Kim Taehyung – Seoul, the next day.
Keesokan harinya, Seulgi, Jimin dan aku menyantap makanan di kantin kampus. Hari ini ada jadwal rapat BEM, tapi aku sedang tidak berminat untuk datang ke sana. Dan juga, hari ini, aku tidak melihat Nadine.
Aku tahu bahwa kami berbeda fakultas, tapi saat aku melewati fakultasnya, aku tidak melihatnya sama sekali. Mungkin dia tidak ada jadwal kuliah hari ini.
“Taehyung-ah, jadi, bagaimana kemarin? Kau ajak Nadine ke mana saja?” tanya Seulgi.
“Bukan urusanmu ke mana aku membawa kekasihku.”
Seulgi memutar bola matanya. “Aku hanya bertanya saja, Kim Taehyung! Dasar menyebalkan.” Karena kesal, Seulgi bangkit dan pergi dari area kantin.
Jimin tetap duduk di hadapanku. Aku menatapnya. “Kekasihmu marah. Kejar sana.”
“Kau yang membuatnya marah, bukan aku.” Benar kan apa kataku. Jimin memang berengsek. “Nanti malam sepertinya aku dan Seulgi akan melakukannya lagi. Kalau kami berisik, jangan protes, ya.”
“Kalau begitu, aku juga akan melakukannya dengan Yeoreum. Bagaimana kalau kita beradu saja? Siapa yang lebih berisik di ranjang? Seulgi atau Yeoreum?”
Jimin mengangguk. “Boleh juga.”
“Kalau Yeoreum lebih berisik, itu berarti aku lebih hebat di ranjang karena dapat memberikan kepuasan untuknya.”
“Percaya padaku, Seulgi lebih berisik dari siapapun wanita di dunia ini. Itu karena aku tahu bagaimana cara membuat wanitaku puas.” Katanya dengan bangga.
Setelahnya, kami membuat kesepakatan. Jika desahan Yeoreum lebih kencang dari Seulgi, itu berarti aku yang menang. Begitu juga sebaliknya. Dan yang kalah akan mendapatkan konsekuensi, yaitu membersihkan apartemen selama satu bulan.
Selesai berbincang, Jimin pergi untuk menyusul Seulgi.
Di saat aku ingin kembali memesan minum karena minumanku sudah habis, tiba-tiba saja aku melihat pemandangan yang aneh di ujung kantin. Ada Jungkook dan Nadine. Yang benar saja.
Tanpa memikirkan apapun, aku segera menghampiri mereka berdua. Ini kan Fakultas Kesenian. Jungkook memang berada di jurusan Seni. Tapi, Nadine itu dari jurusan Pendidikan Sejarah. Untuk apa mereka berdua ada di sini? Tidak masuk akal, bukan?
Apa Nadine mencoba mendekati Jungkook?
“Hei, Baek Nadine!”
Mereka berdua menatap ke arahku. Nadine terlihat terkejut, namun Jungkook biasa saja. Ia justru berdiri untuk menyambutku, tapi aku mengabaikannya.
“Untuk apa kau ada di Fakultas Kesenian, huh? Kembali ke fakultasmu sekarang.”
Nadine menaikkan alisnya, “aku ada di sini atau aku ada di sana, keduanya bukan urusanmu. Lagipula, ada hal penting yang harus kubicarakan dengan Jeon Jungkook. Ini mengenai acara Festival Citra Budaya.”
“Aku! Aku panitianya. Seharusnya kau tanya padaku. Jungkook bukan panitia, Nadine.”
“Kalau aku bukan panitia, apa itu masalah di sini? Aku juga kan bagian dari Fakultas Kesenian. Dan asal kau tahu, meski aku bukan panitianya, tapi aku donatur terbesar untuk acara itu.” Ujar Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALF NIGHT STAND
Fanfiction[VERSI LENGKAP HANYA ADA DI EBOOK] Bagi banyak orang, terlebih lagi wanita, Taehyung adalah sosok pria sempurna yang namanya selalu disanjung di mana saja. Namun bagi Baek Nadine, Taehyung adalah pria menyebalkan yang pernah ditemuinya. [🔞WARNING:...