9. 제 9 장

75 9 34
                                    

"K-kau yakin?"

Apa yang sedang kupikirkan?
Aku hanya melihat sebuah goa yang sangat seram menurut ku. Disampingnya ada sebuah pohon Beringin. Yang daunnya sangat lebat dengan akar yang lebat pula.

Kenapa nafas ku selalu begini ketika melihat hal-hal seperti ini

Tangan besar nan lembut milik Taehyun memegang pundak ku dan seketika aku tersadar dari lamunanku "Kau tidak apa?". Gelengan kepala yang cepat ku tunjukkan kepadanya. Memberi isyarat bahwa aku sedang baik-baik saja.

"Yasudah ayo masuk" ujarnya sembari memberikan senyumannya kepadaku. Aku tidak merespon nya lagi dan kembali masuk kedalam lamunan ku.

Kenapa tiba-tiba aku sangat gugup. -batin ku

"Apa gue harus ngelakuin hal yang sama seperti yang kita lakukan di kelas kosong itu..??". Kata-katanya tiba-tiba menyadarkan ku, lalu aku menatapnya tajam dan berbicara sedikit membentak "NOU ITU TIDAK MENYENANGKAN". "Tapi kok gue yakin lu nikmatin" Entah senyuman aneh berkembang di wajahnya dan tangannya kini ia masukkan ke dalam saku miliknya.

Seketika pipiku memerah. membuatku merasa malu, sedangkan dia menatapku dengan memasang senyuman aneh itu. Menatap sinis lalu berjalan dahulu meninggalkan taehyun. Itulah pilihanku untuk menutupi perasaan malu yang tidak sengaja terlihat di wajah ku. Dia pun terkekeh "Eh tunggu-tunggu-!" Ujarnya menyusul diriku. "Nyi nyi nyi".

Taehyun kini berada disamping ku. Lalu kami perlahan membuka akar yang menutupi goa tersebut lalu masuk. decak kagum yang hanya ada di perasaan ku. Yang sebelumnya sangat takut tapi tergantikan dengan perasaan kagum ku. "Ternyata bener, dari buku yang gue baca, tempat Akhal-teke sangat indah dan.. ini bunga berlian." Seperti yang Taehyun katakan, bunga itu terbuat dari berlian dan wanginya lebih harum dari bunga biasa dan seperti nya tidak akan layu selama-lamanya. Taehyun menunjuk salah satu satu dari ribuan bunga berwarna warni. Dan kini ia menunjuk warna yang sama, warna yang sama seperti yang berada di mataku. "Uh sangat cantik, nanti mau ijin ambil satu ah eh dua aja, satunya buat Jaewoo dia kan kuambilkan warna ungu.." aku pun menunjuk bunga berwarna ungu

Tanpa respon. Taehyun hanya mengukir senyuman di wajahnya saja. "Ayo kesana, disitu tempat Akhal-teke nya". Aku hanya mengangguk mendengar pernyataan nya itu. Lalu aku mengikuti Taehyun. Kami berjalan dengan langkah kaki yang sama. Langkah kami terhenti ketika kami menemukan Akhal-teke nya.

Kenapa sangat banyak, tapi yang ku temui di danau Hillier itu hanya satu

Aku lalu menatap Taehyun yang kini juga kebingungan. Ia pun membalas tatapan ku "Yang ku baca ada satu tapi kenapa ini ada tujuh" ujarnya dengan nada pelan. "Mungkin--" Kata-kata ku terpotong ketika salah satu Akhal-teke mengangkat suaranya. "Selamat datang, jarang-jarang ada orang kemari kecuali ada maksud tersembunyi dari kedatangannya."

Taehyun pun memberikan hormat dengan badannya membungkuk sempurna 90° dan aku pun membungkuk kan badanku juga. Sama seperti yang Taehyun lakukan. "Sebelum kalian menyatakan maksud kalian kemari, pilih dari kami tiga Akhal-teke yang asli. Jika kalian gagal, kalian harus keluar dari sini tanpa mendapatkan apapun dari kami. Termasuk keinginan gadis itu"

Aku pun mengangkat alis ku. Dia mendengar ku tadi?. "Waktu kalian tidak lama. Lima menit. Untuk kalian kami beri waktu lima menit" ucap Akhal-teke yang lain. "Silahkan"

Aku dengan Taehyun pun mulai berdiskusi tentang seleksi pertama ini. "Mukanya sama". "Tapi yang asli yang mana?" Tanyaku. "Kalau kata gue si yang asli dari yang sebelah kanan ke sebelah kiri". Aku pun berpikir sejenak. Tiba-tiba aku teringat salah satu film aksi Hollywood yang kejadian nya hampir sama dengan keadaan kami. Mengingat waktu terus-menerus berjalan dengan cepat aku memikirkan jawabannya dan akhirnya aku telah memutuskan siapa diantara mereka bertujuh Akhal-teke yang asli. "Eh gimana jawabannya??" Tanya Taehyun yang terlihat amat gelisah karena aku tidak segera memberi nya jawaban.

-MAGIC ISLAND- (강 태현)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang