7. 제 7 장

123 14 20
                                    

. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · . · . · . · .

Sudut pandang Soyoon•°

. · . · . · . · . · . · . · . · . · . · . ·. · . · . · . · . · .

Taman dekat Danau Hilier, taman belakang Asrama Amethyst, dan sekarang taman belakang Asrama Aquamarine. Kami kemari dan terlihat taman itu didominasi warna biru dan putih. Sedikit sakit untuk mata

Rumputnya biru tua, begitupun dedaunan lainnya. Batang pohin berwarna putih. Sedangkan kelopak bunga bunganya berwarna biru terang. Ah, sedikit menyakitkan melihatnya.

Duduk di atas rumput rumput, di bawah pohon, membentuk sebuah lingkaran, dengan curvim curvim kami bermain main tak jauh dari kami. Ini adalah masa yang indah menurut ku.

sekarang kami tengah berdiskusi mengenai misi kami. Tetapi sepertinya mereka melakukan aktifitas masing masing. Seperti aku yang berusaha mencari kekuatan ku yang tiba-tiba muncul lalu menghilang, mengingat-ingat kejadian ketika aku menerbitkan matahari huft.. aku benar-benar tidak ingat dan hanya aku yang tidak memiliki tongkat disini

Aku tidak akan pernah memberitahu kepada mereka tentang aku sebagai keturunan terakhir Charest' itu dan tentang kapan kematian ku tiba, aku tidak ingin membuat mereka resah akan hal ini. Biarkan senyum mereka yang berkembang di wajah mereka, tanpa ada kesedihan.

"Jadi maksudnya masa lalu itu, barang yang mengawali masa lalu kita yang gak bisa kita lupain?" Tanya seorang Jaewoo

"Iya, berarti sama halnya kayak kita harus melupakan masa lalu itu kalau mau membaca bintang." Jawab Heuningkai.

"Kapan kita mulainya?" Tanya ku yang mulai penasaran

"Kalau misi misi lain, hari ini sesuai waktunya aja. Kalau masa lalu itu, kayaknya besok aja deh. Dan usahain selesainya besok. Gue gak yakin kita bisa kejar kejaran waktu sama pelajaran." Taehyun berujar.

"Hmm dan aku tidak suka dengan mu.." aku bergumam

"Dan jika kau ingin selamat diamlah" Taehyun menjawab gumaman ku tadi dan juga mencubit perutku

Aku hanya menepis tangan nya dan melirik sinis dia yang sok tidak ngapa-ngapain tadi

Dia hanya memainkan tangannya di atas rerumputan, Seperti tidak ada kejadian apa-apa dan sungguh aku mulai jengkel kepadanya. Kalian tau sendiri bukan..

"Menurut gue sih nggak-" aku berkata dan taehyun selalu saja memotong perkataan ku_- dasar kulkas_-. "Ya, haruslah. Kita bintang dan penolong. Kita tuh barengan gak boleh sendiri sendiri. Udah lengkap kita, sama kayak yang Alpha bilang."

Iya juga sih kata Taehyun ada benernya humm apakah dia suka sejarah? Ko tau banyak hal ya?

"Oh, iya. Permata ungu tadi yang ada di tongkat lo gimana?" Aku menoleh pada Beomgyu dan dengan lantang aku pun bertanya "Permata apa?"

"Permata ungu punya Putri Alexandria. Itu ada di tongkat-"

"Tongkat Putri Alexandria sendiri," Kak Soobin menjawabnya, entah mengapa kak Soobin Seperti itu, Seperti nya dia menyembunyikan sesuatu hal yang besar. "Permata ungu itu bukan permata ungu punya Putri Apollo itu. Itu kebetulan aja bentuk dan warnanya sama." Lanjut Kak Soobin

"Sini Tongkatnya coba lihat." Yeonjun mengulurkan tangannya kepada Jaewoo. "Gapapa, gak bakal gue rusakin kok." Dan diapun menyerahkan tongkatnya kepada Yeonjun

Yeonjun mengambil tongkat jaewoo dan membaliknya untuk melihat permata itu lebih jelas. "Iya, benar. Mirip permata Alexandria."

"Karena itu memang permata Alexandria. Cuman ada satu permata kayak gitu di dunia. Cuman milik Alexandria." Ujar Taehyun, membuatku terkejut akan hal itu dengan membelalakkan mataku aku sedikit berfikir dan bertanya-tanya tentang Alexandria?

-MAGIC ISLAND- (강 태현)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang