jauh dari lapangan. Sesampainya dikantin, Queena langsung pergi ke stand nasi goreng.

"Bu, nasi gorengnya satu ya sama jus jeruknya satu" ucapnya dengan sedikit berteriak karna keadaan kantin yang begitu padat

"Iya neng, ditunggu ya" ucap ibu kantin tersebut.

Lalu Queena berjalan menuju tempat duduk yang tak jauh dari stand nasi goreng tersebut. Queena hanya diam sambil menunggu pesanannya. Hingga suara seseorang mengejutkannya...



Next..

Fake NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang